Laporkan Masalah

Validitas diagnostik metode cepat darah kapiler pada infeksi HIV kajian pada pemakai narkoba suntik di Indonesia

AKILA, Martha Meyana, dr. Heru Pradjatmo, Sp.OG(K), M.Kes

2008 | Tesis | S2 PPDS I - Ilmu Kedokteran Klinik

Narkoba suntik adalah cara penularan HIV yang signifikan di Indonesia. Kasus AIDS pada pengguna narkoba suntik yang pertama kali dilaporkan pada tahun 1998, kini telah berkontribusi sebesar 49,5% dari seluruh kasus AIDS yang dilaporkan oleh Depkes pada bulan Desember 2007, dan terdapat kenaikkan hampir 800 persen dari 146 kasus di tahun 2003 menjadi 1183 di tahun 2004. Angka ini terus meningkat hingga tahun 2006. Saat ini penularan HIV melalui pemakaian jarum suntik tidak steril menempati urutan pertama dalam epidemi HIV/AIDS di Indonesia. Hanya sebagian kecil para pengguna narkoba suntik di Indonesia mendapatkan hasil tes HIV, disebabkan para pengguna narkoba suntik sulit dijangkau, mereka dijangkau di tempat yang bukan merupakan akses terapi yang diberikan secara cumacuma atau mereka tidak kembali setelah dilakukan tes dan konseling karena hasil tes HIV tidak dapat diterima saat itu. Hal ini menimbulkan pemikiran perlunya tes cepat yang hasilnya dapat diterima pada hari yang sama, proses pengambilan spesimen lebih praktis & tidak menyakitkan untuk penderita, yaitu dengan darah kapiler melalui tusukan jari/ finger prick. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi validitas diagnostik metode pemeriksaan cepat darah kapiler untuk diagnosis HIV pada pemakai narkoba suntik dibandingkan dengan baku emas metode standar darah vena . Uji Diagnostik menggunakan rancangan cross sectional pada 199 subjek IDU’s secara independen dan blind. Test cepat darah kapiler menggunakan 3 jenis reagen yang memenuhi syarat sensitivitas & spesifisitas nasional serta dapat untuk mendeteksi whole blood. Baku emas yang dipakai adalah pemeriksaan darah vena rapid dan Elisa menggunakan reagen dengan nilai sensitivitas & spesifisitas tertinggi (100%). Kedua hasil pemeriksaan dievaluasi secara statistik uji diagnostik menggunakan tabel 2x2,memberikan nilai pada 95%CImasing-masing adalah Sensitivitas 96,% (95%CI: 93-99%), Spesifisitas 97,1% (95% CI 93-100%), PPV 98,4% (95%CI: 96-100%), NPV 93% (95% CI: 87-99%), LR (+) 33,1 (95%CI: 8,45- 129), LR (-) 0,04 (95% CI: 0,02-0,10) dengan p value < 0,001, Hasil uji diagnostik pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemeriksaan anti HIV dengan teknik finger prick metode cepat valid dan bermanfaat untuk direkomendasikan pada program.

Injecting Drug user (IDU’s) is the significant transmission of HIV in Indonesia. The first AIDS cases IDUs was reported in 1998 recently has contributed 49,5% of all AIDS cases that was reported by Ministry of Health in December 2007. The number of HIV among IDUs was spreading about 800 percent, from 146 cases in 2003, to 1183 in 2004 and still increase until 2006. Recently the IDUs are the first line epidemic of HIV cases in Indonesia. If the VCT Centre provide HIV test for IDUs, only a few of them get the result since they could not get the result soon. This situation sprang up the idea to perform the faster testing where the result can be received in the same time, with simple methode of rapid test finger prick. The objective of this study is to evaluate the validity of rapid test finger prick compare to gold standard of the venous blood test . The design used for this study was diagnostic test covering 199 eligible subjects, independenly between finger prick rapid test and venous blood test, and blindly. Rapid Test finger prick was performed with 3 kind of reagents that fullfill the sensitivity & specificity criteria which are able to detect antibody in whole blood. Venous blood rapid test & Elisa with the highest sensitivity & spesifisity (100 %).were used as gold standar. The both result were evaluated by diagnostic test statistic with 2x2 table, gave the result : Sensitivity 96,% (95%CI 93-99%) Specifisity 97,10% (95% CI 93-100%), PPV 98,4% (95%CI: 96-100%), NPV 93% (95% CI: 87- 99%), LR (+) 33,1 (95%CI: 8,45-129), LR (-) 0,04 (95% CI: 0,02-0,10). with p value < 0,001, This study shown that the HIV antibody test by rapid test finger prick was valid and usefull to be recomended for the programe

Kata Kunci : IDU's,Rapid finger prick,Rapid darah vena,Elisa,


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.