Perbandingan evaluasi ekonomi minyak biji bunga matahari (Helianthus annus) sebagai rifined oil dan biodiesel

SLAMET, Purwoko, Ir. Suwedo Hadiwiyoto, M.S., M.Phil

2009 | Tesis | S2 Magister Sistem Teknik

Minyak goreng (Rifined oil) merupakan salah satu bahan pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu sumber nabati yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber Minyak goreng (Rifined oil) adalah biji bunga matahari. Ketersediaan bahan bakar minyak bumi semakin hari semakin terbatas, bioiesel menjadi salah satu sumber minyak dari tumbuhan seperti biji bunga matahari, yang dapat diperbaharui. Penelitian dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama menentukan waktu dan kondisi optimum tekanan pengepresan dengan hidrolik pres, menggunakan Response Surface Method (RSM). Tahap kedua pembuatan Minyak goreng (Rifined oil) menggunakan crude oil. Tahap ketiga pembuatan biodiesel menggunakan crude oil, dan tahap keempat menganalisa perbandingan produksi Minyak goreng (Rifined oil) dan biodiesel menggunakan minyak bunga matahari. Hasil penelitian tahap pertama didapat kondisi optimum tekanan pada bahan 122,67kg/cm2 selama 10 menit dengan rendemen 28,47%. Minyak goreng (Rifined oil) yang dihasilkan baik untuk kesehatan dengan didominasi asam linoleat 66,069%, kadar air 0,096%, bilangan asam 4,5173 mg KOH/g minyak, bilangan iod 10,3235, bilangan penyabun 128,852 mg KOH/g minyak. Biodiesel memenuhi standart RSNI EB 02055, bilangan setan 52. Dari hasil analisa usaha diperlukan biaya investasi untuk produksi Minyak goreng (Rifined oil) Rp 5.983.668.400,00 dengan kapasitas produksi 1000 liter crude oil per hari, untuk memproduksi biodiesel dibutuhkan biaya investasi Rp 6.265.327.600,00 pada produksi biodiesel tidak menguntungkan.

Rifined oil is the one of the basic foodstuff that is very needed by Indonesian society. One of vegetable oil resources can be used as a Rifined oil is sun flower seed. The provision of fossil fuel day after day is more sufficient, biodiesel becomes the one of vegetable oil resources can be renewabled, as an example is sunflower. The research is conducted in 4 steps. The first step is determining the time and the optimum condition of the pressing pressure by hydraulic pressing using Response Surface Method (RSM). The second aking of Rifined oil using crude oil. The third step is the making of biodiesel using crude oil, and the fourth step is analizing the comparation of Rifined oil and biodiesel production using sunflower oil. The research result for step one can be obtained the optimum pressure condition in material is 122.67 kg/cm2 for 10 minutes with yield 28.47 %. The Rifined oil produced is healthful, it’s dominated with linoleic acid 66.069 %, water content 0.096 %, acid number 4.5173 mg KOH/g oil, iod number 10.3235, saponification number 128.852 mg KOH/g oil. The biodiesel resulted is fulfill the RSNI EB 02055 standard, cetan number 52. From the result of business analysis, the capital investment needed to produce Rifined oil is 5,983,668,400 rupiahs with production capacity 1000 litre crude oil per day, the capital investment needed to produce biodiesel 6,265,327,600 rupiahs. The biodiesel production is not profitable.

Kata Kunci : Minyak bunga matahari,Pres hidrolik,Minyak goreng (rifined oil),Biodiesel,sunflower oil,hydraulic pressing,Rifined oil