Laporkan Masalah

Kajian pengembangan teknologi proses pengolahan minyak dedak padi (Oryza sativa L)

HADIPERNATA, Mulyana, Dr. Ir. Wahyu Supartono

2009 | Tesis | S2 Teknologi Industri Pertanian

Dedak merupakan hasil samping dari proses penggilingan padi yang dapat dimanfaatkan lebih optimal menjadi minyak dedak yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi seperti tocopherol, tocotrienol and oryzanol. Dengan potensi dedak yang cukup melimpah dimiliki Indonesia, maka industri pengolahan minyak dedak cukup berpeluang untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan melakukan kajian pengembangan teknologi proses pengolahan minyak dedak padi. Penelitian diawali dengan kajian laboratorium teknologi proses pengolahan minyak dedak dan hasil analisis tersebut digunakan untuk melakukan analisis kelayakan teknis dan finansial proses pengolahan minyak dedak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen dedak bersih yang dihasilkan dari dedak penggilingan gabah adalah 75,60%, dan rendemen dedak stabil 68,75%. Dengan proses stabilisasi dedak dengan steam+oven, rendemen minyak dedak dapat ditingkatkan dan kadar asam lemak bebas dapat diturunkan. Pada proses ekstraksi metode pengadukan untuk kapasitas ekstraktor 1000g dengan suhu ruang dihasilkan rendemen minyak 7,76%, recovery pelarut 81,73% dan ampas dedak 60,99%. Berdasarkan analisa kelayakan teknis, kapasitas bahan baku dedak penggilingan adalah 11,64 kg/hari sehingga dihasilkan minyak 903,2 g/hari atau 23,48 kg/bulan. Waktu operasi pengolahan minyak dedak adalah 254 menit dengan kebutuhan luas ruangan secara teoritis adalah 39,96m2. Hasil kriteria investasi menunjukkan bahwa proses pengolahan minyak dedak layak dikembangkan dengan payback period 2,986 tahun, NPV Rp. 30.616.819,38; IRR 22,39%, dan profitability index 1,80. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa proses pengolahan minyak dedak layak dikembangkan jika terjadi kenaikan suku bunga sampai 100% dan kenaikan harga bahan baku dedak 100%, namun menjadi tidak layak dikembangkan jika terjadi penurunan harga jual produk 20% dan kenaikan biaya total 25%.

Rice bran is a by-product from rice milling process, and it can improve its utility to rice bran oil which contains high level nutrient components such as tocopherol, tocotrienol and oryzanol. Indonesia has high potentially of rice bran and it is possible to develop rice bran oil processing industry. The purpose of this research was to study for development process technology of rice bran oil processing. This research was preceded by conducting laboratory study of rice bran oil processing technology and the result of technological aspect was analyzed, and then it can be used to determine feasibility study of technical and financial aspect. The result showed that yield of purity bran from rice bran milling process was 75,60% and yield of stabilized bran from rice bran milling process was 68,75%. Steam and oven stabilization process of rice bran increase yield of rice bran oil and reduce of free fatty acid (FFA) content. Extraction process with stir method for 1000g capacity with room temperature resulting yield of rice bran oil 7,76%, solvent recovery 81,73% and defatted rice bran 60,99%. Technical analysis showed that raw material capacity of rice bran milling process was 11,64 kg/day, where it will resulting rice bran oil 903,2g/day or 23,48 kg/month. Operation time of rice bran oil processing was 254 minute and need teoritical room space 39,96 m2. The result of criterion investment showed this rice bran oil processing was feasible to be developed with payback period of capital 2,986 year, net present value (NPV) Rp 30.616.819,38, internal rate of return (IRR) 22,39% and profitability index 1,80. Sensitivity analysis showed that rice bran oil processing was feasible if rate interest increase 100% and bran price increase 100% but it was not feasible if rice bran oil price decrease 20% and total cost increase 25%.

Kata Kunci : Aspek finansial,Dedak,Ekstraksi,minyak dedak,Stabilisasi,bran,extraction,financial aspect,rice bran oil,stabilization


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.