Laporkan Masalah

Kebijakan pembangunan terminal transportasi di Kotawaringin Barat :: Studi evaluasi atas ketidaktaatan pengemudi dan calon penumpang terhadap penggunaan terminal Natai Suka, Kotawaringin Barat

YUWONO, Agus, Drs. S. Djuni Prihatin, M.Si

2007 | Tesis | S2 Sosiologi (Kebijakan dan Kesejahteraan Sosial)

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 1995 membuat kebijakan disektor transportasi yaitu menetapkan penggunaan Terminal Natai Suka yang terletak dipinggir kota sebagai pengganti sub terminal di kawasan pusat kota yaitu sub terminal Sungai Rangit di Jalan Prakusumayuda dan Sub Terminal Kumai yang lokasinya di jalan Pangeran Antasari. Tujuan pemindahan terminal tersebut adalah untuk mendistribusikan beban aktivitas dipusat kota ke kawasan lain guna percepatan pengembangan kota. Ketidakefektifan penggunaan Terminal Natai Suka dapat dilihat dari rendahnya pemanfaatan terminal tersebut, data sekunder tahun 2006 menunjukkan bahwa terdapat 44 minibus angkutan pedesaan trayek jurusan Pangkalan Bun-Kumai. Fasilitas terminal Natai Suka tersebut diharapkan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat namun kenyataannya masyarakat lebih senang memanfaatkan terminal bayangan. Hal ini disebabkan Kecenderungan ketidaktaatan masyarakat terhadap kebijakan yang telah ditentukan. Pengemudi angkutan dan calon penumpang lebih memilih menggunakan terminal bayangan daripada terminal Natai Suka. Tesis ini berjudul Kebijakan Pembangunan Transportasi Di Kotawaringin Barat (Studi Atas Ketidaktaatan Pengemudi dan Calon Penumpang Terhadap Penggunaan Terminal Natai Suka, Kotawaringin Barat). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi penumpang dan pengemudi terhadap keberadaan Terminal Natai Suka dan terminal di Jalan P. Antasari terminal dan mengetahui tentang kebijakan transportasi yang dapat mensejahterakan pengemudi angkutan di Kabupaten Kotawaringin Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik analisis Data adalah data dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriftif berdasarkan nilai rata-rata per-kelompok. Hasil perhitungan nilai rata-rata kemudian diklasifikasikan berdasarkan kategori; ya, tidak, dan tidak tahu. Hasil kategori digunakan untuk analisis, dan analisis berdasarkan peringkat untuk mengetahui peringkat faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi penumpang dan pengemudi. Kebijakan Program pemerintah belum membatu pengemudi angkutan, memanfaatkan terminal Natai Suka dan lebih memilih terminal Jalan P. Antasari, padahal terminal tersebut telah disiapkan oleh Pemerintah Daerah untuk menjadi terminal pusat di ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat dan dapat menunjang kehidupan para pengemudi angkutan jika terminal tersebut dapat berfungsi sesuai dengan Peraturan pemerintah Daerah. Hal ini disebabkan adalah karena jarak yang jauh dari pusat kota, tujuan penumpang yang lebih banyak di terminal Jalan P. Antasari, dan di terminal P. Antasari tidak terlalu lama menunggu penumpang, juga trayek yang banyak di Jalan P. Antasari dibandingkan dengan Natai Suka, tidak ada tempat istirahat bagi supir, dan tagihan restribusi yang besar termasuk juga tagihan di luar retribusi yang terjadi di terminal Natai Suka lebih besar dibandingkan dengan terminal Jalan P. Antasari. Kemudian juga Pemerintah Daerah tidak adil terhadap terminal Jalan P. Antasari dan terminal Natai Suka dalam pembagian trayek basah dan kering. Kebijakan Pemerintah Daerah terhadap transportasi belum bisa meningkatkan kesejahteraan para pengemudi di Kabupaten Kotawaringin Barat.

Government Of Kabupaten Kotawaringin Barat in the year 1995 making policy of transportation sector that is specifying usage of Terminal Natai Suka the town periphery locatedness in the place of sub terminal in downtown area that is River terminal sub of Rangit in Jalan Prakusumayuda and Sub Terminal which the was location of Jalan P. Antasari. Target of evacuation of the terminal is to distribute downtown activity burden to other area utilize acceleration of urban development. Non effective usage of Terminal of Natai Suka can be seen by from the lowering of exploiting of terminal, data of sekunder year 2006 indicating that there are 44 rural transportation minibus of Pangkalan Bun-Kumai. Facility Terminal of Natai Suka the expected can be used as well as possible by society but society in reality more exploit shadow terminal. This matter is caused by Tendency of disobedience of society to policy which have been determined. Driver of transportation of and more opting passenger candidate use shadow terminal than terminal of Natai Suka. This thesis entitle Policy Of Development Transportation Terminal In Kotawaringin Barat (Study evaluation about disobedience Driver and Passenger Candidate to use Natai Suka Terminal in Kotawaringin Barat. Intention of this research is to know perception of driver and passenger to terminal situation and know about policy of transportation able to isn't it driver is transportation of Kabupaten Kotawaringin Barat. Data which used in this research is primary data and data of sekunder. Technique analyse Data is data collected is later;then analysed by using statistic of deskriftif pursuant to average value of group shares. Result of calculation of average value is later;then classified pursuant to category; yes, don’t, and don’t know. Result of category used for the analysis of, and analysis pursuant to level to know level of factors influencing perception of driver and passenger. Policy of governmental Program not yet petrified driver is transportation of, exploiting terminal of Natai Suka and more opting of terminal Jalan P. Antasari, though the terminal have been provided by Local Government to become terminal center in capital of regency of Kabupaten Kotawaringin Barat and can support life all drivers is transportation of if the terminal can function as according to Regulation of local government. This matter is caused by is because distance which far from downtown, target of passenger which is more in terminal Jalan P. Antasari, and terminal Jalan P. Antasari don’t too old await passenger, also route which many in terminal Jalan P. Antasari compared to Natai Suka, There no place take a rest for driver, and invoice of restribusi the bigness of[is including also invoice outside retribution that happened in terminal of Natai Suka compared to bigger of terminal Jalan P. Antasari. Later;Then also inequitable Local Government to terminal Jalan P. Antasari and terminal of Natai Suka in division of dry and wet route. Policy of Local Government to transportation not yet can improve prosperity all drivers in Kabupaten Kotawaringin Barat.

Kata Kunci : Kebijakan Pembangunan,Pembangunan Terminal,Layanan Transportasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.