Laporkan Masalah

Hubungan program kesehatan reproduksi remaja (KRR) dengan perilaku pencegahan seksual pranikah siswa SMA di Kabupaten Agam Sumatera Barat

SULISTIA, Yori, dr. Ova Emilia, Sp.OG, M.Med., Ph.D

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Perilaku seksual pranikah sangat umum terjadi di dunia dan muncul dari seluruh Negara. 5% remaja pria dan 1% remaja wanita usia 15-24 tahun di Indonesia pernah melakukan seksual pranikah. Resiko yang di timbulkan akibat perilaku seksual pranikah adalah: Kehamilan Tak Di inginkan (KTD), Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS dan aborsi. Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan reperoduksi remaja adalah pelaksanaan program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) di sekolah dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang kesehatan reproduksi. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan program kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dengan perilaku pencegahan seksual pranikah siswa yang mendapat program KRR dan siswa yang tidak mendapat program KRR Metode Penelitian : Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional ditambah dengan penelitian kualitatif sebagai pendukung. Subjek penelitian adalah siswa kelas 2 SMA di Kabupaten Agam Sumatera Barat. Analisis data menggunakan analisisi univariabel menggunakan tabel distribusi frekwensi dan persentase, analisis bivariabel menggunakan Chisquare dengan tingkat kemaknaan p < 0,05 dan analisis sratifikasi. Hasil : Persentase Perilaku Pencegahan seksual Pranikah positif lebih banyak pada siswa yang mendapat program KRR daripada siswa yang tidak mendapat program KRR. Siswa yang mendapat program KRR mempunyai perilaku pencegahan seksual pranikah positif 3 kali lebih besar jika dibandingkan dengan siswa yang tidak mendapat program KRR (p=0,001 RP=3,08). Faktor lainnya yang menunjukkan hubungan yang bermakna dengan Perilaku Pencegahan seksual adalah sikap (p=0,000,RP=7,5) informasi orang tua (p=0,004, RP=2,5) dan informasi teman sebaya (p=0,03, RP=0,39). Kesimpulan: Persentase perilaku pencegahan seksual pranikah positif lebih banyak pada kelompok siswa yang mendapat program KRR dibandingkan pada siswa yang tidak mendapat program KRR.

Background: Premarital sexual behavior is a common phenomenon that happens worldwide. Based on research, 5% of male adolescents and 1% of female adolescents aged 15-24 years old in Indonesia have done premarital sex. The risks caused by premarital sex, among others, are unwanted pregnancy, sexually transmitted infection (STI), HIV/AIDS and abortion. One of efforts done by the government to overcome adolescent reproductive health problems is by implementing Adolescent Reproductive Health (ARH) programs in schools with a goal that the programs can enhance students’ knowledge, attitude and behavior about reproductive health. Objective: To study the relationship between Adolescent Reproductive Health (ARH) programs and premarital sexual preventive behavior among students who receive ARH programs compared to those who do not receive ARH programs. Method: This was an observational and qualitative study with a crosssectional study design. Subject was the second grade of senior high school students in Agam District, West Sumatera. Data analyses employed univariable analysis using a frequency and percentage distribution table, bivariable analysis using Chi-square with p < 0.05, and stratification analysis. Results: Percentage of positive premarital sexual preventive behavior was more likely to occur in students who received ARH programs than those who did not receive ARH programs. Students who received ARH programs were three times greater to prevent premarital sex than those who did not receive ARH programs (p=0,001 RP=3,08). Other factors that showed a significant relationship with sexual preventive behavior were attitude (p=0,000,RP=7,5), information from parents (p=0,004, RP=2,5), and information from peer friends (p=0,03, RP=0,39). Conclusion: Students who received ARH programs had a more positive premarital sexual preventive behavior than those who did not receive ARH programs.

Kata Kunci : Kesehatan reproduksi remaja,(KRR),Seksual pranikah,Siswa SMA,ARH, preventive behavior, premarital sex, high school students


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.