Dampak kebijakan Amerika Serikat dalam perang melawan terorisme terhadap masyarakat Muslim
HIDAYATI, Nuril, Prof.Dra. Djuhertati Imam Muhni, MA.,Ph.D
2008 | Tesis | S2 Pengkajian AmerikaStudi ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan yang dijalankan Amerika Serikat pasca 11 September 2001 di bawah kepemimpinan George Walker Bush. Peristiwa 11 September yang meruntuhkan gedung World Trade Centre (WTC) dan Pentagon yang keduanya merupakan supremasi kejayaan di bidang ekonomi dan pertahanan Amerika Serikat memicu efek yang tidak sederhana bagi politik luar negeri Amerika Serikat untuk segera mencanangkan perang global melawan terorisme. Perang melawan terorisme ini membawa dampak terutama bagi masyarakat Muslim. Penelitian ini menggunakan Interdisciplinary Studies, dengan menggunakan pendekatan sejarah, politik dan sastra serta penerapan past— present—future dan micro to macro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pustaka dengan memanfaatkan data-data yang tersedia di perpustakaan seperti buku-buku, jurnal, surat kabar, artikel, dan sumber internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa 11 September 2001 menjadi faktor signifikan bagi penguatan hegemoni AS. perang melawan terorisme yang dijalankan Amerika Serikat dengan tersangka utama Osama bin Laden sebagai pemimpinnya dan al-Qaeda sebagai jaringan terorisme internasional mendorong AS menggunakan instrumen diplomasi, militer, ekonomi dan intelijen untuk mencegah dan memberantas meluasnya terorisme internasional. Instrumen tersebut diambil karena terorisme dianggap sebagai ancaman bagi kepentingan ekonomi dan tatanan sistem politik dunia. Dalam instrumen militernya, dikeluarkannya doktrin preemptive attack semakin memperjelas politik luar negeri Amerika Serikat yang unilateral untuk menyerang ke negara manapun yang dicurigai membantu dan menjadi tempat persembunyian para teroris. Kebijakan tersebut tentunya dilakukan berdasarkan kepentingan AS. Dalam relasi Islam dan Barat peristiwa 11 September menimbulkan ketegangan setelah kelompok Islam menjadi tertuduh utama dalam peristiwa 11 September yang menyorot Islam sebagai agama satu-satunya di balik tindakan terorisme. Persepsi AS terhadap Islam sebagai agama teroris menggerakkan masyarakat Muslim untuk mengkritisi kebijakan tersebut. Perang melawan terorisme rentan memukul rata umat Islam, kelompok Islam dan negara-negara Islam/Arab sehingga banyak diwarnai dengan aksi protes. Kebijakan ini juga diperlihatkan bahwa sasaran AS dalam perang melawan terorisme yang tidak hanya ke Timur Tengah tetapi ke Asia yang sebagian besar merupakan negara-negara yang berpenduduk Muslim, di mana terdapat banyak faktor kepentingan AS. Akibatnya Anti Amerika dari dunia Islam meluas sebagai perlawanan terhadap AS yang imperialistik terhadap dunia Islam. Selain reaksi tersebut, perang melawan terorisme AS membawa dampak positif bagi kemajuan umat Islam. Di tengah stigma Islam sebagai agama teroris, tidak sedikit dari mereka untuk mengetahui tentang Islam bahkan memeluk Islam sebagai agamanya Islam khususnya di negaranegara Barat khususnya AS.
The objective of this study is to know United States’ policy practiced by George Walker Bush government after the events of September 11th 2001 in which the two symbols of economy and defence power of America, The World Trade Center and Pentagon, smashed. The event strongly provided the impetus for the government to propagandize the so-called war againt global terrorism. The war against terrorism has an impact espicially on Muslem society. To be able to have a total comprehension of the issue, this thesis applies the interdisciplinary approach and studies this matter from the view points of history, and politic. This thesis also applies past—present—future analysis, and region, nation and world approach. The Method used in this thesis is library research utilizing data available in library such as books, journals, newspaper and internet sources. The conclusion shows that the events of 11 September became a significant factor to strengthen the American hegemony. The war against terrorism, directly to the prominant suspected Osama bin Laden and his organization, al-Qaedah, was being used by The United States through all their aparatus, diplomacy, military, economic and intellegence, to guard against global terrorism and wipe it out. Using the doctrine of preemtive attack for salvation of world from the so-called terrorism evil United States attack any of states that they suspect of helping and becoming a web for global terrorism. The West, United States and his coalition troops, do not only attack the states in the Middle East, but also the states in which Moslem population is huge, and in the same time in which the American interest is dominant, primarly the economic. Thus, the policy can not, in fact, be separated from their economy interest. Related to relation between Islam and the West, the events of 11 September 2001 bring out the strong tension between both after the West attach their suspection on the Islamic Group as the only group having responsibility of the terrorism crime in the world. This attitude in turn has created certain perception for the West concerning Islam. The West perceived Islam as terroris religion. This perception has, in contrary, pushed Islamic Communities to critizise the West attitude toward Islam. There are protests elsewhere. The crucial consequency of this situation is the movement against United States, in particular and the West, in general becomes widespread. But, there is a positive impact, that is, that amids the stigma labelled to Islam as the terroris religion, there are many who want to know further about Islam, but who convert into Islam in West Countries, and espicially in US.
Kata Kunci : Kebijakan Amerika Serikat,Terorisme,Masyarakat Muslim