Laporkan Masalah

Diskrepansi teritori pada pemanfaatan ruang publikStudi kasus Kawasan Taman Parkir-Pasar Sore Malioboro

ZUBAIDI, Fuad, Diananta Pramitasari, ST., M.Eng., Ph.D

2008 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Kawasan Malioboro merupakan salah satu daerah pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang paling mendukung pertumbuhan Kota Yogyakarta, karena berperan penting sebagai mata rantai elemen-elemen pertumbuhan ekonomi dan pariwisata sehingga memiliki daya tarik yang sangat kuat. Salah satu diantara pendukung aktivitas keramaian di Kawasan Malioboro, terdapat Pasar Sore, Pasar Senthir, Jalan Pabringan, dan penggal Jalan Ahmad Yani yang mempunyai karakter khas dan selalu ramai di setiap waktu. Wilayah tersebut selain berfungsi sebagai ruang publik yang dimanfaatkan sebagai taman parkir dan sirkulasi juga digunakan sebagai sektor informal yang mendorong lahirnya upaya adaptasi perilaku terhadap perubahan lingkungan yang terjadi, mendorong terbentuknya usaha teritorialitas guna mempertegas batas-batas fisik maupun non fisik yang berpotensi menyebabkan terjadinya diskrepansi teritori penggunaan ruang publik. Penelitian ini bertujuan melihat fenomena diskrepansi teritori pada pemanfaatan ruang publik di kawasan taman parkir/ pasar sore Malioboro berdasarkan aspekaspek perilaku lingkungan serta fungsi ruang publik; yang menyangkut masalah “teritorialitas sebagai atribut perilaku”, “teritorialitas sebagai perisai pelindung (mekanisme defensif)”, “teritorialitas sebagai dominasi dan kontrol”, serta penilaian fungsi ruang publik berdasarkan persepsi pengguna ruang. Teritori di dalam arsitektur lingkungan dan perilaku diartikan sebagai batas dimana individu/kelompok menentukan tuntutan akan area, menandai serta mempertahankannya, terutama dari intervensi pihak lain dan tidak hanya sekadar tuntutan adanya suatu daerah secara spasial dan fisik, tetapi juga kebutuhan emosional dan kultural, yang mendorong terciptanya diskrepansi teritori pada pemanfaatan ruang publik. Dari hasil analisis serta pembahasan ditemukan ada 11 aktor /pengguna yang terlibat diskrepansi teritori yang disebabkan oleh adanya keterbatasan spasial, perilaku pengguna dan regulasi/kebijakan pemerintah yang kurang jelas. Dari hal tersebut ditemukan bentuk diskrepansi teritori yang terjadi berupa diskrepansi batas teritori, diskrepansi perilaku pengguna serta diskrepansi spasial.

Malioboro area is one of the economy growth region and tourism most support city growth Yogyakarta, because play important role as economy growth elements link and tourism so that has fascination very strong. A part between festivity activity supporters at area Malioboro, found Market Evening, Market Senthir, Road Pabringan, and Road Piece Ahmad Yani that has special character and always crowded any time. Area besides functioned as public space that made use as parking park and circulation. Also used as informal sector that pushes to born it behavior adaptation efforts towards environment change that, push formed effort territoriality to encourage physical limits also non physical potential causes the happening of discrepancy territorial public space utilization. This research aims to see phenomenon discrepancy territorial in public space utilization at park area parking/market evening Malioboro based on aspect environment behavior with public space function; concern problem "territoriality as behavior attribute", "territoriality as patron shield (defensive mechanism)", "territoriality as domination and control", with public space function evaluation based on space user perception. Territorial in environment architecture and behavior will be interpreted as where will individual/group will determine demand area, mark with defend it, especially from other party intervention and not only merely existence demand a region according to spatial and physical, but also emotional need and cultural, push creation discrepancy territorial in public space utilization. From analysis result with discussion is found there 11 actors/users in concerned discrepancy territorial that caused by restrictiveness existence spatial, user behavior and government regulation/wisdom less clear. Along with the mentioned is found form discrepancy territorial that shaped discrepancy limit territorial, discrepancy user behavior with discrepancy spatial.

Kata Kunci : Diskrepansi,Teritorialitas,Ruang publik,Discrepancy,Territoriality and Public Space


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.