Strategi penataan kawasan Benteng Oranje Ternate berdasarkan karakter asli
IBRAHIM, Maulana, Ir. Sigit Sayogya Basuki, MSL
2007 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur (Desain Kawasan Binaan)Kawasan benteng Oranje merupakan kawasan peninggalan sejarah yang mempunyai karakter khas di kota Ternate, Maluku Utara. Kawasan ini berada di pusat kota, yang berpusat pada benteng Oranje sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda dalam perdagangan rempah-rempah pada abad ke-17. Disekitar kawasan ini juga terdapat kawasan pemukiman para pedagang dari Cina, Arab, Melayu dan Makasar. Karakter khas ditunjukkan dengan adanya bangunan-bangunan berlanggam indisch di dalam benteng dan ruang terbuka kaya vegetasi di luar benteng. Setelah masa kemerdekaan, kawasan benteng Oranje digunakan oleh TNI AD dan Kepolisian sebagai kantor, perumahan dan rumah sakit. Karena lokasinya yang strategis tepat di pusat kota, maka kawasan benteng Oranje kini telah mengalami perkembangan pembangunan fisik yang memprihatinkan. Peluberan kota khususnya untuk fungsi pemukiman dan komersial terjadi kawasan ini. Kawasan benteng Oranje pun telah kehilangan karakter sebagai kawasan peninggalan sejarah, menurunnya vitalitas sebagai kawasan pelestarian budaya, wisata, pendidikan dan sebagai landmark kota Ternate. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan karakter tata bangunan dan lingkungan di kawasan benteng Oranje dan faktor-faktor penyebab degradasi kawasan serta menurunnya vitalitas. Sehingga dapat diambil langkah stategis, berupa penataan kawasan melalui arahan rancangan yang dapat meningkatkan karakter kawasan dan bermanfaat bagi masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa telah terjadi perubahan karakter fisik pada kawasan benteng Oranje, dimana kawasan di dalam benteng mengalami perubahan tampilan bangunan dan tata ruang yang mengarah pada penurunan karakter fisik. Kawasan di luar benteng mengalami perubahan signifikan dalam tata ruang dan pemanfaatannya. Ruang terbuka yang ada di sekeliling benteng berubah menjadi pemukiman dan semua vegetasi berkurang. Perubahan-perubahan ini terjadi akibat meningkatnya status kota Ternate menjadi ibukota propinsi dan karena kawasan ini berada di pusat kota sebagai tumbuh cepat.
The fort Oranje area is a historical site with specific character in Ternate City, North Maluku. This area reside in down town, with Oranje fort as a center for Dutch trade center in spicy on 17th century. Around this area there are settlement area for Chinese, Arabic, Makasar and Malay. This area have strong character as a commercial area. The specific character showing by many indisch building inside the fort and many open space with vegetations outside the fort. After the independence, Fort Oranje area used by Army and Police as an office, settlement and hospital. Because its strategic location precisely in downtown, hence Oranje fortress area nowadays have experienced of construction growth concerning. The city sprawl for the function of settlement and commercial happened in this area. Oranje fort area have losing its character as a historical site, cultural and as a landmark of Ternate city. The aim of this research is to know the change of building and environment and the cause of degradation on urban character. So that can be taken a strategic step to arrange the site with urban design guidelines to improving vitality and be of benefit to society. The result shows that there is a change in character inside the fort on building and land use, reducing the urban character. On the outside fort, the change happened on space form and its use. Open space had changed into settlement and vegetation had reduce. This change happened because of the statue of Ternate city become the capitol city and because of this site reside in down town as a rapid growth area.
Kata Kunci : Ruang Terbuka Publik,Penataan Kawasan Benteng Oranje