Pemberdayaan masyarakat Desa Sambak menuju Desa Agro Wana Wisata
AINA, Erni Vida, Dr. Erwan Agus Purwanto
2007 | Tesis | Magister Administrasi PublikPemberdayaan masyarakat sangat diperlukan dalam hal pelaksanaan otonomi desa. Hal ini disebabkan karena selama ini masyarakat desa cenderung tidak berdaya yang disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, negara terlalu mengatur kehidupan desa yang menyebabkan kurangnya kemandirian desa. Kedua, adanya anggapan bahwa masyarakat desa cenderung malas, bodoh, tidak memiliki daya inovasi dan sebagainya. Ketiga, pengembangan institusi lokal yang tidak demokratis. Keempat, belum berjalannnya sistem politik lokal. Dengan demikian pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi keempat permasalahan tersebut, yang akhirnya dapat meningkatkan kapasitas masyarakat. Pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat desa Sambak, yang diinterpretasikan kedalam berbagai bentuk kelembagaan. Selain itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari pemberdayaan terhadap kesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dimana teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan dokumentasi. Sebagai sumber data adalah masyarakat Desa Sambak yang dipilih dengan menggunakan teknik snowball. Dari hasil analisis dan interpretasi data ditemukan bahwa masyarakat Desa Sambak diberdayakan dalam berbagai bentuk kelembagaan. Kelembagaan yang dibentuk oleh masyarakat selalu mengarah pada visi dan misi desa. Pemberdayaan masyarakat di Desa Sambak terdiri dari pemberdayaan di berbagai bidang yaitu pemberdayaan bidang politik, bidang sosial, bidang ekonomi, bidang budaya dan bidang ekologi. Pemberdayaan di berbagai bidang tersebut telah mendatangkan hasil bagi masyarakat desa Sambak yaitu adanya peningkatan kesejahteraan. Peningkatan kesejahteraan tersebut terdiri dari kesejahteraan di bidang politik, kesejahteraan di bidang ekonomi, kesejahteraan di bidang sosial, kesejahteraan di bidang budaya dan kesejahteraan di bidang ekologi. Peningkatan kesejahteraan diberbagai bidang tersebut dapat berupa kesejahteraan finansial maupun kesejahteraan non finansial. Peningkatan kesejahteraan berupa finansial belum disadari masyarakat karena belum mengalami peningkatan secara signifikan, namun peningkatan kesejahteraan berupa non finansial telah dapat dirasakan oleh masyarakat. Kesejahteraan finansial diperoleh dari hasil kayu hutan rakyat, kayu bakar sisa pakan ternak, dan home stay. Kesejahteraan berupa non finansial tersebut adalah kesejahteraan bebas berekspresi, kebersihan dan kesehatan lingkungan, hidrologi, estetika, rasa nyaman dalam berinteraksi sosial, dan rasa aman. Akhirnya penulis memberikan rekomendasi atau saran yaitu perlunya peningkatan kwalitas SDM desa Sambak secara adil dan merata. Adil artinya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Merata artinya peningkatan kualitas SDM harus dilakukan diberbagai bidang.
Rural Autonomy needs society empowerment. This is due to the weakness of rural citizens caused by several reasons. First, too much interference of the government gives way to the lack of rural strength. Second, rural people are considered lazy, dull, uninnovative and so on. Third, undemocratically local institution development. Fourth, the unpractice of local political system. Therefore, society empowerment is very necessary to deal with the four issues so to improve people capacity. Society empowerment is meant to spread positive effects on people welfare improvement. This research aims to describe and analyze the kinds of society empowerment at Sambak which is embodied into various institutions. Besides, it is also meant to uncover the effects of society empowerment upon the people welfare by applying qualitative-descriptive method. The data collection was executed through in-depth interview, observation and documentation. The source of data is Sambak inhabitants chosen by snowball technique. The data analysis and interpretation concludes that Sambak people is empowered through various forms of institution according to the village vision and mission in the fields of politics, economy, culture and ecology. Therefore, the empowerment will also give results in various welfare of politics, economy, social, culture and ecology. The welfare improvement can occur either in the form of financial welfare or non-financial welfare. The insignificant financial improvement is not yet realized by the citizens but the non-financial one. The financial improvement is gained through exploiting the people forest, firewoods, and homestay. The non-financial welfare is the freedom of expression, environmental sanitation and cleanliness, hydrology, aesthetics, the comfort of social relationship, and the guarantee of safety. The writer recommends the need to implement Sambak human resource development justly and distributively. Justice means the benefit is for the whole citizens. Distributive means the human resource quality improvement should be done in various fields.
Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat,Kesejahteraan, Empowerment, Institution and Welfare