Laporkan Masalah

Hubungan antara kelemahan otot dan status Albumin penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis rutin

MUNIRULANAM, Prof.Dr.dr. H.M. Sja'bani, M.Med.Sc.,SpPD-KGH

2007 | Tesis | PPDS I Ilmu Penyakit Dalam

Latar Belakang. Penderita dengan hemodialisis rutin mempunyai kekuatan otot yang lebih lemah dibandingkan dengan populasi normal. Kelemahan otot pada penderita hemodialisis rutin disebabkan oleh adanya atrofi otot, miopati otot, neuropati atau kombinasi ketiganya. Asam lemak dan glikogen merupakan bahan baku energi bagi otot rangka tubuh lewat proses ß@oksidasi. Melalui ikatan dengan albumin, asam lemak didistribusikan keseluruh tubuh lewat plasma darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kelemahan otot dengan status albumin pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis rutin. Metode. Penelitian potong lintang (cross sectional) terhadap penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis rutin di Instalasi Hemodialisis RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta. Kekuatan otot diukur dari besarnya Maximum Voluntary Contraction (MVC) otot quadriceps femoris dengan elektromiografi. Data kontinyu disajikan dalam bentuk rerata±SB (simpangan baku), data kategorikal disajikan dalam bentuk persentase. One sample t-test digunakan untuk menilai rerata, simpangan baku dan 95% interval kepercayaan (IK) data kontinyu. Chi-square test digunakan untuk menguji perbedaan variabel kategorikal. Nilai p<0,05 dinyatakan bermakna secara statistik. Hasil. Terdapat 68 penderita dengan hemodialisis rutin yang ikut dalam penelitian. didapatkan rerata albumin adalah 4,13±0,33 g/dL dengan 95% interval kepercayaan (IK) 4,05-4,21. Berdasarkan status albumin, didapatkan hipoalbuminemia pada 23 pasien (33,8%) dan dengan kadar albumin normal pada 45 pasien (66,2%). Rerata MVC adalah 146,41±86,21 Newton dengan 95% IK 125,55-167,28. Berdasarkan status MVC, didapatkan kelemahan otot pada 48 pasien (70,6%) dan dengan kekuatan otot normal pada 20 orang (29,4%). Setelah dilakukan analisis univariat, tidak didapatkan adanya perbedaan yang bermakna antara status albumin, kalsium, magnesium, natrium dan kalium pada kedua kelompok MVC dengan nilai p=0,405; 0,977; 0,163; 1,000 dan 0,131. Didapatkan perbedaan yang bermakna antara status fosfat dan status URR pada kedua kelompok MVC dengan nilai p=0,000 dan 0,010. Kesimpulan. Tidak didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara status albumin dengan kelemahan otot.

Background. Haemodialysed patients had lower muscle strenght. Muscle weakness on haemodialysis patient caused by muscle atrophy, miopathy, neuropathy or combined of that three mechanisms. Fatty acid and glycogen as a resource of energy synthesis for muscle contraction under ßoxidation process. Albumin as the largest plasma protein act as a messenger for fatty acids throughout the blood. This study investigated the relationship between muscle weakness and albumin in haemodialyzed patients. Objectives. This study investigated the relationship between muscle weakness and albumin in CKD’s patients under routine haemodialyzed. Subjects and Methods. This cross sectional study was undertaken in haemodialysis unit Dr. Sardjito’s Hospital Yogyakarta between June 2003 - January 2004. Subjects undergo muscle function tests using electromyograph Myomed 932. Maximal isometric voluntary contraction (MVC) force is the peak value from the five trials. The data presented in mean ± standard deviation. One sample t-test was done for evaluation mean, standard deviation, and 95% CI. Chi-square test was done for the differences of variable categorical. p value <0,05 is statistically significant. Results. Subjects agreed to joint the study were 68. Mean level of albumin was 4,13±0,33 g/dL, 95% CI 4,05-4,21. On the basis of albumin level there is hypoalbuminemia in 23 patients (33,8%), and normoalbuminemia in 45 patients (66,2%). Mean MVC’s is 146,41±86,21 Newton, 95% CI 125,55-167,28. On the basis of MVC’s there is muscle weakness in 48 patients (70,6%) and no muscle weakness (normal contraction) in 20 patients (29,4%). By using univariat analysis there is no significant difference between albumin, calsium, magnesium, natrium, and kalium in both of MVC’s (p=0,405; 0,977; 0,163; 1,000 and 0,131). There is a significant difference between phosphate and URR in both of MVC’s (p=0,000 dan 0,010). Conclusion.There’s no significant correlation between albumin and muscle weakness

Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik,Hemodialisis Rutin,Kelemahan Otot dan Albumin,muscle weakness, albumin, routine haemodialyzed


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.