Penggabungan Idiom-idiom Gamelan ke dalam Musik Jazz
ADRIAAN, Josias Tuwondai, Dr. Triyono Bramantyo, M.Mus.Ed
2007 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaJazz adalah satu-satunya musik egalitarian yang tidak memihak. Sifatnya yang dinamis dan sangat terbuka memberi kemungkinan musik ini untuk diterima di segala lapisan masyarakat dan bangsa-bangsa. Jazz kini berkembang tidak hanya di negara asalnya, Amerika, akan tetapi hampir di seluruh penjuru dunia. Sejak awal perkembangannya (masa pra-jazz), mainstream, modern jazz, free jazz, dan jazz kontemporer, musik ini telah banyak berbaur dengan elemen-elemen musik yang ada, hingga saat ini. Dengan demikian, jazz telah mengalami perluasan ragam gaya dan teknik permainan yang berbeda-beda. Fusion adalah salah satu gaya permainan jazz yang muncul pada tahun 1970-an dengan salah seorang tokohnya, yaitu Miles Davis. Dalam perkembangannya musik fusion ini memiliki kecenderungan menggabungan jazz, rock, serta kultur budaya musik dari berbagai negara di dunia, termasuk budaya musik gamelan di Indonesia. Masuknya pengaruh musik fusion di Indonesia membawa dampak terhadap perkembangan jazz tahun 1980-an hingga awal tahun 1990- an. Kecenderungan menggabungkan idiom-idiom gamelan ke dalam musik jazz menjadi tren di kalangan pemusik jazz saat itu. Hal ini ditandai dengan hadirnya beberapa grup fusion, seperti : grup Karimata, Bhaskara, Krakatau, Embong Rahardjo Band (ERB) dan lain-lain. Keberadaan grup-grup ini di kancah musik Indonesia memberi corak, gaya, serta konsepsi musik jazz fusion berciri-khas Indonesia.
Jazz was the only egalitarian music which remained neutral. The characteristics of jazz, which were dynamic as well as outgoing, enabled it to be accepted in anykind of social stratum. Nowadays jazz has been developing not only in America as it came from originally, but also in all over the world. Since in the beginning of its appearance pre jazz era, mainstream, modern jazz, free jazz, and contemporer jazz, it has been blended with various kind of musical elements. Therefore, it was broadening on its various styles and different playing techniques. Fusion as one of jazz playing style branch, emerged in the earlier of1970 followed by its icon, Miles Davis. Within its progress, fusion has tendency to get mixed with jazz, rock, and musical cultures from all over the world, included with gamelan in Indonesia. Fusion has carried out an influence of jazz development in Indonesia from 1980 until the earlier of 1990. A tendency toward the integration of gamelan’s idioms in to jazz was became a trend over the jazz musician. It was also marked by the presence of several fusion group such as : Karimata, Bhaskara, Krakatau, Embong Rahardjo Band (ERB), etc. The existence of these groups toward the Indonesian musics has been giving pattern, style, and musical conception of fusion jazz with Indonesian’s characteristic.
Kata Kunci : Etnomusikologi,Idiom Gamelan,Musik Jazz, jazz, fusion, gamelan’s idioms, merging, Indonesian’s characteristic