Hubungan pola makan dengan sindrom metabolik pada lanjut usia di poli geriatri RSUP Sanglah Denpasar
DEWI, I.G.A. Sagung Kusuma, dr. I Dewa Putu Pramantara, Sp.PD, K-Ger
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Asupan makanan merupakan salah satu faktor penentu status kesehatan dan faktor resiko terjadinya penyakit degeneratif termasuk sindrom metabolik. Fungsi fundamental dari status gizi seseorang dalam proses terjadinya penyakit degeneratif dan sindrom metabolik terlihat melalui pengaruh makanan terhadap kejadian obesitas, hipertensi, dislipidemia maupun gangguan toleransi glukosa. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan pola makan dengan terjadinya sindrom metabolik pada lanjut usia di Poli Geriatri RSUP Sanglah Denpasar. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan matched case control study dengan perbandingan 1 : 1. Sampel 80 orang yaitu kelompok kasus 40 orang dan kelompok kontrol 40 orang yang di matching umur dan jenis kelaminnya. Pola makan dilakukan dengan FFQ selanjutnya dihitung dan dibandingkan dengan kebutuhan. Analisis statustik menggunakan uji Chi Square dan pengukuran faktor risiko dengan menghitung Odds Ratio (OR). Analisis multivariat dengan regresi logistik berganda untuk mengetahui faktor risiko dominan yang berpengaruh terhadap sindrom metabolik. Hasil: Hasil uji statistik bivariat perbedaan yang signifikan dengan terjadinya sindrom metabolik (p<0,05) adalah asupan energi (OR:9,1;95% CI:1,9-43,8), Protein (OR:3,8;95%CI:1,5-9,7), Lemak (OR:3,8;95%CI:1,1-13,2), Karbohidrat (OR:11,4;95%CI:2,3-54,2). Analisis Multivariat variabel yang berisiko dominan dan mempunyai perbedaan yang signifikan dengan terjadinya sindrom metabolik pada lanjut usia yaitu konsumsi karbohidrat (OR:8,1; 95%CI:1,29-50,89), konsumsi lemak (OR:4,9: 95%CI:1,17-20,61) dan konsumsi protein (OR:3,9; 95%CI:1,27-12,30). Kesimpulan: Terdapat perbedaan pola makan yaitu konsumsi tinggi karbohidrat, lemak, dan protein, yang merupakan faktor risiko terjadinya sindrom metabolik pada lanjut usia di Poli Geriatri RSUP Sanglah Denpasar.
Background: Food intake is a factor determining health status and risk for degenerative diseases including metabolic syndrome. The fundamental function of someone's nutrition status in the process of the emergence of generative disease and metabolic syndrome can be identified through the effect of food to the prevalence of obesity, hypertension, dislipidemia or glucose tolerance disorder. Objective: To identify the association between eating pattern and the prevalence of metabolic syndrome among the elderly at Geriatric Polyclinic of Sanglah Hospital Denpasar. Method: The study was analytic observational with matched case control study design using ratio 1:1. There were 80 samples consisting of 40 as control group and 40 as cases matched by age and gender. Eating pattern was identified through food frequency questionnaire and calculated and compared to the need. Statistical analysis used chi square and risk factors were measured using Odds Ratio (OR). Multivariate analysis used double logistic regression to find out risk factors dominantly affected metabolic syndrome. Result: The result of bivariate statistical test showed significant difference in the prevalence of metabolic syndrome (p<0.05) for energy intake (OR:9.1: CI95%: 1.9-43.8), protein (OR:3.8;CI95%:1.5-9.7), fat (OR:3.8:CI95%:1.1-13.2), carbohydrate (OR:11.4;CI95%:2.3-54.2). The result of multivariate analysis showed that the variables having dominant risk and significant difference in the prevalence of metabolic syndrome were carbohydrate consumption (OR:8.1; CI95%:1.29–50.89), fat consumption (OR:4.9;CI95%:1.17-20.61) and protein consumption (OR:3.9; CI95%:1.27-12.30). Conclusion: There was difference in eating pattern, i.e. high consumption of carbohydrate, fat and protein which became risk factor for the prevalence of metabolic syndrome among the elderly at Geriatric Polyclinic of Sanglah Hospital Denpasar.
Kata Kunci : SIndrom metabolik,Lanjut usia,Poal makan,metabolic syndrome, elderly, eating pattern