Laporkan Masalah

Strategi pengembangan klinik serunai VCT HIV-AIDS dengan menggunakan analisa SWOT di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi

SYOFYAN YS, Adri, dr. Yanri Wijayanti, Ph.D., SP.PD

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Klinik serunai VCT HIV/AIDS merupakan klinik khusus yang diperuntukkan untuk penangan kasus HIV/AIDS yang ditangani di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Selama perkembangannya klinik ini masih belum menunjukkan suatu perkembangan yang begitu berarti. Untuk itu maka diperlukanlah sebuah analisa SWOT yang mengkaji kelemahan, kekuatan, ancaman, serta peluang yang ada di klinik ini dalam rangka membuat perencanaan serta strategi pengembangan klinik kedepannya. Tujuan Penelitian: Untuk menentukan strategi pengembangan Klinik Serunai dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dan untuk mendeskripsikan strategi pengembangan bagi klinik serunai HIV/AIDS yang sesuai dengan lingkungan eksternal dan internal RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitiannya adalah tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan klinik serunai serta pembuat keputusan yang ada di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dan Pengurus KPAD Kota Bukittinggi yang berjumlah enam orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Cara pemilihan informan yang digunakan adalah non-probabilistik. Nonprobabilistik yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil dan pembahasan : Analisis SWOT menunjukkan bahwa Klinik Serunai mempunyai kekuatan berupa tenaga dokter yang berpengalaman dan sudah mendapatkan pelatihan mengenai HIV/AIDS, pelayanan VCT bersifat gratis karena mendapatkan dana dari KPAK. Kelemahannya berupa SDM dalam penyelenggaraan VCT memiliki tugas rangkap, pembiayaan atau pendanaan yang belum teranggarkan secara terencana, promosi atau pemasaran yang belum disosialisasikan secara berkala. Peluang berupa adanya kerjasama Stakeholder, jumlah penderita HIV/AIDS yang cenderung meningkat di kota Bukittinggi. Ancaman berupa adanya klinik swasta, ketidakpastian pembiayaan dari KPAK, tidak ada strategi pengembangan klinik. Strateginya pengembangannya adalah membuat rancangan pengembangan klinik, meningkatkan kerjasama dengan klinik swasta, Meningkatkan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan agama mengenai informasi HIV/AIDS dan Klinik Serunai, membuat rancangan pengembangan klinik, Segera mengajukan proposal pembiayaan kepada Pemerintah Kota Bukittinggi maupun kepada Komisi Penanggulangan AIDS Kota (KPAK). Kesimpulan: Klinik serunai VCT HIV/AIDS layak utnuk dikembangkan yang dilakukan secara bertahap dengan melakukan perbaikan dari segi saran prasarana, manajemen fisik, serta meningkatkan kualitas SDM serta jumlah SDM dalam pelaksanaaan pelayanan VCT ini dengan melalui pembicaraan dan pendekatan formal dengan stakeholder terkait.

Background: Serunai VCT HIV/AIDS is a special clinic with focus on treatment for HIV/AIDS cases which manage by Dr. Achmad Mochtar Hospital, Bukittinggi. During its operational, this clinic remain not express any significant development. Therefore, it necessary to perform SWOT analyses to determine the weakness, strengthen, threat and opportunity within this clinic, with purpose establishing arrangement and future development of the clinic. Research Objective: Toward determine Serunai Clinics strategies by seeking its weakness, strengthen, threat and opportunity. As well describing development strategies on Serunai HIV/AIDS Clinics, which appropriate with external and internal environment of Dr. Achmad Mochtar Hospital, Bukittinggi. Method: Descriptive qualitative method was employed in the research’s arrangement. The subject are health functionary which involved in clinic operational and decision maker in Dr. Achmad Mochtar hospital, Bukittingi and KPAD Bukittingi administrator sum six person. The data was gathered employ in-depth interview and observation. Informants were selected by non-probabilistic method, which is purposive sampling. Result and Discussion. SWOT analyses shown that Serunai clinic having an expertise doctors who have a good knowledge of HIV/AIDS, VCT services are basically free of charge, because the KPAK is their main resources funding. The downside of the VCT services are their human Resources having a double job such as an unorganized financial and payment methods are need to commercialized in public are having a chance working with the Stakeholders. The numbers of people who infected HIV/AIDS are increasing in Bukittinggi have faced with several problems. Such as, a private clinic who will threaten the function of Serunai’s clinic, uncertain payment from KPAK, and undevelopement service strategy. Serunai’s clinic already creating a financial payment sponsored to the local government of Bukittinggi HIV/AIDS Crisis Centre Committee to expand the clinic. Cooperating with private clinic, and socialized the information of HIV/AIDS in to the people. Conclusion. It is reasonable to develop Serunai clinic, through several phase which are emendation of tools and infrastructure, physical management, and upgrading human resource and number for implementing VCT service. This could be held through formal approach with another stakeholder

Kata Kunci : Strategi pengembangan,Analisa SWOT,Klinik VCT/AIDS,Development Strategy, SWOT analyses, VCT HIV/AIDS clinic


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.