Analisis terhadap kelayakan rencana bisnis jalan tol Semarang-Solo
KURNIADI, Stefanus, Mamduh M. Hanafi, Dr., MBA
2008 | Tesis | S2 Magister ManajemenPada saat ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. merupakan penyelenggara jalan to1 terbesar di Indonesia yadg mengoperasikan sekitar 78% dari total jalan tol. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. telah memiliki komitmen untuk membantu Pemerintah menyelesaikan mas jalan to1 Trans Jawa. Salah satu ruas jaIan to1 yang telah ditanda tangani perjanjiannya adalah Semarang - Solo, yang memilii masa konsesi 45 tahun dan diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2009. Investasi awal yang dibutuhkan untuk mendanai proyek jalan to1 Semarang - Solo sangatlah besar, sehingga analisis keuangan merupakan salah satu faktor penting untuk menilai kelayakan proyek tersebut. Manfaat yang dapat diperoleh dari analisis keuangan tersebut adalah untuk menilai apakah kinerja operasional proyek jalan to1 Semarang - Solo selama masa konsesi dapat memberikan keuntungan yang lebih besar terhadap investasi awal yang dikeluarkan, dibandingkan dengan tingkat pengembalian pasar. Dalam menentukan kelayakan investasi proyek jalan to1 Semarang - Solo, penulis menggunakan teknik penganggaran modal (capital budgeting) dengan memanfaatkan indikator berupa Payback Period, Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR). Untuk dapat menggunakan indikator-indikator tersebut, penulis hams menentukan estimasi aliran kas proyek jalan to1 Semarang - Solo selama masa konsesi dan besarnya biaya modal proyek dengan menggunakan metode weighted average cost of capital (WACC). Berdasarkan hasil penelitian penulis, diperoleh kesimpulan bahwa proyek jalan to1 Semarang - Solo layak untuk dijalankan, karena memberikan keuntungan dengan indikasi NPV yang positif. Selain itu, IRR menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan WACC proyek jalan to1 Semarang - Solo, sehingga tingkat pengembalian proyek lebih besar dibandingkan dengan biaya modal yang dibutuhkan untuk proyek tersebut. Namun, sesuai dengan karakteristik industri infiasimktur, jangka waktu pengembalian investasi awal relatif lebih lama dibandingkan dengan jenis industri lain. Di samping itu, hasil analisis sensitivitias menunjukkan bahwa proyek sangat sensitiv terhadap perubahan tingkat suku bunga, dimana keuntungan proyek akan semakin besar bila tingkat bunga semakin kecil, dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi proyek jalan to1 Semarang - Solo memperoleh pinjaman dengan tingkat suku bunga yang serendah mungkin.
Currently, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. is the leader in Indonesia toll road industry, which operates approximately 78% of total toll road. In order to support the economic growth in Indonesia, especially Java Island, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. has committed to assist the Government to complete the Trans Java toll road. Part of the toll road which had been agreed is Semarang - Solo, which has 45 years concession period, and it is expected to commercially operate in 2009. Initial investment required for this toll road is vely signzficant, therefore financial analysis is one of key factor to determine the feasibility of this project. The benefit of this analysis is indicating whether the operational result of Semarang - Solo toll road during concession period can provide profit higher return comparing to the market return. In determining the feasibility of Semarang toll road project, the writer use capital budgeting technique by applying certain indicators, such as Payback Period, Net Present Value (NPV), and Internal Rate of Return (IRR). In order to use those indicators, the writer has to calculate the estimated cash jlows of Semarang - Solo toll project during concession period, and the project cost of capital by applying weighted average cost of capital (WACC) method. Based on the writer's analysis, it can be concluded that Semarang - Solo toll project is feasible, due to the project generates profit by indicating positive NPV. In addition, IRR shows percentage higher comparing to WACC of Semarang - Solo toll project, therefore project's rate of return is higher than the cost of capital required for this project. However, in accordance to the characteristic of infrastructure industry, the payback period of investment is relatively longer comparing to the other industries. Furthermore, sensitivity analysis shows that this project is very sensitive to the change of interest rate, where the project's return will be higher if the interest rate is lower, and vice versa. Hence, it is essential for Semarang - Solo toll project to obtain loan facilig with the interest rate as lowest as possible.
Kata Kunci : Capital budgeting,Aliran kas,WACC,Analisis sensitivitas, capital budgeting, cash jlows, WACC, sensitivity analysis