Pengaruh arsitektur Keraton Kasunanan SUrakarta pada gaya arsitektur bangunan kantor pemerintah di Kota Surakarta
SETYOWATI, Suryaning, Dr.Ir. Arya Ronald
2007 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturBangunan kantor pemerintah merupakan bangunan formal yang kehadirannya memberikan arti penting bagi pemerintah kota, sehingga bangunan ini hadir dalam suatu gaya sebagai salah satu upaya mengekspresikan secara fisik-visual dalam menampilkan gaya tertentu. Ciri perkembangan kota berkaitan dengan keberadaan kraton Kasunanan sebagai awal pusat pemerintahan di Surakarta, sehingga dimungkinkan adanya pengaruh yang kuat terhadap bangunan-bangunan pemerintah di lingkungan kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali corak gaya arsitektur bangunan dalam kasus bangunan kantor pemerintah dalam kaitannya dengan arsitektur tradisional Jawa dalam hal ini budaya Kraton Kasunanan Surakarta sebagai salah satu nilai yang diduga dapat berpengaruh pada pembentukan gaya arsitektur bangunan kantor pemerintah sebagai salah satu identitas kota Surakarta yang kental dengan budaya tradisional Jawa. Sasaran penelitian adalah bangunan kantor pemerintah yang melayani birokrasi pemerintahan kota Surakarta atau kantor instansi pemerintah yang sudah ada saat ini. Pada penelitian ini digunakan paradigma “rasionalistik kualitatifâ€. Wilayah penelitian berada di Kota Surakarta (5 Kecamatan), metode survei dipakai untuk mengumpulkan data lapangan semua bangunan kantor pemerintah yang ada di kota Surakarta, pengolahan data dengan kategorisasi, selanjutnya pemilihan obyek penelitian dilakukan dengan pendekatan sampling purposif. Selanjutnya dilakukan identifikasi bangunan kantor pemerintah dan arsitektur Kraton Kasunanan Surakarta. Variabel yang dikaji pada gaya arsitektur bangunan meliputi fasad atau wajah, bentuk, penampilan, ornamen dan seting bangunan. Hasil analisis gaya arsitektur bangunan akan didialogkan dengan arsitektur Kraton Kasunanan Surakarta.Temuantemuan yang diperoleh dibahas dengan kerangka teori yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dominasi pemakaian bentuk Gapura Gladag (sebagai karakteristik paling menonjol) pada 42 sampel yang diteliti dan jarak bangunan dari letak bangunan Kraton inti tidak mempengaruhi tingkat pemakaian bentuk Gapura ini. Pemakaian ornamen Kraton hanya ditemui pada bangunan kantor pemerintah pada skala kota yaitu Balaikota dan DPRD yang merupakan pusat pemerintahan Kota Solo saat ini. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh arsitektur Kraton pada gaya arsitektur bangunan kantor pemerintah di Kota Surakarta paling menonjol adalah pemakaian elemen bangunan Kraton yang diaplikasikan pada bangunan kantor pemerintah, dalam hal ini bentuk Gapura Gladag dan pengaplikasiannya didasari oleh pemahaman karakter budaya Jawa dan keinginan untuk menciptakan citra image kota Solo.
The exixtence of governmental office building as a formal building contributes significance for city council as a means to express typical of architecture style visually and physically. The feature of developing city related to Kasunanan palace as the centre of Surakarta government in the early time strongly influences to the governmental office buildings style in Surakarta. The aim of this research is so identifying the style of architecture building design on the governmental office buildings, which demonstrated the relationship with Javanese traditional architecture, based on Kasunanan Surakarta palace. It was presumed that the culture of Kasunanan palace influencing the architectural style of governmental office building in Surakarta with the strong Javanese tradition sense. This research used qualitative rationalistic paradigm. The coverage area included 5 boroughs of Surakarta city. The data collection process used survey method over government office buildings in the targeted boroughs and categorization for processing the data. The selection of research object based on sampling purposive approach. Furthermore, it was thoroughly identified the government office building style and Kasunanan Surakarta palace’s architecture. The variables investigated on the building included facade of feature, form, performance, ornament and building setting. The result of architectural style analysis of the two typical targeted buildings were compared and discussed referring to the proposed theory. Based on the result of the research, it shows that the domination of “Gapura Gladag†(Gladag Gateway) as the prominent symbol of 42 samples and there is no correlation between the distance of the building from the palace and the using frequency of this typical gateway. The using of Kasunanan palace, ornament merely found on governmental office buildings in the city hall of Surakarta city centre. So that, it can be concluded that the influence of palace gateways, which are Gladag gateways, due to deeply understanding of Javanese culture and the wish to create impressive image of Solo.
Kata Kunci : Arsitektur Tradisional Jawa,Kraton Kasunanan Surakarta,Bangunan Pemerintah, Kasunanan palace, architectural style, governmental office building