Analisis pendapatan nelayan budidaya ikan Kerapu melalui keramba jaring apung di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan tahun 2007
YUSUF, Sakeran, Dr. Soetatwo Hadiwigeno, MA
2008 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanPenelitian ini tentang prospek pengembangan budidaya ikan kerapu menggunakan Keramba Jaring Apung untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan Kabupaten Kotabaru. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui besarnya pendapatan nelayan budidaya ikan kerapu dengan menggunakan keramba jaring apung dan pendapatan nelayan tangkap di Kabupaten Kotabaru. (2) menganalisis perbandingan pendapatan nelayan budidaya ikan kerapu dengan menggunakan keramba jaring apung dengan pendapatan nelayan tangkap di Kabupaten Kotabaru. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kotabaru. Adapun data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara kepada para nelayan di Kabupaten Kotabaru. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa (1) Budidaya ikan kerapu dalam Keramba Jaring Apung , maka jumlah keuntungan yang diperoleh nelayan budidaya ikan kerapu dalam Keramba Jaring Apung (KJA) adalah sebesar Rp.9.495.000. Adapun jumlah keuntungan yang diperoleh nelayan nelayan tangkap - Bagan selama enam bulan adalah sebesar 5.062.500. Hasil keuntungan tersebut ternyata jauh di bawah besarnya keuntungan yang diperoleh nelayan budidaya ikan kerapu dalam Keramba Jaring Apung (KJA). Jumlah keuntungan yang diperoleh nelayan tangkap yang menggunakan alat kapal motor yang berkapasitas di bawah 5 Gross Ton (GT) selama enam bulan adalah hanya sebesar Rp.855.000. Kecilnya penghasilan tersebut menyebabkan kehidupan para nelayan tangkap yang menggunakan alat kapal motor yang berkapasitas di bawah 5 Gross Ton kehidupannya sangat memprihatinkan. Jumlah keuntungan yang diperoleh nelayan budidaya udang selama enam bulan adalah sebesar Rp.5.553.333. Hasil tersebut ternyata juga di bawah besarnya keuntungan yang diperoleh nelayan budidaya Ikan Kerapu Dalam Keramba Jaring Apung (KJA) namun lebih tinggi dari keuntungan baik nelayan tangkap Bagan maupun motor. (2) Peningkatan pendapatan masyarakat apabila nelayan tangkap dengan menggunakan motor berubah menjadi nelayan budidaya Ikan Kerapu Dalam Keramba Jaring Apung (KJA) selama 1 (satu) tahun mencapai. Rp.56.616.975.000. Adapun peningkatan pendapatan perkapita di Kabupaten Kotabaru dari hasil peningkatan pendapatan masyarakat dari budidaya ikan kerapu dalam Keramba Jaring Apung (KJA) sebesar Rp.15.427.604 atau meningkat sebesar 1,39%, maka budidaya ikan kerapu dalam Keramba Jaring Apung (KJA) dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir di Kabupaten Kotabaru.
The present research on the prospect of kerapu (seafish) cultivation using Keramba Jaring Apung/KJA (Floating Net Keramba) in improving fishermen’s income in Kotabaru district. The research aimed to (1) identify total income of seafish cultivation using KJA and those catching fishes in the sea of Kotabaru district, (2) analyze the comparison between total income of seafish cultivation using KJA and those catching fishes in the sea of Kotabaru district. The research was conducted in Kotabaru district. Primary and secondary data were used in this research. The primary data were obtained through interviews with fishermen of Kotabaru district. Instrument analysis used was income analysis. Based on the analysis, it was concluded that (1) in case of seafish cultivation using KJA total profit that the fishermen cultivating seafishes using KJA was in amount of IDR 9,495,000; while total profit that the fishermen catching fishes in the sea - Bangan during six months was in amount of IDR 5,062,500. It was much less than total income that that those cultivating seafishes using KJA. Total profit of fishermen catching fishes with motor boats of less than 5 Gross Tons (GT) capacity during six months was only IDR 855,000. This small number caused the life of those with motor boats of less than 5 Gross Tons (GT) capacity was in deprived condition. Total income of the fishermen cultivating shrimps was in amount of IDR 5,553,333. This was actually lower than those of the fishermen cultivating seafishes using KJA. However, it was higher than the profit of both the fishermen catching fishes in the sea – Bangan and those with motor boats. (2) Income was improved when the fishermen shifted from catching fishes with motor boats into cultivating seafishes using KJA; and during 1 (one) year, total amount of IDR 56,616,975,000 was achieved. Total income per capita improvement of Kotabaru district produced by improvement in income of fishermen cultivating seafishes using KJA was in amount of IDR 15,427,604 or there was increase of 1.39%. Therefore, cultivating seafishes using KJA presumably improved the income and wealth of people inhabiting coastal area of Kotabaru district.
Kata Kunci : Pengelolaan Sumberdaya Alam,Budidaya Ikan Kerapu,Pendapatan Nelayan,cultivation, Keramba Jaring Apung (Floating Net Keramba), kerapu (seafish), Kotabaru