Laporkan Masalah

Penurunan kadar chrome hexavalent (Cr+16) dengan biofilter pada air limbah industri pelapisan logam

HARJANTO, Sigit, Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng

2008 | Tesis | S2 Sistem Teknik

Berdasarkan data tahun 2006 dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang diketahui bahwa persentase jumlah industri yang mencemari perairan adalah 16,4 % berasal dari pencemar kimia logam. Sedangkan parameter chrom (Cr) mencapai 6,92 % dari seluruh parameter (fisik dan kimia) yang mencemari perairan. Salah satu teknologi pengolahan yang ramah lingkungan dan murah adalah dengan menggunakan biofilter eceng gondok dan kiambang. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar Cr+6 dengan memanfaatkan tanaman air eceng gondok dan kiambang sebagai biofilter. Pemeriksaan kualitas air limbah dilakukan dengan jangka waktu 0 hari, 2 hari, 4 hari, 6 hari, 8 hari dan 10 hari. Parameter kualitas air limbah yang diteliti adalah Cr+6. Wadah yang tidak berisi eceng gondok dan kiambang sebagai blanko/kontrol. Dari hasil penelitian diketahui bahwa biofilter eceng gondok dan kiambang dengan berat masing-masing sebesar 1 kg selama 10 hari percobaan dapat menurunkan kadar Cr+6. Eceng gondok mampu menurunkan kadar Cr+6 dari 137,52 mg/l menjadi 75,42 mg/l (efisiensi 45,16%) dan kiambang mampu menurunkan kadar Cr+6 dari 137,52 mg/l menjadi 33,97 mg/l (efisiensi 75,30%). Pada bla nko/kontrol kadar Cr+6 tidak berubah tetap 137,52 mg/l. Penelitian ini diharapkan bisa membantu program pemulihan kualitas lingkungan pada Dinas LH Pemda Kota Tangerang dan menjadi salah satu alternatif pengolahan akhir pada IPAL industri pelapisan logam.

According to the data from Dinas Lingkungan Hidup of Tangerang in 2006 shows that the percentage of a number of industrial cesspool that soil water are 16,4% from chemical metal pollutant and Chrome (Cr) parameter can be 6,92% from all parameter (Physic and Chemistry)that soil waters. One of the manufacture technology that support the environment and also cheap is by using Biofilter from Eceng Gondok (a kind of water hyacinth) and Kiambang. The research aim is to reduce Cr+6 concentration by using water plant i.e. Eceng Gondok and Kiambang as Biofilter. Water quality examinations are taken from waste water in Biofilter bowl at range of time, i.e. 0 day, 2 days, 4 days, 6 days, 8 days, and 10 days. Parameter at waste water quality is Cr+6. Comparison standard is the bowl that is without Eceng Gondok and Kiambang which those are used as blanko. The result shows that Biofilter from a kilogram in weight of each Eceng Gondok and Kiambang for 10 days research can reduce Cr+6 concentration. Eceng Gondok can reduce Cr+6 concentration from 137, 52 mg/l to 75,42 mg/l (45, 16% of efficiency) and Kiambang can also reduce Cr+6 concentration from 137,5 mg/l to 33,97 mg/ l (75,33% of efficiency). Nevertheless, Cr+6 concentration in control (bowl without Eceng gondok and kiambang) does not change, constant at 137, 52 mg/l. It is hoped that the research can be a first step for development of recovery program of environment quality in Dinas LH Pemda of Tangerang and to be the one of final process alternatives in IPAL Iindustry that related with this research.

Kata Kunci : Kadar chrome hexavalent,Air limbah industri,Pelapisan logam, Cr+6 concentration, Biofilter and Waste water of metal plating industry


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.