Laporkan Masalah

Pengambilan Uap Merkuri Pada Proses Penggarangan Amalgam dengan Sistem Kondensasi

JAYA, Putra, Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc, Ph.D

2008 | Tesis | S2 Sistem Teknik

Indonesia mempunyai pertambangan emas tradisional yang tersebar diseluruh wilayah. Uap merkuri merupakan salah satu pencemaran pada proses pengolahan di pertambangan emas tradisional. Untuk menangani pencemaran uap merkuri, maka proses penggarangan amalgam harus menggunakan peralatan yang aman. Sehingga uap merkuri tidak mencemari udara, meracuni operator amalgam dan masyarakat disekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan efisiensi tiga alat pendingin yaitu: (i) pendingin air dengan bentuk pipa spiral, (ii) pendingin air dengan bentuk pipa lurus dan (iii) pendingin udara dengan bentuk pipa spiral.Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisasi pencemaran uap merkuri keudara, menghindari keracunan operator amalgam dan memanfaatkan kembali merkuri untuk proses amalgamasi. Merkuri dan emas dipisahkan dengan teknologi pembakaran dan kondensasi dalam sistem tertutup, sehingga uap merkuri tidak menyebar keudara dan tidak meracuni manusia terutama operator penggarang amalgam. Amalgam dipanaskan sampai temperatur 396°C didalam tabung sehingga merkuri menjadi uap. Uap dialirkan didalam kondensor dan berubah wujud menjadi cair. Pendingin pipa spiral dalam air mampu menangkap merkuri 86,04 % dari kandungan merkuri dalam amalgam. Sedangkan pendingin air dengan bentuk pipa lurus 78,59 % dan pendingin udara dengan bentuk pipa spiral mampu menangkap merkuri sebesar 76,75%.

Indonesia has traditional gold mining in all over its region. The vapor of mercury becomes the major pollution problem in this such mining. The handling of mercury pollution in mining process especially amalgam operator must use safe tools. So far, the process of separating gold from amalgam has been done by roasting process which causes air pollution by mercury vapor. This research was done to find out the efficiency of three kinds condensation tools, they are: (i) The water, which cooled off vapor in spiral pipe, (ii) the water, which cooled off vapor in straight pipe, (iii) the air, which cooled off vapor in spiral pipe. This research was also done to minimize air pollution caused by mercury vapor; the amalgam operator can avoid of being poisoned; and use the mercury more than once for amalgamasi. The separation process of mercury and gold by roasting and amalgam condensation in a closed system had been done. Finally the mercury vapor didn’t spread in the air and didn’t poison human especially the operator of amalgam roasting process. Amalgam was heated on the temperature of 396°C in a close system, so that mercury changed into vapor. The vapor was condensed so that it was changed into liquid. The water, which cooled off vapor in spiral pipe, was able to recover 86,04% mercury contained in amalgam. Meanwhile the water, which cooled off vapor in straight pipe, can recover 78,59% mercury and the air, which cooled off vapor in spiral pipe was only able to recover76,75% mercury.

Kata Kunci : Kondensasi,Pencemaran Uap Merkuri Amalgam, condensation, vapor mercury, amalgam


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.