Laporkan Masalah

Dinamika kekuasaan elite ekonomi lokal pasca Soeharto di Pamekasan Madura :: Menguak relasi kekuasaan antara Tauke, Juragan, Bandol dan Kiai dalam perdagangan tembakau dan pentas politik di tingkat lokal

ZAMRONI, Muhammad Imam, Dr. Susetiawan

2007 | Tesis | S2 Sosiologi

Penelitian ini membahas tentang dinamika kekuasaan elite ekonomi lokal di Pamekasan-Madura pasca jatuhnya Suharto. Dalam kancah pergumulan sosial, eksistensi elite lokal selalu diidentikkan dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan menimbulkan pengaruh sosial tersendiri. Begitu pula dengan elite ekonomi lokal dengan modal ekonomi (economic capital) atau kekayaan material yang melimpah, mereka juga mempunyai pengaruh sosial tersendiri, baik dalam dunia perpolitikan maupun relasi sosial dengan masyarakat. Geliat elite ekonomi di Pamekasan-Madura pasca jatuhnya Suharto dalam dunia politik lokal, menunjukkan peran yang signifikan dengan modal ekonomi yang menjadi basis gerakan politiknya. Mereka berusaha untuk mengukuhkan kekuasaan ekonominya dengan ikut berpartisipasi dalam partai politik tertentu untuk menduduki posisi-posisi strategis di pemerintahan, pada level desa maupun kabupaten/kota. Upaya menggandeng elite-elite lokal lainnya menjadi bagian strategi politik untuk menduduki kekuasaan struktural. Jika modal ekonomi telah diperkuat dengan memangku jabatan tertentu, maka elite ekonomi berubah menjadi sesosok orang yang amat berpengaruh di masyarakat. Kekuasaan akan semakin kokoh jika telah dilengkapi dengan predikat haji. Dalam kekuasaan politik, elite birokrasi yang berlatar belakang pengusaha dapat menjalin kerjasama dengan rekanan setempat untuk memperolah keuntungan secara ekonomi, dan ini sudah menjadi rahasia umum dikalangan anggota dewan di kabupaten Pamekasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi yang berusaha memahami makna peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang tertentu dalam situasi tertentu secara holistik, bukan mendudukkan persoalan-persoslan sosial dengan bagian-bagian yang terpisah. Teknik penggalian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara mendalam (indept interview) yang kemudian diperkuat dengan data-data dokumentasi yang relevan dengan tema penelitian ini. Berdasarkan temuan lapangan, dengan mengambil kasus perdagangan tembakau, dapat dinyatakan bahwa: bangunan relasi kekuasaan antara tauke, juragan dan bandol yang dalam prosesnya berorientasi pada pengerukan keuntungan ekonomi semata, juga mengalami perubahan spesies modal yang dimiliki oleh masing-masing personal dan membentuk sebuah relasi kekuasaan diantara mereka dalam struktur perdagangan tembakau, beberapa aktor tersebut juga melibatkan diri dalam dunia politik, seperti Pilkada maupun Pilkades. Disisi lain, meskipun terdapat Perda yang mengatur tentang tataniaga tembakau, namun Perda tersebut tidak mampu menyentuh akar permasalahan sosial yang berkembang di masyarakat, terutama pada level petani akar rumput. Kekuasaan elite ekonomi yang tergabung dalam mata rantai perdagangan tembakau tidak mampu diintervensi oleh pemerintah setempat dengan Perda-Perda yang sudah digulirkannya. Itulah bagian dari manifestasi kekuasaan elite ekonomi di luar struktur birokrasi.

Kata Kunci : Elit Politik Lokal,Dinamika Kekuasaan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.