Laporkan Masalah

Morfologi Kota Pekanbaru

MUTIA, Ika, Dr. Ir. Sudaryono, M.Eng

2008 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi keruangan Morfologi Kota Pekanbaru, sehingga dapat diketahui lapisan-lapisan perubahan yang terjadi pada sebuah kota , elemen-elemen pembentuknya serta kekuatan-kekuatan yang menyertai perubahan tersebut yang nantinya dapat menjawab terbentuknya kota Pekanbaru saat ini. Hasil temuan ini diharapkan dapat menjadi preseden, sehingga pembangunan kota selanjutnya bukan hanya fungsional namun ekspresif dan merupakan keputusan yang disadari akibatnya terhadap perkembangan kota selanjutnya. Studi Morfologi merupakan salah satu metode, mengeksplorasi kota melalui perpektif sejarah sehingga mengetahui critical moments yang membentuk pola penggunaan ruang dan struktur kota, membantu menjelaskan elemen-elemen pembentuk kota serta implikasi sosial atau faktor pengaruh lainnya yang mempengaruhi bentuk kota. Hasil eksplorasi akan menjadi acuan dalam menentukan arah perkembangan sebuah kota selanjutnya. Penelitian ini terdiri dari dua model analisis yang saling melengkapi, yaitu analisa sinkronik dan analisis diakronik. Pengamatan secara sinkronik bertujuan mengamati kondisi saat ini pada ruang-ruang kota dan menjelaskan bagaimana ruang tersebut dihuni tumbuh dan berkembang. Pengamatan dilakukan dengan melihat beberapa ciri dari suatu kota (arsitektur kota), keterkaitan (interweaving) bangunan dan ruang tidak terbangun (open space) yang membentuk rangkaian atau jaringan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Sehingga dapat melihat pola dari jaringan tersebut yang akan memberikan gambaran tentang eksistensi dari beberapa tatanan morfologi yang sistematik. Pengamatan secara diakronik (disebut juga dengan kajian sejarah/ historical reading) memfokuskan pada dimensi fisik dari pemakaian ruang kota yang terlihat dalam kurun waktu perkembangannya. Eksplorasi dilakukan terhadap perkembangan fisik-spasial kota serta struktur ruang kota yang terbentuk dalam perkembangnnya sampai sekarang (layer by layer). Dari Penelitian ini menyimpulkan bahwa perubahan spasial kota Pekanbaru di sebabkan tingginya aktivitas perdagangan yang berawal dari terbentuknya pakan atau pasar yang sekarang dikenal dengan Pasar Bawah. Pada masa intervensi penjajah terjadinya perluasan lahan-lahan kosong yang awalnya hanya berupa daerah rawa menjadi perkebunan hingga hunian. Namun sejak dinyatakan sebagai Ibukota Propinsi lah , perubahan spatial kota Pekanbaru terjadi secara signifikan, yang dilakukan melalui kebijakan-kebijakan pemerintah yakni perencanaan kota. Akumulasi dari transformasi ruang dari masa awal hingga sekarang itulah yang membentuk kota Pekanbaru. Sebagai kota yang hidup pada masa modernisasi dengan sektor perdagangan dominan, mengakibatkan bentuk kota Pekanbaru saat ini menyerupai kota-kota besar lainnya, yakni mengalami fragmentasi kota, mulai hilangnya keragaman makna ruang-ruang kolektif yang telah tercipta dari sejarah, aspek budaya dan sosial, sehingga semakin mengaburkan asal usul kota Pekanbaru dan munculnya dominasi perdagangan yang menjadi faktor penggerak pembentukan kota Pekanbaru selanjutnya.

This research was aimed to explore spatial Urban Morpology of Pekanbaru City, so the layers of the development which happened to the city, forming elements and power the changes could be discovered, which later could answer the forming of recent Pekanbaru City. This discovery result was hoped could be preseden, so the next city development would not only be functional but expressive and contributed decision which awared of its impact to the next city development. Morphology study was one of the methods to explore the city through history perspective so knew the critical moment with formed the space utilizing an city structure, helped to explain the city forming elements along with social implication other influencing factors, which influenced the city shape. The exploration result would be reference in establishing the development direction for furthermore city. The research consist of two mutual completion analysis models, that were syncronic analysis and diacronic analysis. The syncronic observation aimed to observe the recent condition on the city space and explained how those spaces were occupied, grew and development. Observation were executed by looking to several characteristies of a certain city (city architecture), building connection (interviewing) and unconstruct space (open space) which formed combination connected network and unseparetedable. So could see that the patterns of that network which would give prectures about existency from several morphology systematreal order. Diacronic observation (historical reading) focused on physical dimention of city space occupying which visible for its development time span. Exploration was execute through city spatial-physic development and city space structure which formed its development until recently (layer by layer). From this research concluded that the spatial changes of Pekanbaru city were caused by the high trading activities which prefixed by market formed which known as Pasar Bawah. In colonization era, the expansion of empty areas happened. But since its had been declared as capital city of province the spatial changes of Pekanbaru City were significantly happened which executed through government policies, city planning. Accumulation of space transformation from early era until now a days that formed the Pekanbaru city. As a cty which lived in modernization era with dominant trade sector, caused Pekanbaru city recent form resembled the other big city, that were experienced the city fragmentation, started to lose the variety meaning of collective space which had been created from history, culture, an social aspect, with the result that more and more observed the Pekanbaru city origin and trade domination appeared which became the next Pekanbaru city development activator factor.

Kata Kunci : Morfologi, Kota, Elemen, elemen kota


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.