Evaluasi pasca huni lingkungan perumahan Mojosongo-Surakarta
ILHAM, Novri, Ir. Gunung Radjiman, M.Sc
2008 | Tesis | S2 Magister Perencanaan Kota dan DaerahPembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang telah dibangun perlu dievaluasi. Evaluasi diperlukan karena adanya dugaan penurunan kualitas unit hunian dan lingkungan perumahan menjadi lingkungan kumuh di perkotaan. Salah satu lingkungan perumahan yang perlu dievaluasi adalah perumahan Mojosongo karena telah dihuni lebih dari 24 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kondisi tahap tahap awal huni dan tahap pasca huni lingkungan perumahan dan unit-unit hunian perumahan Mojosongo. Penelitian ini menggunakan metoda deduktif kuantitatif. Lokasi penelitian berada di Perumnas Mojosongo Surakarta. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode acak sederhana (simple random sampling method) dengan jumlah sampel sebanyak 249 unit hunian dari 724 unit populasi. Pengumpulan data sekunder diambil dari kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) dan Badan Pusat Statistik (BPS) Surakarta. Penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan unit-unit hunian dan lingkungan perumahan Mojosongo ke arah yang lebih baik. Standar pembangunan unit hunian yang kurang terpenuhi pada tahap awal huni meliputi: (1) luas bangunan, (2) luas jendela, serta (3) ketinggian plafond. Sedangkan prasarana dan sarana lingkungan perumahan yang kurang terpenuhi dengan baik yaitu penyediaan layanan air bersih serta pemanfaatan perkarangan/lahan terbuka. Perumnas masih dapat memenuhi kriteria yang layak untuk sebuah unit hunian beserta lingkungan yang sehat, seperti bahan lantai, plafond, tersedianya ruang terbuka hijau yang cukup, fasilitas yang memadai hingga pada kepadatan bangunan yang rendah pada tahap tahap awal huni. Melihat perkembangan kondisi perumahan yang baik pada kondisi tahap tahap pascahuni, hal ini membuktikan bahwa pembangunan Rumah Sangat Sederhana bukanlah suatu ancaman kota. Penyediaan perumahan Sangat Sederhana dapat dijadikan alternatif penyelesaian permasalahan kekurangan perumahan layak huni di kota Surakarta.
It is necessary to evaluate the public housing development for low income groups. Such evaluation is needed because in some cases, public housings are tended to transform into new urban slums. Mojosongo is one of public housings in Surakarta, and has been occupied since 24 years ago and therefore an evaluation is needed. The aim of the research is to evaluate pre-occupancy and post-occupancy periods of Mojosongo’s residential units and housing environment. The research applied descriptive and quantitative method. The research location is in the National Housing Authority (Perumnas) of Mojosongo in Surakarta city. Primary data were collected by using simple random sampling method with total respondents of 249 residential units out of the 724 population units. Secondary data were taken from Bappeda (Regional for Planning and Development Agency) and BPS (Central Bureau of Statistics) Surakarta. The research showed that Mojosongo’s residential units and housing environments have experienced significance improvements. The standard of residential units constructions was less fulfilled in the pre-occupancy period such as building size, window size, clean water, and ceiling distance. Fortunately, those standards had improved in the post-occupancy period. Infrastructures and facilities of housing environments was not well-provided for example water supply provision and utilization of yard or open space. However, National Housing Authority was still able to fulfilled proper criteria for housing unit and healthy of housing environment, such as floor materials, ceiling, adequate green open space, and facilities as well as low building density in the pre-occupancy period. In brief, significant improvement on the quality of housing and surrounding environment was existed in this housing complex. This reseacrh proved that the construction of low income group houses is a positive alternative to urban housing issues.
Kata Kunci : Perumahan,Pasca huni lingkungan