Hubungan nilai CD4 pada awal pengobatan ARV dengan kemampuan hidup 1 tahun orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
INDRAWATI, Victoria, dr. Heru Pradjatmo, Sp.OG(K), M.Kes
2008 | Tesis | S2 PPDS I - Ilmu Kedokteran KlinikEpidemi HIV/AIDS di Indonesia sudah memasuki tahap epidemi terkonsentrasi. Pengobatan ARV bagi ODHA telah banyak terbukti memperbaiki harapan, kulitas dan kemampuan hidup di negara-negara maju. Secara nasional pengobatan ARV sudah dimulai sejak tahun 2004. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah nilai CD4 pada awal pengobatan berpengaruh terhadap kemampuan hidup 1 tahun ODHA dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi. Desain penelitian menggunakan pendekatan kohort retrospektif dengan menelusuri rekam medis dan ikhtisar perawatan HIV dan pengobatan antiretroviral (ARV) yang berobat ke RSPI-SS dengan CD4<200 cells/μL, yang mendapat pengobatan ARV sampai 1 tahun atau sampai ODHA meninggal dan dilakukan analisis kemampuan hidup dengan kurva kaplan meier dan logrank test untuk melihat kemaknaannya. Selama bulan Juni 2007 sampai Agustus 2007 dilakukan penelusuran data ODHA yang berobat ke RSPI-SS pada periode Juli 2004 sampai Agustus 2006, terdapat 198 ODHA yang terdiri dari 171 laki-laki dan 27 perempuan dengan rentang usia 19 tahun sampai 63 tahun, median umur 27 tahun. Kemampuan hidup 1 tahun ODHA dengan CD4<200 cells/μL setelah mendapat pengobatan ARV adalah 69,7%. Rerata kemampuan hidup 9,27 bulan (CI 8,66-9,87). Terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah CD4 (p=0,008), pemberian profilaksis kotrimoksasol (p<0,001) dan status fungsional (p<0,001) dengan kemampuan hidup 1 tahun. ODHA dengan nilai CD4 0-49 cells/uL mempunyai risiko kematian 2,100 kali lebih besar dibandingkan dengan nilai CD4 50-199 cells/uL (HR 2,100 CI 95% 1,03-4,29); ODHA yang tidak diberi profilaksis kotrimoksasol selama pengobatan ARV mempunyai risiko kematian 3,69 kali lebih besar dibandingkan yang diberikan profilaksis kotrimoksasol (HR 3,69 CI 95% 2,11-6,49); ODHA dengan status fungsional baring dan ambulatori mempunyai risiko kematian berturut-turut 4,26 dan 1,74 kali lebih besar dibandingkan dengan status fungsional kerja (HR 4,26 CI 95% 1,89-9,56) dan (HR 1,74 CI 95% 0,79-3,83). Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah CD4 0-49 cells/uL, tidak diberi profilaksis kotrimoksasol dan status fungsional baring merupakan faktor prognostik yang berhubungan dengan kemampuan hidup 1 tahun.
HIV/AIDS epidemic in Indonesia has been a concentrated level epidemic. The use of antiretroviral treatment (ART) for people living with HIV/AIDS (PLWHA) can reduces the mortality and morbidity in developed countries and increased the survival in PWLHA. In the National level the use of ART has begun since 2004. This research aims to know the contribution CD4 count at the ART initiation to one year survival and what factors influence. Study design were cohort retrospective which used medical records and HIV care and ART forms in the Sulianti Saroso Infectious Diseases Hospital (RSPI-SS) Jakarta in which the patients (respondents) had CD4 < 200 cells/μL and received one year ART or until the patients died was analyzed by survival analysis with survival curve from Kaplan-Meier and log rank test to exam the survival differences. Between June until August 2007 from AIDS’s medical records and ART forms in July 2004 – Augusts 2006 there were 198 PLWHA found consisting of 171 males and 27 females and age range between 19 to 63 years old with an age median of 27. One year survival time of those who received one year ART with CD4 < 200 cells/μL was 69,7%, survival rate 9,27 months (CI 8,66-9,87). There were relationship between CD4 count (p=0,008), cotrimoxazole prophylaxis provision (p<0,001); and functional status (p<0,001) with one year survival.PLWHA which CD4 0-49 cells/uL had 2,100 times mortality risk compare than CD4 50-199 cells/uL (cox regression,with HR = 2,100 ,CI 95% 1,03-4,29), non provision cotrimoxazole prophylaxis had 3,69 times mortality risk compare than provision cotrimoxazole prophylaxis (cox regression,with HR = 3,69 ,CI 95% 2,11-6,49) and based on fungsional status, lying and ambulatory had 4,26 and 1,74 times respectively mortality risk compare than working (cox regression,with HR = 4,26 ,CI 95% 1,89- 9,56) and (HR = 1,74 CI 95% 0,79-3,83). The reserch have conclusion that low count CD4, non provision cotrimoxazole, lying status fungsional are prognostic factor which have related with 1 year survival of PLWHA.
Kata Kunci : Hidup hitung CD4,Profilaksis kotrimokasol,HIV/AIDS,ODHA,Antiretroviral,Survival analysis-CD4 count-cotrimoxazole prophylaxis-functional status