Laporkan Masalah

Pengaruh takaran pupuk organik dan KCl terhadap nekrosis daun dan hasil tanaman rambutan

TUJIYANTA, Prof.Dr.Ir. Didik Indradewa

2007 | Tesis | S2 Agronomi

Nekrosis adalah gejala yang timbul pada daun tua, berwarna kecoklatan yang dimulai dari ujung daun pinggiran daun dan diantara urat daun. Gejala nekrosis terjadi karena tanaman kekurangan kalium yang biasanya terjadi pada musim kemarau.Untuk mengatasi nekrosis daun dan mencegah penurunan hasil rambutan dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk organik dan KCl. Penelitian Pengaruh Takaran Pupuk Organik dan KCl Terhadap Nekrosis Daun dan Hasil Tanaman Rambutan telah dilakukan mulai bulan Juli 2006 sampai bulan Februari 2007 pada tanaman rambutan milik petani di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa tengah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan faktorial 4x4 yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL). Faktor pertama adalah takaran pupuk organik dengan empat aras yaitu 0 kg/pohon, 17,5 kg/pohon, 35 kg/pohon dan 52,5 kg/pohon. Faktor kedua adalah takaran pupuk KCl dengan empat aras yaitu 0 g/pohon, 125 g/pohon, 250 g/pohon dan 375 g/pohon. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara pupuk organik dan KCl pada semua parameter. Pupuk organik nempertahankan kadar lengas tanah, meningkatkan kapasitas pertukaran kation, kalium tersedia, kandungan kalium daun, kandungan air nisbi daun, menurunkan nekrosis/daun, meningkatkan berat/buah, meningkatkan hasil/pohon, meningkatkan kadar gula dan meningkatkan ketebalan daging buah. Pupuk KCl meningkatkan kalium tersedia di dalam tanah, menurunkan nekrosis/daun dan nekrosis/pohon, meningkatkan jumlah dompol/pohon, meningkatkan hasil/pohon, meningkatkan ketebalan daging buah dan meningkatkan kadar gula.

Necrotic is a phenomenon which appears in a ripe leaves, that is brown on the tip and between nerves of leaves. This phenomenon occurs because the plant lacks of potassium in dry season. To overcome the necrotic symptoms and depress the decreasing yield of rambutan it can be done by giving fertilizer with the organic manure and KCl. The research of the effect of organic manure and KCl dosage on leaves necrotic and yield of rambutan has been done from July 2006 until February 2007 in the rambutan plants owned by farmers in Borobudur Sub District, Magelang Regency, Central Java. This research is using experiment method with Randomized Completely Block Design (RCBD) factorial design. The first factor is the measuring of organic fertilizer with 4 levels that are 0 kg/plant; 17,5 kg/plant; 35 kg/plant and 52,5 kg/plant. The second factor is KCl fertilizer with 4 levels that are 0 g/plant; 125 g/plant; 250 g/plant and 375 g/plant. The result of this research shows that the treatment measuring of organic fertilizer and KCl is not interaction on all parameters. Organic manure maintaining moisture the soil, increasing cation exchage capacity, available potassium, leaves potassium content, leaves relative water content (RWC), decreasing necrotic/leaf, increasing weight/fruit, yield/plant, sugar content and thick of fruit flesh. Measuring the KCl increasing the available potassium of the soil, decreasing necrotic/leaf and necrotic/plant, increasing amount a bunch of rambutan/plant, increasing yield/plant, thick of fruit flesh and the sugar content.

Kata Kunci : rambutan, nekrosis, pupuk organik, KCl, hasil, necrotic, organic fertilizer, yield


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.