Ungkapan salam dalam Bahasa Sunda :: Suatu kajian Sosiopragmatik
SUHERLAN, Elan, Prof.Dr. H.D. Edi Subroto
2007 | Tesis | S2 LinguistikSalam merupakan satu aktifitas kebahasaan yang tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor intra dan ekstra-linguistik. Faktor-faktor ini pulalah yang memberikan kontribusi terhadap munculnya keragaman ungkapan salam dalam bahasa Sunda. Penelitian yang menjadikan sosiopragmatik sebagai framework ini dilaksanakan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap seluk-beluk kondisi pragmatis ungkapan salam dalam bahasa Sunda. Untuk itu, data dikumpulkan dengan menggunakan metode lapangan baik yang berupa observasi partisipatif maupun non-partisipatif. Penelitian ini menggunakan teknik rekam sebagai teknik dasar dan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Data yang terkumpul dianalisis berdasarkan kerangka sosiopragmatik untuk mengungkap keragaman topik salam, keragaman struktur formal, tatakrama dan daya pragmatik ungkapan salam dalam bahasa Sunda, dan faktor penyebab keragaman ungkapan salam dalam bahasa Sunda. Penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat penutur bahasa Sunda bukan merupakan satu kelompok masyarakat yang haus akan informasi aktual sehingga mereka cenderung memilih topik-topik yang bersifat stereotipe yang digunakan sebagai salam ketika mereka bertemu mitra tuturnya. Karena lebih banyak bertanya ihwal kesehatan, keberangkatan, kepulangan, dan keluarga, sebagai topik salam, masyarakat penutur bahasa Sunda cenderung memakai ungkapan sederhana yang bermodus interogatif dan berdiatesis aktif untuk mengungkapkan salam. Selain itu, karena masyarakat Sunda sangat memperhatikan status sosial mitra tuturnya, mereka menerapkan tatakrama basa (speech levels) ketika mengungkapkan salam. Dengan demikian, ungkapan salam dalam bahasa Sunda menunjukkan ikatan kekeluargaan yang begitu kuat dengan ketatnya aturan budaya yang diimplementasikan dengan pemertahanan dan penghormatan terhadap norma kolektif yang bersifat homogen.
The use of greeting can not be separated from both intra-linguistic and extralinguistic factors that contribute to variation of appearance. This research, in which socio-pragmatics as the framework of study, is conducted in Ciamis Regency of West Java. The data are collected by using field method with both participant and non-participant observations. The writer uses record technique, as his primary technique and note-taking technique, as his secondary one. The data are analyzed by using socio-pragmatic framework to discover topic, category-based lexical distribution, syntactic patterns, speech levels, pragmatic force, and factors that contribute to variation of appearance. The research shows that Sundanese does not belong to such starved speech community for actual information that they tend to choose stereotype topics which are used as their greetings when they meet their companions. Since they ask more about listener’s health, departure, arrival, family, and marriage as their topics, they tend to use simple, active, and interrogative sentences to express their greetings. But then, Sundanese is also known as a community with high respect to listener’s social status that allow them to apply speech levels in their daily lives. Thus, Sundanese greeting shows such strong brotherhood relationship that is implemented by keeping and being respect to some collective and homogeneous norms
Kata Kunci : Bahasa Sunda,Tata Krama Bahasa,Sosiopragmatik, greeting, speech levels, socio-pragmatic aspects, Sundanese