Perbedaan terapi tambahan L-Ornithine L-Aspartate dibanding terapi standar terhadap perubahan pola elektroensefalografi (EEG) pada Ensefalopati Hati akibat sirosis di RSUP Dr. Sardjito
PANGARSO, Firdaos Joko, Prof.dr. Hj. Siti Nurjanah, M.Kes.,SpPD-KGEH
2007 | Tesis | PPDS I Ilmu Penyakit DalamEnsefalopati hati merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada penyakit hati menahun. ensefalopati hati nampak pada sekitar 70% pasien sirosis yang menampakkan gejala samar saja dari ensefalopati hati ini, sedangkan pada sekitar 24-53% pasien lainnya gejalanya bisa amat berat. Sekitar 30% pasien yang meninggal pada stadium lanjut penyakit hati mengalami ensefalopati hati yang berat, bahkan sampai koma/ grade 4. Ensefalopati hati dipostulasikan oleh adanya bahan yang bersifat meracuni saraf/ neurotoksik, amonia sebagai salah satu tersangka utama neurotoksin tersebut. Terapi yang umum pada ensefalopati hati meliputi pembatasan protein diet, dan pemakaian disakarida yang tak diserap usus, serta antibiotika untuk sterilisasi usus. Terapi L-Ornithine-L-aspartate (LOLA) telah diperlihatkan dapat mengurangi kadar amonia dalam darah serta memperbaiki keadaan psikometri pada pasien dengan hiperamonemia pada ensefalopati hati. Pada diagnosis ensefalopati hati pemeriksaan neurologik adalah bagian utama dalam menegakkan diagnosis ini, banyak perubahan gambaran elektroensefalografik (EEG) dapat dijumpai dan amat bervariasi, antara lain adanya gelombang trifasik dan mungkin aktivitas gelombang delta. Skema penggolongan ensefalopati hati yang menggabungkan antara derajat kesadaran, kepribadian, dan kecerdasan, tanda neurologik, dan kelainan pada elektroensefalogram (EEG) telah diajukan. Pendekatan ini memiliki keuntungan dalam kemudahan untuk dilakukan secara langsung, dan amat membantu dalam memberikan petunjuk tentang kemajuan penanganannya. Desain pada penelitian ini adalah suatu penelitian klinis, acak, tersamar ganda, secara paralel, yang bertujuan untuk menilai efek pemberian L-Ornithine-L-Aspartat (LOLA) pada penderita sirosis hati disertai ensefalopati hati ringan. Efek terapi ini dinilai dengan pemeriksaan Elektroensefalografi (EEG) Pada Analisis Statistik, data kontinu disajikan dalam bentuk rerata ± simpangan baku (bila distribusi normal) atau median (bila distribusi tidak normal), dan data kategorikal disajikan dalam bentuk prosentase. Perbedaan rerata antara variabel kontinu dinilai dengan independent t-test bila terdistribusi normal dan dengan Mann-Whitney test bila terdistribusi tidak normal. Perbedaan proporsi antara variabel kategorikal dinilai dengan Chi-square test, Fisher exact test atau Kolmogorov-Smirnov Z test. Perbedaan perubahan parameter EEG antara 2 kelompok terapi dinilai dengan Friedman two way analysis of variance by rank test.
Hepatic encephalopathy is the main cause of morbidity and mortality in chronic liver disease. Hepatic encephalopathy seen in 70% of cirrhotic patients in mild form, and the 24-53% of the remaining shown severe degree of hepatic encephalopathy. About 30% of the patients died in advanced stage of liver disease suffer from severe hepatic encephalopathy, most of the were in comatous state/ grade 4. Hepatic encephalopathy postulated caused by a substance which toxic to centrak nervous system/ Neurotoxic, ammonia is one of the prime suspect of neurotoxin. The theraphy in hepatic encephalopathy including protein diet restriction, using of non absorbable disaccharides, antibiotics for gut sterilization. L-Ornithine-L-aspartate (LOLA) has been shown to reduced the blood ammonia level and impoving the psychometric status in patients with hyperammonemia in hepatic encephalopathy. In the diagnosis of hepatic encephalopathy, neuologic examination is the main element, many electroencephalographic changes shown and very many variant found, including the triphasic wave and delta wave. Schematic classification of hepatic encephalopathy which combined the consciousness degree, personality changes, and intelectual impairment with neurologic sign using electroencephalography (EEG) has been proposed. This approach gives advantages in feasibility and easy to do directly, and very useful in give a clue in the improvement achieved in management of hepatic encephalopathy. The design in this research is a clinical trial, double blind, paralel, aimed to evaluating the effects of L-Ornithine-L-Aspartat (LOLA) administration in cirrhotic patients suffer from hepatic encephalopathy. The effects of therapy evaluating using electroencephalography (EEG). In analitical statistic the continuous data shown in mean ± SD (if normaly distributed) or median (if abnormally distributed), categorical data shown in prosentase. The difference between continuous variable evaluated using independent t-test if nomaly distributed and using Mann-Whitney test if abnormally distributed. The difference in proportion between categorical variable evaluated using Chi-square test, Fisher exact test or Kolmogorov-Smirnov Z test. The difference of EEG between 2 group evaluated using Friedman two way analysis of variance by rank test.
Kata Kunci : Ensefalopati Hati,Terapi LOLA,EEG