Laporkan Masalah

Keterkaitan antara operasi transportasi tradisional dengan Pusat-pusat kegiatan masyarakat :: Kasus Andong di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

UTOYO, Ririn Eko, Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP.,M.Sc.,Ph.D

2007 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Sebagai kendaraan tradisional yang menjadi ciri khas dan masih dimanfaatkan masyarakat di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata andong tidak dapat ditemukan di setiap tempat. Masyarakat apabila berkeinginan untuk memanfaatkan andong untuk mendukung pergerakannya harus berada di lokasi – lokasi tertentu yang biasa dipakai sebagai daerah operasi andong. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui keterkaitan pengoperasian andong dengan sebaran keruangan pusat– pusat kegiatan masyarakat; (2) mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi pengoperasian andong hanya pada lokasi– lokasi tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan rasionalistik. Lokasi penelitian di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan unit pengamatan adalah pusat kegiatan perdagangan, wisata dan lintasan yang sering dilalui andong dalam mencari dan melayani konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoperasian andong tidak sepenuhnya berkaitan dengan sebaran spasial pusat–pusat kegiatan masyarakat. Hal ini diketahui dari tiga aspek: (1) pengoperasian andong dalam mencari konsumen hanya berada di pusat–pusat kegiatan tertentu dan tidak mengikuti sebaran semua pusat kegiatan yang ada; (2) lintasan perjalanan yang sering dilalui andong dalam melayani konsumen hanya berada di kawasan – kawasan tertentu tidak sepenuhnya menjangkau sebaran pusat– pusat kegiatan; (3) frekuensi besar ditunjukkan oleh perjalanan andong dalam mencari dan melayani konsumennya hanya di kawasan pusat pusat kegiatan masyarakat tertentu dan tidak menjangkau sebaran pusat – pusat kegiatan. Lebih lanjut, terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberadaan andong yang beroperasi hanya pada lokasi–lokasi tertentu. Pertama adalah faktor pendorong termasuk di dalamnya adalah (1) masih terdapatnya kelebihankelebihan andong dibandingkan sarana transportasi yang ada; (2) keberadaan potensi konsumen andong; (3) Situasi dan kondisi fisik kawasan yang mendukung pengoperasian andong. Kedua adalah faktor penghambat termasuk di dalamnya: (1) adanya kompetitor dalam mencari dan melayani konsumen; (2) situasi dan kondisi fisik kawasan yang menghambat dalam pengoperasian andong.

As a traditional vehicle which become unique feature, and still used by the community of the Special Region of Yogyakarta, andong can not be found in every place. If people want to ride andong to support their movement, they have to come to a certain location that become andong operation area. This study is aimed to: (1) understand the link between andong operation and spatial distribution of community activity centers; and (2) identify factors that influence andong operation only in certain locations. This study is a qualitative study utilized rationalistic approach. The location of study is in Yogyakarta, especially, traditional markets, tourist destinations and routes that are often passed by andongs. The results of this study show that andong operation is not linked fully with spatial distribution of community activity centers. This can be understood from three aspects: (1) andong operation in looking for prospective passengers only in certain activity centers and not follow all of existing activity centers locations; (2) the routes that are often passed by andong in serving consumers only occurs in certain area and does not reach fully to activity centers locations; and (3) magnitude frequency is indicated by andong traveling in finding and serving the consumers only in area of certain community activity centers and does not reach locations of activity centers. Furthermore, there are two factors that cause andong existence only in certain location. Firstly is the support factors including: (1) the existence of andong is an advantage compared to existing transportation vehicle; (2) existence of andong consumer potency; (3) situation and condition of physical area those support andong operation. Second is obstruction factors including: (1) competitor existence in finding and serving consumer; (2) situation and condition of physical area those obstruct andong operation.

Kata Kunci : Transportasi Tradisional,Andong,Daerah Operasi,Sebaran Spasial,andong, operation, city centers


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.