Laporkan Masalah

Perubahan Bahasa Melayu Riau Penyengat :: Kajian Sosiolinguistik

MURNI, Dewi, Prof.Dr. Soepomo Poedjosoedarmo

2007 | Tesis | S2 Linguistik

Dari hasil penelitian, terlihat bahwa perubahan bahasa Melayu Riau Penyengat terjadi pada hampir semua unsur-unsur kebahasaan yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon. Bentuk perubahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: pengantian, penambahan, penghilangan, dan pemindahan (sunsang). Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada bahasa Melayu Riau Penyengat beserta faktor-faktor yang menyebabkan perubahan tersebut ditinjau dari disiplin ilmu Sosiolinguistik. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara mencermati bahasa yang didapat dari hasil observasi partisipatori melalui wawancara dan perekaman percakapan sehari-hari masyarakat penutur Melayu Riau khususnya Penyengat dan Tanjung Pinang kemudian merujuknya dengan naskah klasik dan buku-buku yang membahas bahasa Melayu Riau. Perubahan fonologis bentuk penggantian yaitu, /e/ > /a/ /-#; /o/ > u/; /e/ > /i/; > r; penambahan yaitu /Ø/ > /r/; /Ø/ > /h/ /#- dan /Ø v-v/ > /h/; /v/ > /v q/ /-#. Perubahan morfologis bentuk penggantian yaitu /məN-/ > /N/ /-k, dan /məN-/ > /N/ /-a; penambahan yaitu /kə/ pada kata /satu/, penambahan fonem /r/ pada afiks /bər-/, /pər-/; penghilangan yaitu afiks /pər-/, /bər-/, /-i/, /bər-i/ /məmpər-i/ tidak lagi produktif digunakan. Perubahan sintaksis bentuk penggantian; penghilangan yaitu penghilangan subyek pemindahan urutan frasaVNNN > NVNN. Perubahan leksikon bentuk penghilangan yaitu /telah/ > /lah/, /sudah/ > /dah/, /ini/ > /ni/, /itu/ > /tu/; penambahan yaitu penambahan VKK (eks-por) KKKVK (struk-tur) dan KKV(tra-gedi). Faktor yang mempengaruhi perubahan bahasa Melayu Riau Penyengat sekarang adalah 1. Faktor Regional: Daerah Penyengat adalah daerah yang strategis sebagai jalur perdagangan internasional. 2. Faktor historis: Adanya kemiripan antara bahasa Melayu Riau Penyengat dengan bahasa Indonesia karena bahasa Melayu Riau Penyengat merupakan cikal-bakal bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa Lingua Franca 3. Faktor kontak bahasa: Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional (High) sedangkan bahasa Melayu Riau Penyengat sebagai bahasa daerah (Low). Posisi bahasa High akan mempengaruhi bahasa Low. Perubahan yang terjadi karena pengaruh bahasa asing atau bahasa selain bahasa itu sendiri yang ditandai oleh adanya elemenelemen pinjaman dari bahasa lain. Pada umumnya, ketika sebuah kata dipinjam dari bahasa lain, kata itu disesuaikan dengan dengan sistem fonologi bahasa yang meminjam; 4. Faktor ilmu pengetahuan dan media : Bahasa Low dipengaruhi oleh bahasa High yang membawa perkembangan dalam kehidupan seperti bidang ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, arus informasi dan lain-lain yang banyak digunakan dalam aktivitas sosial: 5. Faktor Sosial: Tingkat pendidikan, kedudukan sosial ekonomi, dan arus media khususnya televisi mempengaruhi perubahan bahasa. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tampak perubahannya, semakin tinggi kontak bahasa dengan penutur bahasa lain semakin tampak perubahannya, begitu juga semakin tinggi kedudukan sosial ekonomi semakin tampak perubahannya.

Changes within Penyengat Riau Malay can be identified in most language elements i.e. phonology, morphology, syntax and lexicon. The types of changes are replacement, addition, ellipses, and inversion. The aim of this study is to explain the changes within Penyengat-Riau Malay and factors which cause those changes from the point of view of sociolinguistic studies. To see such changes, qualitative research (approach) was conducted through participatory observations in which informants were interviewed; as well as by recording daily conversations among Riau Malay speakers, especially those who reside in Penyengat Island and Tanjung Pinang. Changes can be clearly seen after further studies on classic literature and books on Riau Malay which then were compared with daily conversations. Phonological changes can be seen to exist in form of replacement such as /e/ > /a/ /-#; /o/ > u/; /e/ > /i/; > r; and addition such as /Ø/ > /r/; /Ø/ > /h/ /#- dan /Ø v-v/ > /h/; /v/ > /v q/ /-#. Morphological changes can be seen in the form of replacement such as /məN-/ > /N/ /-k, and /məN-/ > /N/ /-a;; addition such as the addition of /kə/ in /satu/, phoneme /r/ addition in prefixes /bər-/, /pər-/; and ellipses i.e. the diminishing of affixes /pər-/, /bər-/, /-i/, /bər-i/ /məmpər-i/. Syntactical changes can be seen in the form of ellipsis i.e. the elimination of the subject in a sentence and inversion i.e. the change of VNNN word order into NVNN. Lexicon changes can be seen in the form of ellipses such as /telah/ > /lah/, /sudah/ > /dah/, /ini/ > /ni/, /itu/ > /tu/ and addition i.e. the addition of syllable pattern VCC (eks-por) CCCVC (struk-tur). Below are factors which influence the occurrence of changes in Penyengat- Riau Malay: 1. The regional factor: Penyengat is a strategic area as international trade way; 2. The Histories Factor: There are resemblances between Indonesian and Penyengat Riau Malay as the later was the root of the former which is then used as the lingua-franca; 3. The language contact factor : Indonesian as the national language is considered to be well respected and placed in a high position (high), meanwhile Penyengat Riau Malay is considered to be in a lower position (low). This condition results in the domination of Indonesian on Penyengat Riau Malay as a language of high position which always influences the one in the lower position. Loan elements from other languages influenced the usage of the language used. When a word is loan it is then adapted to the phonological system of the existing language 4. The knowledge and mass media factor: The influence of the high language to the low one causes language development in the field of social activities such as economics, politics, science and information sectors; 5. The social factor: Language changes are also caused by the level of education, social status and economy and the flow of information from the media. The higher level of people’s education, better social and economic conditions

Kata Kunci : Sosiolinguistik,Bahasa Melayu Riau,Penyengat, language changes, sociolinguistics


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.