Kapabilitas responsif dalam sistem politik Indonesia :: Suatu studi perbandingan era demokrasi terpimpin dan orde baru
FIRDAUS, Syah, Dr. Budi Winarno
1999 | Tesis | S2 Ilmu PolitikTujuan penelitian hi adalah untuk menjelaskan kemampuan responsif dalam sistem politik Indonesia, suatu studi perbandingan : Era Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Pancasila (ORBA). Asumsinya adalah di Era Demokrasi Terpimpin, politik sebagai panglima dan bidang lain (ekonomi) diabaikan sehingga mematikan makna demokrasi itu. Sedangkan era Demokrasi Pancasila, Politik tidak diutamakan sebab hanya membuat malapetaka “publik” tetapi yang penting stabilitas dengan pembangunan ekonomi guna kelangsungan kehidupan negara. Selanjutnya era demokrasi terpimpin berlangsung relatif sangat cepat dengan hasil sistem politiknya hanya terfokus kepada kharisma Soekarno dan penuh hambatan. Dari hasil penelitian kwalitatif menunjukan bahwa : sumber kekuasaan di era demokrasi terpimpin terdapat di tangan Soekarno dan militer, serta di era orde baru, di Soeharto, dimana militer sebagai elemen sistem politik utama guna mempengaruhi kondisi publik dengan stabilisasi dan juga mempengaruhi proses sampai akhirnyg muncul kebijakan untuk menjawab kepentingan-kepentingan publik. Peran birokrasi sangat menentukan pula sesuai konsepsi Karl D Jackson, sejak 1957 sampai dengan sekarang model kepolitik yakni “Bureaucratic polity”. Hanya di mata pemerintahan Soekarno birokrasi sangat berpengaruh tergantung, “kader” salah satu ideologi politik sedangkan sistem pemerintahan selanjutnya : birokrasi mendominasi dalam sistem politik. Dan konsep birokrasi politik ditambah lagi apa yang dikenal oleh para pakar “personal role” lembaga kepresidenan turut menentukan segala kebijakan pada tingkat nasional maupun lokal. Peran partai, dari kedua era sistem politik Indonesia sama, tidak melakukan perannya secara maksimal, karena fakta subordinat presiden. Hanya tak terjadi di era Demokrasi Terpimpin, pemilihan kaparpol kehendak presiden dan hegemonik partai. Akhirnya analisa perbandingan : Kedua era sistem politik tersebut tidak demokrasi, hanya kemampuan responsif sistem politik era demokrasi terpimpin “derajat” menanggapinya yang berbeda; lebih mendekati garishitik batas ke era transiusi demokrasi.
Kata Kunci : Sistem Politik Indonesia,Demokrasi,Demokrasi Politik Indonesia