Teologi sukses dan spiritual capital :: Kajian terhadap teologi sukses Gereja Bethany Indonesia-Surabaya dari perspektif spiritual capital dalam konteks Indonesia
KOAN, Cindy Quartyamina, Dr. Yahya Wijaya
2008 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan AgamaGereja Bethany Indonesia merupakan perwujudan organisasi gereja sukses di Indonesia bahkan se-Asia Tenggara. Kesuksesan yang ditampilkan Gereja Bethany Indonesia berakar dalam kisah perjalanan kehidupan seorang Abraham Alex Tanuseputra sebagai tokoh utama pendiri Bethany dan pencetus slogan Successful Bethany Families. Tampilan kesuksesan Gereja Bethany Indonesia sejatinya tidaklah terbatas dalam ranah pelayanan kerohanian yang atraktif melainkan meluas mencakup pelayanan dengan orientasi pemenuhan kebutuhan hidup lainnya seperti finansial, pendidikan, kesehatan, hiburan, pekerjaan, termasuk keterlibatan aktivitas ekonomi di antaranya periklanan produk, serta perdagangan barang dan jasa. Suguhan pelayanan demi pelayanan tersebut yang menjadi magnet sehingga berhasil menarik perhatian bahkan keterlibatan umat Kristiani. Umat yang beralih status menjadi anggota jemaat Gereja Bethany Indonesia itulah indikator penentu kesuksesan Gereja Bethany Indonesia. Berbicara mengenai kesuksesan Gereja Bethany Indonesia tentunya segera menuntun pada konsep teologi sukses sebagai dasar doktrinal dan praktis atas segala aktivitas Bethany. Teologi sukses Bethany mengungkapkan suatu pemahaman bahwasanya Allah menghendaki setiap umat Kristiani hidup sukses yakni kondisi hidup yang mutlak menampilkan segala hal yang baik bukan yang buruk bahkan senantiasa bergerak menuju peningkatan serta kelimpahan. Sukses yang dapat diukur secara kasat mata. Konsep sukses yang merengkuh aspek rohani sekaligus aspek materi. Secara rohani menjadi baik dan taat melaksanakan perintah kehendak Allah agar kemudian secara materi menjadi berkelimpahan. Pada akhirnya penentuan kesuksesan bergantung pada kesuksesan materi sehingga teologi sukses tak ubahnya suatu paham materialisme dimana umat secara individu dikondisikan untuk berusaha mencapai kekayaan yang terus melimpah. Selanjutnya, secara lebih mendalam kekuatan dan kelemahan teologi sukses akan dikaji dari persepektif Spiritual Capital. Spiritual Capital dipilih sebab ia adalah teori ekonomi yang berupaya mengatasi praktek materialisme yang egosentris dalam aktivitas ekonomi. Teori tersebut berupaya melandaskan aktivitas pemenuhan materi manusia pada suatu spiritualitas yang bekerja dalam garis horizontal. Spiritualitas horizontal tersebut ialah makna, tujuan, motivasi dan nilai hidup yang luhur yaitu setiap manusia merupakan satu kesatuan yang saling terkait sehingga aktivitas pemenuhan materi seseorang berdampak pada kehidupan materiil orang lain. Dengan demikian menyandingkan spiritual capital bersama dengan teologi sukses bertujuan untuk mengatasi potensi materialisme egoistik teologi sukses agar menjadi teologi yang lebih perduli terhadap realita kehidupan sosial dimana umat tepatnya anggota gereja adalah juga bagian masyarakat.
Indonesia Bethany Church is a manifest of a successful church organization especially in Indonesia even in South East Asia. The root of that success is Abraham Alex Tanuseputra’s life story. He is the founder of the Bethany church as one with Successful Bethany Families motto. The success gave the appearance merely not within spiritual services but expands to physical world services such as finance, education, medical, entertainment, occupation include the economic activities for instance advertising and trading. Those services become the magnet which successfully attracts the Christian’s interest. The alteration from many Christian to be the Bethany’s parishioners is the indicator of Indonesia Bethany Church succeeds. Deliberating about the success of Indonesia Bethany Church, immediately guide to theology of success as a doctrinal and practical foundation for all Bethany’s activities. Bethany’s theology of success reveals that God desired every Christians lives successfully means having whole excellent thing not the reverse yet somehow, increasingly into abundantly life. That is the successive lives which noticeable and measured as well embrace spiritual and material world. Spiritually pointing to obey the desire of God then materially develop into wealthy. Eventually, realization of the success depends on the success of material world where the stipulation is that every parishioner must be struggling to accomplish the wealthy life. Furthermore, Response to this, I would like to explore the strengths and weaknesses of the teaching of the theology of success by using the concept of Spiritual Capital from Danah Zohar and Ian Marshall. Principally, the terms spiritual and capital do not refer only to religions and merely physical capital. Furthermore, it is about divine values, motivations and principals that are convinced as true and able to produce a broad good impact for humanity and nature. In brief, Spiritual Capital tries to create economic activities without being self-oriented and make encounter between spiritualism and capitalism or economy. Indeed, we cannot deny that success is every person’s whish, therefore any theory which are including in the theology of success play big important role in creating the welfare for human, living beings and nature which not individualistic. For this reason, theology of success should be a theology that concern toward the reality of social lives whereas every parishioner are part of society.
Kata Kunci : Gereja Bethany Indonesia,Teologi sukses dan spiritual capital, Indonesia Bethany Church, Theology of Success and Spiritual Capital