Laporkan Masalah

Keterkaitan teks Syfa L-Qulub dengan syair Tombo Ati suntingan teks, terjemahan dan analisis intertekstual

MAEMUNAH, Siti, Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno

2009 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Budaya

Syifā` `l-Qulūb artinya obat hati. Syifā`l-Qulūb karya Nuruddin ar-Raniri ditulis di Aceh. Karya ini bertujuan meluruskan ajaran kaum Wujudiyyah yang menyimpang dari akidah. Ajaran kaum Wujudiyyah yang menyimpang dari akidah yang sangat fundamental adalah mengenai penafsiran kalimat syahādah “lā ilā ha illa `l-llah”. Kaum Wujudiyyah memberikan penafsiran kalimah syahadah yaitu Wujud-ku hanya Wujud Allah, artinya bahwa antara Tuhan, manusia dan alam semesta seisinya tidak ada perbedaan, ketiganya merupakan satu kesatuan. Syifā`l-Qulūb juga mengemukakan masalah “dzikir” yang harus dijalankan oleh seorang Salik untuk berada sedekat-dekatnya dengan Tuhan. Tombo Ati artinya obat hati. Syair Tombo Ati ini karya dari Sunan Ampel yang ditulis di Jawa. Syair Jawa ini awal lahirnya dalam rangka penyebaran agama Islam. Tombo Ati bertujuan memberikan pencerahan ajaran agama Islam kepada masyarakat Jawa yang berupa sholat, puasa, membaca al-Qur`an, dzikir dan berkumpul dengan orang sholeh. Tombo Ati juga mengemukakan masalah “dzikir” yang diadopsi dari al-Qur’an. Barangsiapa yang menjalankan dzikir tersebut maka seorang hamba akan merasakan berada sedekat-dekatnya dengan Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk memaknai teks Syifâ` al-Qulûb dengan Syair Tombo Ati, dengan harapan nilai-nilai kristalisasi yang terkandung di dalam kedua teks tersebut dapat terungkap secara penuh dan diharapkan dapat terbaca oleh kalangan masyarakat luas. Sesuai dengan tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan teori dan metode filologi dan metode intertekstual. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan teori filologi yaitu dengan menginventarisasi naskah Syifā`l-Qulūb, kemudian melakukan proses pembacaan untuk kemudian mendiskripsikan naskah yang telah dibaca dan membandingkannya dengan naskah Syifâ`al-Qulûb yang lain. Setelah proses perbandingan naskah selesai memasuki tahap suntingan. Langkah selanjutnya menerapkan teori intertekstual yaitu dengan cara membandingkan unsur tema yang terkandung dalam kedua teks tersebut Hasil penelitian menunjukan bahwa tema yang terkandung dalam teks Syifâ`al-Qulûb dan Tombo Ati yaitu mengenai hakikat dzikir kepada Allah serta cara-cara dan bentuk-bentuk dalam berdzikir. Tema dzikir dalam Syifâ`al-Qulûb lebih ditujukan pada ajaran tasawuf. Bahwa untuk menuju ma’rifat Allah, seorang sâlik (penembuh jalan menuju Allah) harus senantiasa berdzikir sepanjang siang dan malam dengan ucapan kalimah lâ ilâ ha illa `l-llah dan merasukkannya kedalam hati. Sehingga seorang sâlik akan merasakan kedekatan bersama Allah dan mencapai tingkat mukâsyafah. Adapun tema dzikir yang terkandung dalam teks Tombo Ati ditujukan bagi kalangan orang-orang Islam yang tingkat keimanannya masih awam di bawah seorang sâlik. Dalam teks ini hakikat dzikir dimaknai tidak hanya sebatas ucapan lisan atau kata-kata yang diucapkan dalam hati, akan tetapi ia mencakup aktifitas yang dapat mengingatkan kepada Allah, termasuk aktifitas yang bertujuan untuk mendekatkan seorang hamba kepada Allah yang pada intinya untuk memperoleh ketenangan bersama Allah. Disini dzikir menjadi berfungsi sebagai obat penyakit jiwa.

Syifā` `l-Qulūb means consolation. Syifā` `l-Qulūb is authorizes in Aceh by Nurudin ar- Raniri. The aim of this book is to straight the ideology of Wujudiyyah community that deviate from the faith (akidah). The ideology of Wujudiyyah community that deviate from the basic fauth is about the interpretation of the Islamic Profession of faith. It means My existence (wujud-Ku) the only Allah existence that also means there is no differences among God, the mainkinds and alla everything in the universe, the all is unity; Syifā` `l-Qulūb also conveys somethings that relates to ’Dzikir’ that must be done by the ’Salīk’ in order to be near with God. Tombo Ati means the consolation. Tombo Ati poem is composed in Javanese by Sunan Ampel. This Javanese poem is made to spread of Islamic ideology. The aim of Tombo Ati is to give an enlightment of Islamic relligion for the javanese people. Such as, prayer, fasting, reading a Holly Qur’an, Dzikir and also gather with the godly men Tombo Ati conveys about Dzikir will be able to feel how near they are with their God. This research is objected to give a meaning the relationship with of the Syifā` `l-Qulūb text and the Tombo Ati poem. Hopely, the values of cristalization inside of both the texts can be pointed out and also can be read by the large community. Based on the aim above, this research uses the filologi theory and the intertextual theory. There are some rules that must be reqyuired in using filology, it includes the inventory of Syifā` `l-Qulūb documents, then doing the reading process to describle the documents which have read and then compare it with another document Syifā` `l-Qulūb. After, we have compared the texts, we are going to go in editing. The next step is using the intertextual theory. This theory is used by comparing the insert of theme in both of the texts. The result of research points out that the theme insides the text of Syifā` `l-Qulūb and Tombo Ati is about the truth of Dzikir to the Almighty Allah, some rules and the ways that use in Dzikir. The theme of Dzikir inside of Syifā` `l-Qulūb is more objective of tasawuf ideologi for reaching Ma’rifat of Allah. The salīk (one who attacks the god ways) must do the dzikir in all day and night with saying ”Lā ilā ha illa `l-lah” and feel it inside the heart so in this case, the ’salik’ will get near with his god, Allah and reach to the ’Mukāsyafah’ level. In the other hand of dzikir’s theme that insides in Tombo Ati is pointed out to the islamic community that has still in the lower level than the ’salīk’. In this text, the thruth of ’dzikir’ is meant not only such a wounds or the words that said through the heart but it should reach all the activities that can be made the servants always remember to his god, Allah. It includes the activities that has the objectivity to make nearer and also get a comfort with Allah. In this case, the function of ’Dzikir’ is as a means of the cure of soul.

Kata Kunci : Syifa al,Qulub dan Tombo Ati,Filologi dan Intertekstual, Syifā` `l-Qulūb, Tombo Ati, philology of intertextuality


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.