Pengaruh Fermentasi Serat Buah Kelapa Sawit terhadap Komposisi Kimia dan Kecernaan Nutrien Secara In-Vitro

MUCRA, Dewi Ananda, Ir. Subur Priyono Sasmito Budhi Ph.D

2007 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi pada serat buah kelapa sawit (SBKS) dengan penambahan inokulum terhadap komposisi kimia dan kecernaan nutrien secara in-vitro. Inokulum yang digunakan adalah starbio, feses sapi yang diberi pakan hijauan konsentrat (feses HK) dan feses sapi yang diberi pakan hijauan (feses H) dengan level 3% dan 6%. Sebagai kontrol (A) pada penelitian ini adalah SBKS + aquades, perlakuan (B) SBKS + aquades dan starbio 3% dari BK(berat SBKS), perlakuan (C) SBKS + aquades dan starbio 6%, perlakuan (D) SBKS + aquades dan feses HK 3%, perlakuan (E) SBKS + feses HK 6%, perlakuan (F) SBKS + feses H 3% dan perlakuan (G) SBKS + feses H 6%, semua SBKS perlakuan difermentasi selama 3 minggu. Variabel yang diamati adalah komposisi kimia (hasil analisa proksimat dan analisa Van Soest), kehilangan bahan organik SBKS, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik secara in vitro. Data yang diperoleh dianalisis variansi menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan uji lanjut antar perlakuan non kontras orthogonal (Uji Bonferroni). Komposisi kimia menunjukkan perlakuan menurunkan kadar BK 95,54 – 93,15% (P<0,01), meningkatkan kadar abu 5,45 – 6,58% (P<0,01), menurunkan kadar SK 40,95 – 35,68% (P<0,05) , kadar PK tetap 7,15 – 8,48 (P>0,05) , kadar LK tetap 7,41 – 5,76% (P>0,05), kadar BETN tetap 39,04 – 42,62% (P>0,05). Kadar ADF menurun 53,62 – 44,56% (P<0,01), selulosa menurun 31,39 – 27,12% (P<0,01), lignin+cutin menurun 19,34 - 15,06% (P<0,01), kadar NDF tetap 77,10 – 69,82% (P>0,05), hemiselulosa tetap 23,48 – 26,25% (P>0,05) , silika tetap 2,89 – 2,14% (P>0,05). Kehilangan bahan organik SBKS dengan fermentasi meningkat 1,20 – 2,37% (P<0,05), kecernaan BK meningkat 16,65 – 22,95% (P<0,01) dan kecernaan BO meningkat 14,15 – 20,54% (P<0,01), setelah uji bonferroni perlakuan menunjukkan hasil sama dengan kontrol terhadap parameter yang diamati (P>0,05). Kesimpulan penambahan starbio, feses HK dan feses H pada fermentasi SBKS dapat meningkatkan komposisi kimia dan kehilangan BO, kecernaan BK dan BO meningkat tetapi belum menunjukkan perbedaan. Penambahan starbio, feses HK dan feses H pada level 6% memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan level 3%, penggunaan feses HK dan feses H pada fermentasi SBKS bisa diteruskan untuk menggantikan starbio sebagai sumber inokulum.

This experiments were conducted to the palm press fiber (PPF) ferment ed by commercial probiotic (starbio), cattle feces obtained from cattle fed : forages + concentrate (HK), forages (H) with 3% and 6% level as innoculant. Method of research was Completely Randomized Design (CRD) into seven treatments and three replications namely control (A) : SBKS + aquadest, treatment B : SBKS + aquadest & starbio 3%, treatment C : SBKS + aquadest & starbio 6%, treatment D : SBKS + aquadest & feces HK 3%, treatment E : SBKS + aquadest & feces HK 6%, treatment F : SBKS + aquadest & feces H 3%, treatment G : SBKS + aquadest & feces H 6%. Fermentation done for 21 days. Parametres measured were chemical compositions and organic matter lost, dry matter and organic matter digestibilities by in vitro method. Data obtained were analyzed of variance and non contras orthogonal (Bonferroni Test) was used for tested inter treatment. Result showed that fermentation PPF with starbio, feces FC, feces F were decreased dry matter 95.54 – 93.15% (P<0.01), decreased crude fiber 40.95 – 35.68% (P<0.05), extract ether 7.41 – 5.76% (P>0.05), decreased ADF 53.62 – 44.56% (P<0.01), hemicellulose 23.48 – 26.25% (P>0.05), decreased cellulose 31.39 – 27.12% (P<0.01), decreased lignin+cutin 19.34 – 15.06% (P<0.01), silica 2.89 – 2.14% (P>0.05), and those treatments were increased ash 5.45 – 6.58% (P<0.01)), crude protein 7.15 – 8.48% (P>0.05), BETN 39.04 – 42.62% (P>0.05), NDF 77.10 – 69.82% (P>0.05). Organic matter lost were increased 1.20 – 2.37% (P<0.05), increased dry matter digestibility 16.65 – 22.95% (P<0.01), increased organic matter digestibility 14.15 – 20.54% (P<0.01) but Bonferroni test to all of parametres were not significant ly different with control (P>0.05). Fermentation PPF with starbio, feces FC, feces F increased chemical compositions and organic matter lost and increased digestibility dry matter and organic matter.

Kata Kunci : Pakan ternak,Fermentasi,Serat buah kelapa sawit, Palm Press Fiber, Fermentation, Starbio, Feces Forages+Concentrate, Feces Forages, In Vitro