Evaluasi manajemen proyek sumber dana World Bank (Health Workforce and Service Project) di Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo Propinsi Jambi
GUSTATI, Sri, Prof.dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc.,PhD
2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kebij. dan Manaj. PeLatar Belakang Masalah: Pelaksanaan program pembangunan kesehatan di Kabupaten Tebo yang memerlukan pembiayaan yang cukup besar salah satunya bersumber dari bantuan luar negeri melalui Health Workforce and Services (HWS) Project. Dalam pelaksanaannya aturan utama manajemen proyeknya harus mengikuti aturan main World Bank yang tertuang dalam buku Project Management Manual (PMM). Disisi lain karena dalam Naskah Perjanjian Hibah disebutkan bahwa dana dimaksud harus masuk kedalam APBD sehingga aturan main APBD juga harus diikuti. Mengikuti 2 aturan main yang sering bertentangan sangat sulit dilaksanakan sehingga sangat mempengaruhi besarnya penyerapan dana proyek. Tujuan Penelitian: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya penyerapan dana proyek HWS melalui evaluasi manajemen proyek sumber dana World Bank di Kabupaten Tebo. Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam (in-depth interview), yang dibantu dengan alat pedoman wawancara dan FGD kepada 9 orang responden yakni Tim/Pengelola Proyek (Tim DIU) yang terdiri dari Direktur Eksekutif, Sekretaris Eksekutif, Planning Officer, Financial Officer, Proccurrement Officer, Monev Officer dan 2 orang kepala bidang/penanggung jawab program dan pemegang komitmen. Data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen. Hasil: Manajemen proyek HWS Kabupaten Tebo mengacu kepada Project Manajemen Manual (PMM) yang dikeluarkan oleh bank dunia dan pusat (CPCU). Terlalu banyaknya aturan main dalam buku tersebut yang harus diikuti baik pada tahap perencanaan, organisasi yang berwenang serta proses procurrement, sangat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan proyek yang hanya dapat dilaksanakan 9,4% pada tahun ketiga dari dana yang dialokasikan. Persepsi yang berbeda antara pengelola proyek dengan bagian keuangan dan KPPN terhadap SE 139 memperparah besarnya penyerapan dana proyek Kecilnya penyerapan dana juga disebabkan oleh lambatnya keluar No Objection Letter (NOL) proposal dan bidding dokumen dari bank dunia, DIPA dan DASK serta proses pencairan dana yang harus melalui KPPN dan bagian keuangan. Kesimpulan: Pelaksanaan manajemen proyek HWS di Kabupaten Tebo yang mengacu kepada buku PMM dan SE 139 tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Terlalu banyak prosedur dan birokrasi sangat mempengaruhi pelaksanaan proyek.
Background: Implementation of health development program at Tebo District requires a lot of funding. One of the source is from Foreign aid through Health Workforce and Services (HWS) Project. During implementation project management must follow directions from World Bank as it is written on Project Management Manual (PMM). On the other side, according to ‘Naskah Perjanjian Hibah’, this kind of fund should be posted in APBD, therefore directions from APBD must be follow as well. These two directions, PMM and APBD, are oftenly conflict each other, and affecting project absorbment fund in the field. Objectives: Generally this research objectives is to learn how much HWS project absorbed through evaluating project management from World Bank fund at Tebo District. Method: This research using a descriptive qualitative method with a case study plan. Primary data collected by in depth interviews, with guided interview tools and FGD on 9 respondents of DIU team, which are the Executive Director, Executive Secretary, Planning Officer, Financial Officer, Procurement Officer, Monev Officer and other head of department and commitment holder. Secondary data collected from documents studies. Result: HWS Project Management at Tebo District was referred to Project Management Manual (PMM) issued by the World Bank and central (CPCU). There are too many rules to be followed, either in the planning stage, organization in charge and procurement process, these really effecting project implementation that only 9,4% can be performed on the third year, from overall fund allocated. Different perceptive between project management, treasury department and KPPN by slow process on No Objection Letter (NOL) proposal and bidding document from World Bank, DIPA and DASK and also fund liquidation process must be through KPPN and treasury department. Conclussion: Implementing project management of HWS at Tebo District of reserve to PMM book and SE 139 can not good implemented. Verry much procedural and birocration, these really effecting project implementation.
Kata Kunci : Kebijakan Kesehatan,Pembiayaan,Manajemen Proyek Health Workforce and Service, evaluation, project management, fund absorbment