Laporkan Masalah

Spatial multi criteria evaluation for tsunamis vulnerability :: Case study of coastal area Parangtritis, Yogyakarta, Indonesia

SUBARKAH, Pujiatmo, Dr.rer.nat. Junun Sartohadi, M.Sc

2009 | Tesis | S2 Geo-Information for Spatial Planning and Risk M

Riset ini mengaplikasikan suatu metode yang disebut spatial multi criteria evaluation mengenai suatu kerentanan terhadap risiko khususnya yang berhubungan dengan tsunami di Kawasan Parangtritis. Tujuan dari riset ini adalah untuk mencoba memberikan rekomendasi tentang mitigasi tsunami di kawasan parangtritis tersebut. Penelitian ini difokuskan pada penduduk baik temporal maupun permanent dan bangunan-bangunan yang ada di kawasan Parangtritis. Spatial Multi-criteria Evaluation digambarkan sebagai suatu proses yang mengkombinasikan data geografis ke dalam suatu keputusan pengguna yang dalam hal ini adalah decision maker. Unsur –unsur kerentanan dianalisa berdasarkan metode tersebut seperti halnya penduduk dan bangunan-bangunan yang ada di kawasan Parangtritis tersebut. Di dalam penelitian ini dihasilkan disimpulkan bahwa perlunya suatu penanganan dan pengawasan yang khusus untuk musim liburan dan peristiwa khusus dikarenakan jumlah pengunjung wisatawan yang meningkat. Area yang biasanya dikunjungi adalah area-area yang merupakan daerah yang lengkap fasilitasnya. Untuk zona tsunami dapat disimpulkan bahwa hanya tsunami dengan ketinggian run up sampai 10 Meter yang dapat merendam seluruh kawasan tersebut, dikarenakan rata –rata bangunan-bangunan tersebut berada pada ketinggian lebih dari 5 Meter walaupun struktur bangunan di kawasan tersebut masih belum dapat dikategorikan tahan terhadap bencana khususnya tsunami dan terakhir infrastructure untuk zona pengungsian harus dibangun sedemikian sehingga masyarakat di daerah tersebut dapat mempergunakan dengan baik.

This research employs a spatial multi-criteria evaluation for vulnerabilities for element at risk at Parangtritis coastal area to give recommendation for tsunami impact mitigation/response in the village of Parangtritis. Vulnerable element at risk and casualties are analyzed based on different scenario of multi-criteria evaluation. Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) is defined as a process that combines geographical data into a resultant decision. SMCE is already widely applied in integrating spatial data to support decision-making-process and also for environmental impact assessment. The advantage of using the SMCE offers a procedure to reach a balance decision while taking many different parameters in consideration. This research finding show that It will be needed special safety handling and supervising for holiday and special events due to the high tourist visitors come, can be in thousands visitors on these days. Every visitor has difference preference on the place along the beach but based on this research, area around SAR post, this area more density than others.For hazard zone tsunami can be concluded that only when the height 10m the very danger situation came that threat all the houses and population on that area. Physical damage due to tsunami 2006 was not as big as pangandaran, but the awareness for possibility repetition or the bigger tsunami disaster come must be exist, as parangtritis categorized as vulnerable area to tsunami.The evacuation way will be become very important when the disaster come. Currently the local government already aware for this and provided any evacuation ways to evacuation when disaster happen and The structure building on parangtristis mostly did not design to resist the tsunami, and classify as high vulnerable.

Kata Kunci : Tsunami vulnerability,Spatial multi,criteria evaluation,Coastal settlement area,Kerentanan Tsunami, spatial multi-criteria evaluation, kawasan pantai


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.