Studi perencanaan social forestry: Mengelola hutan pendidikan bersama masyarakat :: Studi kasus di hutan pendidikan Universitas Gorontalo Dulamayo Selatan

NUR, Irpana, Prof. Dr. Ir. Hasanu Simon, MS

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Penunjukan kawasan Hutan Pendidikan Universitas Gorontalo (HPUG) tahun 2004 bertujuan untuk kepentingan pendidikan. Di sisi lain berbagai kepentingan masyarakat terhadap fungsi ekosistem hutan tidak dapat diabaikan dan harus diakomodasi ke dalam sistem pengelolaan HPUG, sehingga pengelolaan HPUG yang sesuai adalah menggunakan strategi social forestry. Pengelolaan HPUG dengan strategi social forestry bertujuan memecahkan permasalahan sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan dan mengakomodasi berbagai kepentingan yang ada, melalui partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan HPUG sebagai mitra Universitas Gorontalo (UG). Pengelolaan HPUG dengan strategi social forestry menggunakan perencanaan artikulatif, yaitu perencanaan yang mengartikulasikan berbagai kepentingan stakeholders secara berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka studi perencanaan social forestry pada pengelolaan HPUG, dengan tujuan sebagai berikut: (i) mengetahui berbagai kepentingan terhadap HPUG; (ii) merumuskan permasalahan dalam pengelolaan HPUG; dan, (iii) merumuskan model pengelolaan HPUG dengan strategi social forestry. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei untuk mengumpulan data sub sistem kehutanan dan sub sistem sosial ekonomi masyarakat, dan menggunakan metode analisis deskriptif untuk menggambarkan permasalahan dan rumusan model pengelolaan HPUG. Berbagai kepentingan terhadap HPUG terdiri atas pemanfaatan sumber mata air, sumber hasil hutan bukan kayu (HHBK), lahan pertanian, sebagai pengatur tata air/daerah resapan air. Permasalahan yang ada berupa (i) belum diaturnya akses masyarakat, (ii) penguasaan 231 ha kawasan HPUG oleh masyarakat Dulamayo Selatan; (iii) sejumlah 71% masyarakat tergolong miskin, dan (iv) sejumlah 49,7% berupa angkatan kerja pengangguran. Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan pengelolaan Hutan Pendidikan UG di Dulamayo Selatan adalah: (a) memaksimalkan fungsi lindung hutan; (b) meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan; (c) menyerap tenaga kerja dan memproduksi kebutuhan dasar masyarakat; dan (d) melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Model pengelolaan hutan dilakukan bersama masyarat sebagai mitra sejajar UG. HPUG dibagi menjadi (i) zona lindung dikelola dengan Forest Ecosystem Mangement dengan Pola MR V bertujuan memaksimalkan fungsi lindung dan berfungsi sebagai laboratorium hutan alam, dan pola MR V+ bertujuan memaksimalkan fungsi lindung dan fungsi ekonomi (HHBK) dan sebagai laboratorium pengembangan HHBK, dan (ii) zona pemanfaatan dikelola dengan Forest Resources Management dengan pola MR IV agroforestry, bertujuan memaksimalkan fungsi ekonomi dan fungsi lindung, dan berfungsi sebagai laboratorium lapangan agroforestry. Rekayasa sosial dilaksanakan meliputi upaya sebagai berikut: (i) peningkatan kualitas sumberdaya manusia; (ii) peningakat akses teknologi dan sumber dana, (iii) pengembangan kelembagaan masyarakat; dan (iv) penguatan kemitraan usaha

The appointment of the Teaching Forest of Gorontalo University (TFGU) in 2004 aimed at the interests of education. On the other hand many of the community interest to forest ecosystem can not be ignored and must be acomodate in TFGU management system, so that TFGU management is the appropriate to use social forestry strategy. The Management of TFGU with social forestry strategy aims to solve social and economic problems of the community forest and to accommodate the various interests that have, through active community participation in the management of the TFGU as a partner of Gorontalo University (GU). TFGU management with the social forestry strategy use artikulatif planning, including planning to interpretation the various interest of stakeholders in development. This research was conducted in the framework of the planning study of social forestry on the TFGU management, with the goal of the following: (i) to know the various interests to TFGU; (ii) to formulating the problems in the TFGU management; and, (iii) to formulating TFGU management model with the social forestry strategy. Use the survey method for collecting the data of social-economic sub system and forestry sub-system, and using descriptive analysis method to describe the problem formulation and TFGU management model. Various interests to the TFGU as the source of the water, the source of non timber forest products (NTFP), farm land, and as the cathment area. The problems that have the form (i) community access has not regulated yet; (ii) 231 ha TFGU area is in community under control; (iii) 71% society is classified as underprivileged; and (iv) 49.7% of labor force is classified as disguest unemployment. Based on the above issues, the purpose of TFGU management in Dulamayo Selatan are: (a) to maximize the function of the protected forest; (b) increase the income of the community forest; (c) to absorb the labour force and produce the basic needs of the community, and (d) to empower communities around the forest. Model forest management is done as a parallel partner Comunnity with UG. TFGU divided into (i) protected zone is managed by the Forest Ecosystem Mangement MR V pattern aims to maximize the protection and serves as a laboratory of natural forest, and the pattern V + MR function aims to maximize protection and economic functions and as a laboratory NTFP development, and (ii) the utilizone is managed with Forest Resources Management with the pattern of MR IV agroforestry, aimed at maximizing the economic function and the protected function, and serves as a field laboratory of agroforestry. Social engineering efforts undertaken include the following: (i) improving the quality of human resources, (ii) to increase access of technology and source of funds, (iii) institutional development of communities and (iv) strengthening of business partnerships.

Kata Kunci : Hutan pendidikan,Perencanaan social forestry,Forest ecosystem management,Forest resources management,teaching forest,social forestry planning,forest ecosystem management,forest resources management