Laporkan Masalah

Persepsi masyarakat Suku Mee terhadap perubahan pemanfaatan lahan :: Studi kasus Desa Madi dan sekitar Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai Propinsi Papua

SIBUEA, Asi Manumpak, Ir. Haryadi, M.Arch.,Ph.D

2007 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Pembentukan Kabupaten Paniai berdasarkan PP NO.52 Tahun 1996 menjadikan Desa Madi sebagai pusat administrasi pemerintahan kabupaten. Masyarakat suku Mee sebagai penduduk lokal sangat merasakan akibat perubahan pemanfaatan lahan dimana lahan pertanian berubah pemanfaatannya menjadi lahan terbangun. Persepsi masyarakat suk u Mee mempengaruhi pola pikir dalam memandang perubahan pemanfaatan lahan di lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang mendasari pola pikir masyarakat suku mee sehingga terbentuk persepsinya terhadap perubahan pemanfaatan lahan di desa Madi dan sekitarnya. Selanjutnya penelitian dapat bermanfaat bagi ilmu perencanaan wilayah dan sebagai bahan masukan bagi proses pembangunan di wilayah masyarakat suku Mee.Metode penelitian digunakan metode induktif yang dianalisa secara kua litatif dan penyajiannya dengan deskriptif analitik. Hasil penelitian dan pembahasan menemukan persepsi masyarakat suku Mee di desa Madi dan sekitarnya dalam bentuk konsep-konsep sebagai berikut : (1)Lahan sebagai simbolisasi eksistensi diri masyarakat suku Mee; (2)Perubahan pemanfaatan lahan sebagai tranformasi hak adat masyarakat suku mee. Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan pemanfaatan lahan akan berdampak positif bila dalam proses perubahannya melibatkan peran-serta masyarakat suku mee sebagai pemilik hak adat atas lahan dan setiap langkah dalam proses berpedoman pada nilai-nilai yang ada dalam masyarakat suku Mee.

The establishment of Paniai Regency based on Government Regulation (PP) No. 52 Year 1996 brought Madi Village as the center of administration for the regency . Mee community as local people feel the effects of land use change, where agricultural land shifted into built environment. Perception of Mee community influences their way of thinking in perceiving the change of land use in their surrounding. The research aims at discovering factors underlying the way of thinking of Mee community, which result in the formation of their perception toward land use change in Madi Village and its surrounding. The research contributes to the knowledge of planning as well as input for development process in the area. The method applied in the research is inductive method . The research shows that the perception of Mee Community in Madi Village and its surrounding could be understood in two concepts: (1) Land is seen as the symbol of self existence of Mee community; and (2) Land use change is perceived as the transformation of adat right of Mee community. The research indicates that land use change may bring positive effects if the process involves the participation of Mee community as the owner of adat right on the land.

Kata Kunci : Pemanfaatan Lahan,Persepsi Masyarakat Papua, Perception - Mee community - Land Use Change


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.