Laporkan Masalah

Analisis deviasi proses sitac (site aqcuisition) terhadap pencapaian target coverage area wilayah Jawa Timur, Bali-Lombok pada PT HCPT East Region

WARDANI, Belia Eka, Agus Setiawan, Dr., M.Soc.Sc

2008 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis penentuan batasan toleransi pendirian menara telekomunikasi dan pemilihan lokasi ideal yang memenuhi syarat komersial di area Jawa Timur, Bali-Lombok; (2) Merumuskan alternatif strategik yang tepat dalam pembangunan menara telekomunikasi selanjutnya; (3) Menganalisis pengaruh ketidak tepatan jadwal pembangunan menara telekomunikasi, yang disebabkan oleh lamanya proses sitac terhadap tujuan akhir perusahaan. Penelitian ini merupakan jenis riset kualitatif, dilakukan dengan jalan menggunakan metode yaitu, wawancara, pengamatan, dan pengolahan data. Metode pengumpulan data bersumber pada sumber data primer, merupakan wawancara dengan manager proyek terkait, sumber data sekunder, mer upakan data internal perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Batas toleransi pendirian menara telekomunikasi di Jawa Timur, 61% berada dalam batas harga sewa, dibutuhkan tim negosiasi sitac yang kuat, kesulitan yang dihadapi ialah kesulitan mendapatkan IMB, ijin warga dan besarnya harga kompensasi warga. Untuk Bali-Lombok area 45% berada dalam batas harga sewa, menunjukkan tingginya harga sewa lahan di Bali- Lombok area dan banyaknya peraturan yang berhubungan dengan adat (perarem). (2) Alternatif strategik menggunakan tower sharing atau membangun sendiri antara lain pembentukan tim khusus oleh PT.HCPT sehingga dapat menaikkan bargaining power di hadapan pemain lama, tower sharing dengan operator telekomunikasi lainnya ataupun tower provider menjadi pilihan dibanding membangun sendiri. (3) Pengaruh ketidak tepatan jadwal pembangunan menara telekomunikasi yang disebabkan oleh proses sitac pada area Jawa Timur revisi target 27,34% dari target semula dan area Bali- Lombok revisi target 38,89%

This research aims to: (1) Analysis limit tolerance build of telecommunication tower and choosen of ideal location that fulfill commercial in East Java, Bali- Lombok area; (2) Formulize strategic alternative for company in order to build telecommunication tower in the future; (3) Analisys delaying project progress because of sitac process that affecting to company end of aims. This research is qualitative research, using methode such as, interview, observation, data analizing. Data collecting methode get from primer source, interview with competence person in project, sekunder source, intern data from company database. The research finding show: (1) limit tolerance build of telecommunication tower in East Java 61% in lease price of limit, need strong negotiation team from sitac, difficulties faces are process of building permitt, community permitt and price of community compensation. Bali-Lombok area 45% in lease price of limit, showing how height lease price in Bali- Lombok area and many of traditional rules (perarem). (2) Alternative strategic using tower sharing or building by comp any itself, are create special team from HCPT in order to raise up bargaining power in front of old player (incumbent telco operator), sharing tower with other new telecommunication operator or tower provider becoming alternative than to build by company. (3) Miss schedule on building of telecommunication tower that caused of sitac process affecting to target revision on East Java 27,34% from original target and target revision Bali- Lombok 38,89%

Kata Kunci : Site aqcuisition,Strategik,Tower sharing


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.