Evaluasi lokasi terminal AKAP sebagai terminal regional baru di Kota Dumai
ABIDIN, Fahmi Abdullah, Ir. Gunung Radjiman, M.Sc
2007 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan DaerahTerminal merupakan penyediaan alat pengganti moda atau sebagai transit yang menghubungkan antar kota maupun propinsi sebagai tempat pelayanan dan tempat berkonsentrasi sistem transportasi. Perencanaan lokasi dan pengoperasian yang matang untuk mencapai keterpaduan intra dan antar moda transportasi dengan dasar sistem pelayanan yang baik sehingga tujuan dari peranan dan fungsi terminal dapat sesuai dengan harapan yang ada. Kota Dumai memiliki terminal regional AKAP yang baru dan berlokasi di jalan Kelakap Tujuh Kelurahan Simpang Tetap Darul Ihksan Kecamatan Dumai Barat. Bila ditinjau secara teknis dan evaluasi keberadaan terminal bus regional AKAP yang baru mengalami kemunduran dari segi penumpang dan angkutan dengan kata lain tidak efektif dari segi penumpang dan angkutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas terminal saat ini pada lokasi terminal regional kelakap tujuh Kota Dumai di Kelurahan Simpang Tetap Darul Ihksan dan menemukenali faktor-faktor yang menyebabkan atau yang mempengaruhi tidak efektifnya pemanfaatan lokasi baru terminal regional sebagai salah satu tempat sistem pengguna transportasi Kota Dumai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif-kualitatif. Data primer didapat melalui survei lapangan dengan cara melakukan wawancara dan kuisioner kepada penumpang dan supir/pengemudi antar kota dalam propinsi dan bus antar kota antar propinsi. Data sekunder didapat dari instansi-instansi terkait, berupa data pendukung yang berguna untuk memudahkan dalam menganalisa permasalahan yang terjadi. Penelitian ini menemukan beberapa permasalahan dalam pengoperasian terminal bus regional AKAP yang baru, beberapa persoalan tersebut adalah penumpang yang sepi, jarak lokasi yang jauh, jauh dari titik pergantian moda angkutan, ongkos angkutan yang mahal, rute angkutan yang masih belum berjalan secara baik, penumpang tidak mau karena kurangnya angkutan kota, kurang integral dengan angkutan primer lainnya seperti pelabuhan laut dan udara, kurangnya banyaknya loket di terminal regional AKAP yang baru, tidak adanya papan jadwal perjalanan dan jauh dari pusat kegiatan kota serta bangkitan lalu-lintas kota. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terminal baru di kota Dumai dibangun dengan tidak diikuti dengan pengaturan pola tata ruang, khususnya penempatan sebuah lokasi. Sistem operasional dan manajemen transportasi dari terminal jauh dari permintaan penumpang. Di perlukan adanya kebijakan pemerintah kota untuk membenahi terminal regional AKAP baru kota Dumai, khususnya melalui pembenahan terminal yang layak dan dikelola dengan baik.
Terminal provides not only mode of transports, but also functions as a transit point connecting cities or provinces. In order to achieve an integrated inter-mode of transports, terminal should be located in a strategic location and should be managed effeciently. An evaluation on Dumai new intercity and province (Antar Kota Antar Provinsi or AKAP) regional terminal, which is located in Jl. Kelakap Tujuh, Simpang Tetap Darul Ikhsan Village of Dumai Barat Subdistrict, has resulted in the fact that the bus terminal has not yet been effective and efficient in terms of the volume of passenger and transports. The study aimed to examine whether or not Dumai regional terminal had effectively functioned after being relocated to its new location, i.e. Jl. Kelakap Tujuh of Simpang Tetap Darul Ikhsan Village. It also aimed to study the factors affecting the effectiveness of its new location. It applied a descriptive method of research using quantitative-qualitative techniques of analysis. Primary and secondary data were used. Primary data were collected through a field survey, i.e. by conducting interviews with and distributing questionnaires to intercity bus drivers and passengers, as well as interprovincial bus drivers and passengers. Secondary data were obtained from related governmental institutions. The results of research showed that the bus terminal’s new location is facing several operational problems, such as small number of passengers, remote location, high fares, ineffective transport routes, passengers’ unwillingness owing to minimum accessibility, minimum integration with other primary mode of transports, lacking ticket counters, and lacking bus schedule/timetable, as well as too far away from other mode of transport shifting points, downtown area, and primary city transportation line. The research concluded that Dumai new regional bus terminal does not operated effectively, because of lack of spatial planning, particularly in selecting it’s new location. Terminal operation and management does not complied with public demands, such as accessibility and transportation hierarchical system. The research recommended that a policy to improve the Dumai new regional terminal should be issued, which emphasizes on the importance of proper and wellmanaged terminal.
Kata Kunci : Terminal Bus,Efektivitas,Evaluasi Lokasi,effectiveness, bus terminal’s, Dumai