Total faktor produktivity (TFP) industri pengolahan besar dan sedang di Indonesia 2001-2005
ESKANI, Istihanah Nurul, Prof. Dr. Iswardono S. Permono, M.A
2009 | Tesis | S2 Magister Ekonomika PembangunanBerdasarkan laporan The Asian Productivity Organization (APO), pertumbuhan Total Factor Productivity (TFP) Indonesia periode 1980-2000 adalah -0,8 persen, terendah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Penelitian ini ingin mengetahui TFP sektor yang berperanan penting dalam perekonomian di Indonesia, yaitu sektor industri pengolahan. Tujuan penelitian ini untuk menghitung nilai dan pertumbuhan TFP sektor industri pengolahan besar dan sedang di Indonesia periode 2001-2005 serta mengidentifikasi subsektor industri yang mempunyai produktivitas tinggi dan berteknologi maju berdasarkan besarnya TFP dan pertumbuhannya tersebut. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Statistik Industri Besar dan Sedang yang dipublikasikan oleh BPS tahun 2001-2005. Jenis data adalah data panel berupa nilai output, stok kapital dan jumlah tenaga kerja untuk subsektor industri dengan kode ISIC 2 digit. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi untuk menghitung nilai TFP dan growth accounting untuk menghitung pertumbuhan TFP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2001-2005, besarnya TFP rata-rata sektor industri pengolahan besar dan sedang di Indonesia adalah 1,39 yang berarti output yang dihasilkan sebesar 1,39 kali dari total input yang digunakan. Hasil analisis growth accounting menunjukkan bahwa pertumbuhan TFP rata-rata adalah 1,52 persen dengan kontribusi terhadap pertumbuhan output sebesar 5 persen sehingga kapital memberikan peran yang paling besar dalam pertumbuhan output industri pengolahan besar dan sedang di Indonesia dibandingkan dengan pertumbuhan TFP dan tenaga kerja. Berdasarkan nilai TFP dan pertumbuhannya tersebut dapat diketahui subsektor industri yang produktivitasnya tinggi dan berteknologi maju, yaitu subsektor industri makanan dan minuman (ISIC 15), industri tembakau (ISIC 16), industri kertas dan barang dari kertas (ISIC 21), industri kendaraan bermotor (ISIC 34) dan industri alat angkut (ISIC 35).
Based on the report of The Asian Productivity Organization (APO), Total Factor Productivity (TFP) growth for Indonesia is -0.8 persen, the lowest of other Asian countries. This research wants to know the TFP of Indonesian manufacturing industry which is the important sector in Indonesian economy. The objectives of this research are to estimate the value and the growth of TFP in large and medium manufacturing industries for period 2001-2005 and to identify the subsector with high productivity and advance technology based on the value and the growth of TFP. This research uses secunder data, i.e. the statistic of large and medium industries published by BPS in 2001-2005. The data is panel data, i.e. the output, stock capital and labour in subsector industries with ISIC 2 digid. The tool of this research are regression analysis to estimate the value of TFP and growth accounting to estimate the growth of TFP. The result of this research shows that the average value of TFP in large and medium industries is 1.39 for period 2001-2005, it means that the output yielded is 1.39 times the total input used. Growth accounting analysis shows that the average TFP growth is 1.52 persen contributes 5 persen of output growth. So that the capital growth gives the biggest rule in the output growth than TFP and labour. Based on the value and the growth of TFP in the subsector industries, can be identified which are the subsectors that have high productivity and advance technology, i.e. food product and beverages industries (ISIC 15), tobacco industries (ISIC 16), paper and paper product industries (ISIC 21), motor vehicles industries (ISIC 34) and transport industries (ISIC 35).
Kata Kunci : Total factor productivity (TFP),Industri pengolahan,Growth accounting, Total Factor Productivity (TFP), large and medium manufacturing industries, growth accounting