Kandungan karbon jenis Acacia mangium dan Eucalyptus pellita, dan kemampuan dalam menyerap gas CO2 dari atmosfer :: Studi kasus di HTI PT. Surya Hutani Jaya, Kalimantan Timur
HARDJANA, Asef Kurniyawan, Dr. Ir. Ris Hadi Purwanto, M.Agr.Sc
2009 | Tesis | S2 Ilmu KehutananDampak pemanasan global dapat diturunkan dengan melakukan upaya menstabilkan konsentrasi CO2 di atmosfer melalui penanaman jenis tanaman berkayu pada areal hutan dan lahan yang terdegradasi. Hutan tanaman industri (HTI) merupakan suatu implementasi pengelolaan hutan secara lestari yang telah memberikan manfaat besar dalam penyedia jasa lingkungan, yaitu menyimpan karbon dan menyerap gas CO2 dari atmosfer secara berkelanjutan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui potensi biomassa, potensi karbon yang tersimpan dan kemampuan hutan tanaman dalam menyerap gas CO2 dari atmosfer, kemudian menyusun persamaan allometriknya. Penelitian ini dilaksanakan di HTI PT. Surya Hutani Jaya (SRH) Distrik Sebulu, Kalimantan Timur. Objek penelitian difokuskan pada tegakan A. mangium umur 1 - 6 tahun dan E. pellita asal klon dan biji umur 1 - 2 tahun. Untuk mengetahui potensi tegakan, dilakukan inventarisasi tegakan dengan teknik sampling, melalui pembuatan petak ukur seluas 0,05 ha untuk setiap jenis dan umur tegakan. Kandungan biomassa dan karbon diketahui melalui metode pengukuran langsung dengan teknik destructive sampling, kemudian sampel pohon dianalisis dan diuji dengan metode karbonisasi dan metode Walkley-Black. Potensi penyerapan gas CO2 diestimasi dari kandungan karbon pohon yang dikonversi dengan unsur CO2. Data-data hasil penelitian kemudian dibuat persamaan allometriknya dengan metode regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HTI PT. SRH mempunyai potensi biomassa pada tegakan A. mangium 159,75 ton/ha, E. pellita klon 40,50 ton/ha, dan E. pellita biji 45,66 ton/ha. Potensi karbon pada tegakan A. mangium 54,70 ton/ha, E. pellita klon 18,89 ton/ha, dan E. pellita biji 20,19 ton/ha. Kemampuan tegakan hutan tanaman di HTI PT. SRH dalam penyerapan gas CO2, pada tegakan A. mangium berkisar 40,72 - 68,08 ton/ha/tahun, tegakan E. pellita klon sebesar 41,09 ton/ha/tahun, sedangkan tegakan E. pellita biji sebesar 45,54 ton/ha/tahun. Persamaan allometrik pada A. mangium untuk menduga biomassa pohon adalah 0,071(D)2,715, karbon pohon adalah 0,010(D)2,776 dan penyerapan gas CO2 adalah 0,084(D)2,738. Persamaan allometrik pada E. pellita untuk menduga biomassa pohon adalah 0,090(D)2,651, karbon pohon adalah 0,003(D)3,817 dan estimasi penyerapan gas CO2 adalah 0,010(D)3,818.
Global warming effect can be reduced by stabilizing atmospheric CO2 concentration through plantation of woods in forest and degraded land. The establishment of plantation forest (HTI) is an implementation of sustainable forest management that have many advantages in the supply of environmental service, i.e. carbon saving and continous atmospheric CO2 absorption. Therefore, the research was aimed to know the biomass potency, preserved carbon potency and forest capacity to absorb atmospheric CO2, and determine the allometric equation. This research was conducted in HTI PT. Surya Hutani Jaya (SRH) of Sebulu District, East Kalimantan. Research objects were focused on 1 - 6 years old A. mangium and 1 - 2 years old E. pellita trees derived from clone and seed. Potency of trees was inventoried by sampling technique by making 0,05 ha square for each tree species and age. Biomass and carbon content were investigated using direct measurement method by destructive sampling technique, then the trees samples were analyzed and tested using carbonization and Walkley-Black method. Potency of CO2 absoption was estimated from tree carbon contents converted into CO2 element. Then the data was calculated by allometric equation using regresion method. Research results showed that HTI PT. SRH had biomass potency in A. mangium stands of 159,75 ton/ha, in E. pellita stands from clone of 40,50 ton/ha, and in E. pellita stands from seed of 45,66 ton/ha. Carbon potency in A. mangium stands was 54,70 ton/ha, in E. pellita stands from clone was 18,89 ton/ha, and in E. pellita stands from seed was 20,19 ton/ha. CO2 absorpstion capacity of trees in HTI PT. SRH was 40,72 - 60,08 ton/ha/year for A. mangium stands, 41,09 ton/ha/year for stands of clone E. pellita and 45,54 ton/ha/year for stands of seed E. pellita. The allometric equation of A. mangium to estimate the trees biomass is 0,071(D)2,715, the trees carbon is 0,010(D)2,776 and CO2 absorption is 0,084(D)2,738. The allometric equation of E. pellita to estimate the trees biomass is 0,090(D)2,651, the trees carbon is 0,003(D)3,817 and CO2 absorption is 0,010(D)3,818.
Kata Kunci : A mangium,E pellita,Klon,Biji,Biomassa,Karbon,Penyerapan gas CO2,Persamaan allometrik, A. mangium, E. pellita, clone, seed, biomass, carbon, CO2 absorption, allometric equation