Analysis of PT Nusantara Tour :: The Case of a Tour

DAMAYANTI, Rina, Ainun Na'im, Dr.,MBA

2007 | Tesis | Magister Manajemen

Lebih dari satu abad, agen perjalanan wisata telah menjadi mediator yang penting dalam menyediakan jasa perjalanan wisata kepada konsumen termasuk konsultasi wisata, pemesanan sarana transportasi dan akomodasi seperti hotel, sewa mobil, tujuan wisata, dan objek rekreasi. Agen perjalanan wisata memegang peranan dalam berhubungan dengan supplier dan memiliki beragam informasi dan pengetahuan pariwisata. Keahlian mereka memungkinkan untuk memudahkan proses perjalanan wisata dan konsultasi klien tentang beragam tujuan wisata. Informasi yang disediakan untuk klien sangatlah membantu karena mereka mempunyai jalinan kerjasama dan akses kepada supplier dan beragam informasi pariwisata lainnya. Meskipun demikian, dengan pertumbuhan yang cepat dan perkembangan dunia internet, klien sekarang mempunyai akses langsung dengan pusat informasi pariwisata. Dan lagi, klien terbiasa dengan piranti elektronik dan situs online dari supplier yang membantu perjalanan wisata. Perkembangan teknologi tersebut mengurangi kebutuhan akan mediator, sehingga agen perjalanan wisata menderita penurunan kenaikan potongan komisi dari supplier. Selain itu, persaingan semakin tajam bagi agen kecil yang akan berakhir pada proses akuisisi dan merger dengan agen yang lebih besar. Meskipun, di masa mendatang sepertinya agen perjalanan wisata tidak benar benar terpuruk. Masih banyak masyarakat yang lebih menyukai pelayanan dari para professional agen perjalanan wisata ketika mereka akan berwisata. Agen perjalanan wisata kembali memegang peranan penting, karena orang mempunyai akses lebih untuk data tetapi waktu yang sempit untuk memilih informasi yang ada. Krisis multi dimensi di Indonesia juga telah mempengaruhi kelangsungan perusahaan termasuk diantaranya adalah perusahaan jasa seperti PT Nusantara Tour. Sehubungan dengan kondisi tersebut, PT Nusantara Tour sudah membuat beberapa perubahan yang mendasar dalam strateginya untuk mencapai kondisi yang mendukung dalam bersaing di pasar jasa pariwisata. Strategi tersebut sudah dibangun dan dipilih dengan seksama yang melibatkan seluruh komponen perusahaan. Perubahan strategi ini akan mempengaruhi siklus hidup sebuah perusahaan. Berdasar pemikiran tersebut, tesis ini dibuat untuk mengidentifikasi strategi kunci untuk bisnis jasa di PT Nusantara Tour dengan cara menganalisa pengaruh lingkungan luar dan menganalisa bagaimana manajemen menjelaskan dan mengimplementasikan strategi tertulis kedalam operasional harian. Tingkat implementasi strategi dapat dilihat dalam laporan evaluasi kinerja perusahaan. Tujuan akhir dari tesis ini adalah untuk memahami karakteristik yang unik dari industri pariwisata dan implementasi strategi dalam lingkungan yang senantiasa berubah. Analisa menggunakan metode dari Thompson and Strickland (1999), dan kerangka analisa dari Cornelis A De Kluyver (2000). Hasil analisa dari PT Nusantara Tour telah menunjukkan bahwa perusahaan sedang berada dalam industry persaingan yang meningkat yang ditandai dengan laju pertumbuhan industri yang tinggi dan memingkatnya jumlah pemain. Industri perjalanan wisata sangat kompetitif. Sejauh ini perusahaan tersebut menunjukkan kinerja yang tinggi baik secara financial maupun non financial. Oleh karena itu, PT Nusantara harus memelihara growth strategy yang sudah diambil sejak tahun 2000 dengan proses akuisisi dengan PT Dwi Daya Tour dan mengambil langkah dalam best cost provider untuk menjaga keunggulan kompetitifnya.

For over a century travel agents have been an important intermediary providing customers with travel services. Travel agents fulfilled the significant role with their access to suppliers and a vast amount of information and knowledge. With electronic markets emerging on the Internet, the travel agency now has been characterized as the most endangered organization in the travel industry as potential travelers now have the opportunity to bypass these intermediaries in the distribution chain. Customers are offered good opportunitie s for convenient and inexpensive travel bookings on the Internet. The growth in technology diminishes the need for an intermediary. Additionally, the competition is toughest for smaller agencies enduring the acquisition and merging of larger agencies. However, the future of travel agencies does not appear to be entirely dismal. There remain many people who prefer the service of a professional when they have significant travel preparations to arrange. Travel agencies continue to be an essential traveling tool, because people have access to more data but less time to sort through the sea of information. Indonesian multidimensional crisis has also influenced company existence, including the service company as PT Nusantara Tour. PT Nusantara Tour had made the fundamental changes in its strategy to cope with that condition. The strategy had been developed and chosen carefully involving the entire company component. These strategy changes of course had the complexity implication to the company lifecycle. Based on that thought, this thesis is written to identify the key strategies for a service business in PT Nusantara Tour by analyzing the external environment and to analyze how the management explaining and implementing the written strategy into day life company operation. In this research is also found the unique characteristics of traveling industry in Indonesia. Strategy implementation could be seen in the company performance evaluation report. The final goal of the analysis is to understand the specific characteristics of the travel and tourism industry, some issues that influence the industry, and its effect on strategy implementation in changing environment. Analysis is conducted by using Thompson and Strickland (1999) method and an evaluation framework for an implemented strategy from Cornelis A De Kluyver (2000). The framework is divided into five analyses. First, we will analyze current company’s performance, analyze company’s internal and external condition, analyze the Indonesian tourism related service industry competition, and then we come into analysis of the company’s competitive position through SWOT analysis by using EFE&IFE Matrix, finally we can draw strategy options that company can choose. The result of the analysis on PT Nusantara Tour strategy implementation had shown that PT Nusantara Tour is competing in emerging industry which is marked by the high industry growth and the increasing number of players. The traveling industry is highly competitive. The company until now is showing superior financial and non financial performance. Therefore the company should maintain its growth strategy it has already taken since 2000 by acquisition with PT Dwi Daya Tour and taking the position of best cost provider to maintain its competitive advantage.

Kata Kunci : Industri Pariwisata, Strategi Travel, Disintermediation, E-Distribution, Travel Industry, Automation, Travel Services, Tourism Industry, GDS (Global Distribution System), Value Chain, Service Marketing.