Laporkan Masalah

Peran terapi suportif reassurance terhadap depresi pada penderita paraplegi survivor gempa Bantul

FAUZIYAH, Rahmi, Prof. Dr. M. Noor Rochman Hadjam, S.U

2008 | Tesis | S2 Magister Psikologi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran terapi suportif reassurance untuk menurunkan tingkat depresi pada penderita paraplegi survivor gempa Bantul. Depresi dapat diketahui dari simtom-simtom yang diperlihatkan oleh partisipan selama pelaksanaan penelitian yang meliputi aspek emosi, kognitif, motivasional, fisiologis dan vegetatif. Rancangan experimen yang digunakan adalah within subject dengan rancangan model ABAB single subject design. Tahap awal penelitian dilakukan bertujuan untuk melakukan seleksi terhadap korban gempa paraplegi yang mengalami depresi dengan alat ukur Beck Depresión Inventory (BDI). Wawancara dilakukan pada enam orang korban gempa yang mengalami paraplegi, 2 diantaranya berpartisipasi sebagai partisipan penelitian ini. Tahap inti penelitian dilakukan selama empat minggu dari tanggal 11 Maret 2007 – 2 April 2007 Data diperoleh dari catatan pemantauan diri selama masa penelitian, rekaman proses pemberian terapi suportif reassurance dan catatan refleksi harian selama masa pemberian terapi suportif reassurance. Data hasil pemantauan diri dianalisis dengan menggunakan inspeksi visual. Data rekaman proses pemberian terapi reassurance dan catatan refleksi harian pemberian terapi dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis oleh Cresswell. Hasil penelitian menunjukkan terapi suportif reassurance dapat menurunkan tingkat depresi dengan pola penurunan simtom yang bervariasi antara simtom yang satu dengan simtom yang lain. Variasi ini juga terjadi antara partisipan satu dengan lainnya. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan terapi suportif reassurance dapat mengubah kesadaran partisipan dalam memahami dirinya, selanjutnya mempengaruhi sikapnya dalam menghadapi permasalahan yang dialami. Semua partisipan dalam penelitian ini adalah para wanita yang mengalami paraplegi pasca musibah gempa. Permasalahan yang seringkali terjadi adalah konflik dengan suami. Partisipan menganggap suami sebagai sumber permasalahan psikologis yang mereka alami. Terapi suportif reassurance membantu partisipan memahami sumber permasalahan yang selama ini terjadi yaitu diri mereka sendiri. Selain itu, mereka menyadari potensi diri lainnya yang mereka miliki saat ini sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. Penelitian ini tidak bebas pengaruh faktor eksternal, sehingga pengaruh lingkungan terhadap dinamika perubahan yang terjadi pada tiap partisipan perlu mendapatkan perhatian tersendiri.

This study was designed to investigate the influence of reassurance supportive psychotherapy in reducing depressión among paraplegic survivors of Bantul’s earthquake. Depressión was detected from symptoms that shown by participants during research. The manifestations of those symptoms are emotional, cognitive, motivational, physiological and vegetative. Experimental design was within subject design with ABAB single subject experimental model. Preliminary research was intended to find participants with depressión using Beck Depressión Inventory (BDI). Finally, two paraplegic survivors of Bantul’s earthquake became participants of this study. Main research was conducted for four weeks from March 11th 2008 – April 2nd 2008. Data collected from monitoring record was analyzed with visual inspection technique. Qualitative data gained from treatment processes recording and reflection proces in training was analyzed with phenomenological technique by Cresswell. Results showed that reassurance supportive psychotherapy can reduce the level of depressión in paraplegic survivors of Bantul’s earthquake with varied patterns between one target symptoms to anothers. The various patterns were also found between one subject to anothers. The qualitative análisis results showed reassurance supportive psychotherapy has altered participants’s awareness to understanding themselves, then influenced their behaviours facing problems. All of those participants in this study was women. Conflict with spouses happened frequently. Reassurance supportive psychotherapy helped them coped the problems and realized self potention that they have, therefore lead to decreasing symptoms targets in general. It is worthy to note that the study was not free from external factors, so environment can affect psychological participants changes.

Kata Kunci : Terapi suportif reassurance, Depresi, Paraplegi, Korban Gempa Bantul, Reassurance supportive psychotherapy, depressión, paraplegy, survivors of Bantul’s earthquake


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.