Variasi anatomi sebagai faktor risiko kejadian Rinosinusitis maksilaris kronik
CHRISTANTO, Antonius, dr. Kartono Sudarman, Sp.THT
2007 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik (Ilmu Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorokan)Sinusitis maksilaris kronik adalah sinusitis maksilaris yang telah menimbulkan perubahan histologik pada mukosa sinus maksilaris, yakni fibrosis dan metaplasi squamosa. Adanya variasi anatomi tertentu diduga berpengaruh terhadap patensi kompleks osteomatal (KOM) yang dapat menimbulkan rinosinusitis maksilaris kronik. Patensi KOM ditentukan oleh lebar ostium sinus maksilaris, processus uncinatus, bulla etmoid, konka media, dan lebar meatus media. Variasi anatomi tertentu tersebut adalah sel haller (infraorbital cell), pembesaran/pelebaran bula etmoidalis, prosesus uncinatus yang deviasi atau pneumatisasi, bentuk konka paradoksal, konka bulosa, dan septum deviasi. CT scan merupakan metode yang baik untuk menilai variasi/kelainan anatomi karena CT scan memberikan perbedaan resolusi yang jelas antara tulang dan jaringan lunak sehingga mampu menggambarkan struktur/kelainan anatomi, kondisi KOM, dan visualisasi ada atau tidaknya jaringan patologis di sinus. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variasi/kelainan anatomi tertentu sebagai faktor risiko kejadian rinosinusitis maksilaris kronik. Desain penelitian menggunakan studi kasus kontrol. CT Scan Sinus para nasal (SPN) potongan coronal pasien dengan persangkaan rinosinusitis kronik (sesuai kriteria Task Force), yang datang berobat ke poliklinik THT RS Dr. Sardjito dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dinilai berdasarkan skor Lund McKay, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 (kasus) dengan gambaran CT Scan menunjukkan rinosinusitis maksilaris (+) dan kelompok 2 (kontrol) dengan gambaran CT Scan menunjukkan rinosinusitis maksilaris (-). Variasi/kelainan anatomi tertentu pada kedua kelompok dinilai dan dianalisis. Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan adalah 46 untuk masing masing kelompok. Analisis statistik yang digunakan adalah Chi squares dan Regresi logistik. Chi squares (Analisis univariabel, variasi anatomi sebagai faktor risiko untuk mendapatkan: Odds Ratio (OR), CI 95% dengan tingkat signifikasi 5% ). Apabila nilai ekspektasinya dalam satu sel kurang dari 5 akan digunakan Fischer exact test. Regresi logistik (analisis multivariat) untuk melihat peran masing masing variabel bebas selain variasi anatomi terhadap kejadian rinosinusitis maksilaris kronik.
Chronic maxillary sinusitis is a maxillary sinusitis which is able to cause histological changes in maxillary sinus mucosal layer, such as squamous metaplation and fibrosis. Some anatomical variations may influence the patency of the osteomeatal complex (OMC) which lead to chronic maxillary sinusitis. The patency of OMC is determined by the width of maxillary sinus ostia, uncinatus process, medial turbinate and the width of the medial meatus. Some anatomical variations include the haller cell (infraorbital cell), increased size of the ethmoidal bulla, deviated or pneumatized uncinatus process, paradoxal turbinate, concha bullosa, and deviated septum. Computerized-Tomography (CT)- Scan is an excellent method to measure the anatomical variance because CT-scans are able to describe a clear resolutional difference between bone and soft tissue which may describe an anatomical defect, condition of OMC, and visualize a pathological tissue in the sinus. The aim of this study is to determine a specific anatomical variations as a risk factor for chronic maxillary sinusitis. The design of this research is a case control study. Patients under the suspicion of suffering chronic rhinosinusitis (according to the Task Force Criteria) who comes to the ENT outpatient ward at Dr. Sardjito Hospital underwent para nasal sinus CT – scans with coronal slices and qualifies for inclusion and exclusion criteria, is assessed using the Lund Mc Kay score and then divided into two groups. Group 1 are (case) the CT – scan imaging showing maxillary rhinosinusitis positive results and Group 2 (control) the CT – scan imaging showing maxillary rhinosinusitis negative results. Other anatomical variations on both of the groups are assessed and analyzed. The minimal amounts of sample for both groups are 46 people. Statistical analysis for this research employs Chi Squares and Logistic Regression. Chi Squares (unvariable analisis, anatomical variations as a risk factor to obtain: Odds Ratio (OD), CI 95% with the significant level of 5%). If the expectation score in one cell is less than 5 the Fischer exact test will be utilized. Logistic Regression (multivariation analysis) to determine the role of each free variable other than the anatomical variations towards the occurance of chronic maxillary rhinosinusitis.
Kata Kunci : Rinosinusitis Maksilaris Kronik,Variasi Anatomi, chronic maxillary rhinosinusitis, anatomical variation, risk factor