Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tinea imbrikata di beberapa desa di Kecamatan Sokan Kabupaten Melawi Propinsi Kalimantan Barat
PANJAITAN, Manuel, dr. Agnes Sri Siswati, SpKK
2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang: Tinea imbrikata adalah salah satu bentuk khas infeksi jamur dermatofit yang disebabkan oleh jamur Trichophyton concentricum. Penyakit ini merupakan penyakit endemik dengan prevalensi sekitar 9%– 18% di daerah tropis seperti Cina, India, Malaysia, pulau-pulau Pasifik selatan dan Amerika, sedangkan di Papua New Guinea mencapai 30%. Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan penting di Kabupaten Melawi. Sehingga penulis merasa perlu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian tinea imbrikata .Tujuan: Mengetahui hubungan antara, penghasilan, pengetahuan, pendidikan, kepadatan hunian, pencahayaan, ventilasi, ketersediaan air bersih, kebiasaan mandi, kebiasaan mengenakan pakaian/handuk bersama, kontak langsung dan riwayat keluarga dengan kejadian tinea imbrikata. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan case-control. Jumlah subjek penelitian 256 orang terdiri dari kasus 128 orang dan kontrol 128 orang. Sampel diambil secara purposive sampling. Kasus adalah penderita penyakit kulit tinea imbrikata, kontrol adalah subjek yang dinyatakan sehat. Data dianalisis secara deskriptif dan secara statistik menggunakan uji Chi Square dan analisis multi variabel menggunakan uji regresi logistik berganda dengan interval kepercayaan (CI) 95% dan tingkat kemaknaan 5%. Hasil: Hasil analisis bivariat ada 8 variabel yang bermakna yaitu pengetahuan, kepadatan hunian, ventilasi, pencahayaan, kebiasaan mandi, kebiasaan mengenakan pakaian/handuk bersama, kontak langsung dan riwayat keluarga. Hasil analisis multivariat ada 4 variabel yang signifikan dengan OR > 1 dan p-value < 0,05 yaitu: riwayat kontak langsung, kepadatan hunian, ventilasi ruangan dan pengetahuan. Kesimpulan: Faktor yang berhubungan dengan kejadian tinea imbrikata adalah riwayat kontak langsung, kepadatan hunian, ventilasi ruangan dan pengetahuan.
Background: Tinea imbrikata is a typical form of dermatofitosis fungal infection caused by Trichophyton concentricum. This type of disease is endemic with the prevalence about 9% - 18% at tropical regions such as China, India, Malaysia, South Pacific Island and America, whereas in Papua New Guinea the prevalence reaches 30%. Tinea imbrikata is a major problem at District of Melawi. Therefore it is necessary to find out factors related to the prevalence of tinea imbrikata. Objective: To find out the relationship between income, knowledge, education, occupancy density, habit of sharing towel, direct contact and family history and the prevalence of tinea imbrikata. Method: The study was analytic observational with case control design. Subject consisted of 256 people, comprising 128 people as cases and 128 healthy people as control. Samples were purposively chosen. Data were analyzed descriptively and statistically using chi square and double logistic regression at CI 95% and significance level 5%. Result: The result of bivariable analysis showed there were 8 significant variables, namely knowledge, occupancy density, ventilation, lighting, bathing habit, sharing towel, direct and family history. The result of multivariable analysis showed that there were 4 significant variables with OR>1 and p<0.05, i.e. direct contact history, occupancy density, room ventilation and knowledge.
Kata Kunci : Tinea imbrikata,Faktor resiko,Kabupaten Melawi, tinea imbrikata, risk factors, District of Melawi