Pendidikan kesehatan melalui teman sebaya dalam peningkatan pengetahuan remaja tentang pencegahan kehamilan tak diinginkan (KTD) di SMAN 3 Manna Kabupaten Bengkulu Selatan

SIMBOLON, Bungasta, dr. Ova Emilia, Sp.OG., M.M.Ed., Ph.D

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Masalah kesehatan reproduksi remaja merupakan masalah global dan cenderung makin meningkat, diantaranya Kehamilan Tak Diinginkan (KTD), aborsi tidak aman. Dari 37 perempuan yang mengalami KTD sebanyak 30% adalah remaja. Hal tersebut adanya keterbatasan pengetahuan kesehatan reproduksi. Strategi untuk membekali remaja dengan pengetahuan kesehatan reproduksi di antaranya pemberian pendidikan kesehatan reproduksi melalui metode teman sebaya. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pendidikan kesehatan melalui teman sebaya dalam meningkatkan pengetahuan pencegahan KTD. Metode penelitian: Jenis penelitian ini quasi exsperimen dengan design penelitian Non Randomized pre test dan post test control group design. Sampel terdiri dari 2 kelompok yaitu teman sebaya 50 orang dan tenaga kesehatan (nakes) 50 orang yang duduk di kelas 2 SMA sesuai dengan kriteria inklusi. Penghitungan sample ά=0,05, β 0,84, μ1=4,8, μ2=3,0 dan σ=2,84. Pengumpulan data dengan pengisian kuesioner analisis yang digunakan untuk mengukur perbedaan adalah uji-t dan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas dan variabel luar adalah analisis regresi linier ganda. Hasil penelitian: Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan melalui teman sebaya mean atau rata-rata pre test 27,28, SD 3,09 dan hasil post test 30,24 SD 2,43, p=0,000 atau p<0,05 dan kelompok nakes hasil pre test mean atau rata-rata 28,8 SD 2,17 dan hasil post test 29,02 SD 1,61,p=0,443 atau p>0,05. Pada kelompok teman sebaya terjadi peningkatan pengetahuan yang bermakna atau signifikan dimana p value 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. Selisih mean pada kelompok teman sebaya 2,66 dan kelompok nakes 0,22, p=0,000 Kesimpulan: Kelompok teman sebaya lebih tinggi nilai pengetahuan dibandingkan dengan kelompok nakes.

Background: Adolescent reproductive health is a global issue and increased problems related to it such as unintended pregnancies and unsafe abortions emerge. Of 37 women experiencing an unintended pregnancy, 30 percents occur among adolescents. It is believed that this problem is caused by lack of knowledge on reproductive health. Therefore, sufficient knowledge on reproductive health should be given to adolescents to equip them with the correct information and peer education is best chosen as one method to improve adolescents’ knowledge on reproductive health. Objective: To study effectiveness of peer health education in improving the prevention of unintended pregnancies. Method: This was a quasi experimental study with a non randomized pre test and post test control group design. Sample comprised two groups namely peer group (n = 50) who were at the second grade of senior high school and health officers group (n = 50). Sample was counted by ά=0.05, β 0.84, μ1=4.8, μ2=3.0 and σ=2.84 and data collection was by filling up a questionnaire. T-test was used for data analysis to measure difference and multiple linear regression analysis was used to know the relationship between independent, dependent and other variables. Results: Findings showed that peer health education had mean of pre test result 27.28 SD 3.09 and mean of post test result 30.24 SD 2.43, p=0.000 or p<0.05 while health officers group had mean of pre test result 28.8 SD 2.17 and mean of post test result 29.02 SD 1.61, p=0.443 or p>0.05. There was significantly increased knowledge in peer group with p < 0.05 and CI 95%. Delta score of peer education and health officer groups was 2,66 and 0,22,respectively. Conclusion: Peer group was likely to have a greater value in the improvement of knowledge on reproductive health among adolescents compared to health officers group.

Kata Kunci : Pendidikan kesehatan,Teman sebaya,Kehamilan tidak diinginkan,KTD, health education, peer group, unintended pregnancies