Laporkan Masalah

Uji Laboratorium Pemberian Insect Growth Regulator Pyriproxyfen Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Larva Aedes aegypti dan Aedes albopictus Asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

HAENI, Indah Nur, Dr. Budi Mulyaningsih, Apt., MS

2008 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Aedes aegypti dan Ae. albopictus merupakan vektor penyakit demam berdarah dengue(DBD). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit DBD saat ini dengan pengendalian vektor seperti pemberantasan sarang nyamuk dan penggunaan insektisida kimia. Pyriproxyfen merupakan Insect Growth Regulator (IGR) yaitu senyawa yang dapat digunakan untuk mengatur atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan serangga sebagai alternatif pengendalian vektor pada stadium larva. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pyriproxyfen terhadap pertumbuhan dan perkembangan larva Ae. aegypti dan Ae. albopictus yang berasal dari daerah Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan post test only one group control design. Subyek uji menggunakan 25 ekor larva instar 3 generasi F1. Uji penghambatan menjadi dewasa menggunakan 7 variasi konsentrasi pyriproxyfen dengan 4 replikasi untuk mengetahui nilai Inhibition of Emergence (IE)50 dan IE90. Uji kematian larva menggunakan 6 variasi konsentrasi untuk mengetahui nilai Lethal Concentration (LC)50 dan selanjutnya digunakan untuk mengetahui Lethal Time (LT)50 dari 2 spesies. Selama pengujian penghambatan dan kematian larva juga dilakukan pengamatan morfologi luar (kaki, probosis, dan sayap) terhadap larva, pupa, dan nyamuk dewasa yang muncul. Hasil penelitian penghambatan menjadi nyamuk dewasa Ae.aegypti menunjukkan nilai IE50 dan IE90 pyriproxyfen terhadap Ae. aegypti berturut-turut sebesar 0,17ppb dan o,68ppb, pada Ae. albopictus IE50 dan IE90 berturut-turut sebesar 0,11ppb dan 0,39ppb. Nilai LC50 pyriproxyfen terhadap Ae.aegypti dan Ae. albopictus berturut-turut sebesar 1,63ppm dan 1,56ppm. Nilai LT50 pyriproxyfen pada konsentrasi LC50 terhadap Ae. aegypti dan Ae.albopictus berturut-turut sebesar 57,94 dan 52,75jam. Perubahan morfologi luar terjadi pada larva dan pupa. Nyamuk dewasa mengalami perubahan morfologi pada kaki, sedangkan pada sayap tidak terjadi perubahan morfologi hanya terjadi perlengketan pada abdomen. Probosis tidak mengalami perubahan baik pada Ae. aegypti maupun Ae,albopictus.

Aedes aegypti and Ae. albopictus are most disease vectors of Dengue Hemorragic Fever (DHF). Tell now to control DHF can be used insecticide and fighting breeding places. Pyriproxyfen is an insect growth regulators (IGR), that can influence the insect growth by regulating or inhibiting for insect growth and development for alternative control vector in larval stadium. The objective of the study is to know the influence of pyriproxyfen application on growth and development in larvae of Ae. aegypti and Ae. albopictus from Bantul. This study was experimental laboratories design with post test only one group control. Twenty five larvae 3rd instar F1 generation from Bantul was used in this study. The inhibition of emergence test was used 7 varians of concentration pyriproxyfen with 4times replication have been done to establish the Inhibition of Emergence (IE)50 and IE90 value. The larval mortality test was used 6 varians of concentration with 4 times replications have been done to establish Lethal Concentration (LC)50 value and then will be applied to establish Lethal Time (LT)50 value from 2 spesies. During emergence and larval mortality test were done observation of external morphology from larvae, pupae, and adult mosquitoes (legs, proboscis, and wings). The result show that the inhibition of emergence, IE50 and IE90 pyriproxyfen to Ae.aegypti were 0,17ppb and 0,68ppb respectively, then for Ae. albopictus were 0,11ppb and 0,39ppb respectively. Lethal Concentration (LC)50 pyriproxyfen value to Ae.aegypti and Ae. albopictus were 1,63ppm and 1,56ppm, respectively. LT50 pyriproxyfen value in LC50 concentration Ae.aegypti and Ae. albopictus were 57,94 hours and 52,75hours, respectively. External morphology have been changed in larvae and pupae. Adult mosquitoes have been changed on leg, but on wings there were no change morphology, there just would be found sticky with abdomen. There were no changed on proboscis.

Kata Kunci : Aedes aegypti, Aedes albopictus, pyriproxyfen, Inhibition of Emergence, Lethal Time


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.