Kebijakan penanganan pengungsi daerah pasca konfik di Kabupaten Buru :: Studi masalah-masalah yang menghambat pengungsi kembali ke tempat asal dan upaya penanganannya
HIDI, La, Dr. Heru Nugroho
2007 | Tesis | S2 SosiologiKonflik sosial yang terjadi di kabupaten Buru merupakan tragedi kemanusiaan bernuansa Agama. Akibat konflik sosial ini telah menyisahkan beban penderitaan bagi masyarakat, telah menelan korban nyawa manusia, harta benda, kehancuran infrastruktur, terputusnya usaha ekonomi dan menimbulkan arus pengungsian besar-besaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana reformulasi strategi kebijakan pemerintah kabupaten Buru dalam menangani pengungsi, serta mengetahui akar masalah mengapa pengungsi enggan kembali ke daerah asalnya. Menggunakan kerangka pikir sosiologi tentang Teori Konflik Sosial, Penanganan Pengungsi dan Kebijakan Sosil Dan Implikasinya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan seluruh data dari informan kunci dan memformulasikan hasil dari wawancara, pengamatan dan analisis dokumen pustaka dalam bentuk kalimat yang riil dan masuk akal. Kesimpulan hasil penelitian bahwa kebijakan pemerintah kabupaten Buru dalam menangani pengungsi umumnya telah mengacu pada pola penanganan mulai tanggap darurat, pemulihan sampai dengan pemberdayaan, namum masih di temukan relokasi pemukiman masih kosong karena pengungsi enggan kembali ketempat asalnya disebabkan beberapa faktor yaitu: 1) Pengalaman Masa Lalu/Imateriil; meliputi Hilangnya Tanah Dan Rumah, Masalah Keamanan, dan Rasa Traumatis Psikologis. 2) Harapan Masa Depan/Materiil; meliputi Kondisi Sosial Ekonomi Kurang Kondusif, Kurangnya Komunikasi dan Koordinasi Pihak Terkait, Terbatasnya Sarana Dan Prasarana, Minimnya Dukungan Publik, Hilangnya Mata Pencaharian, dan Membangun Kehidupan Sosial Dengan Seagama. Strategi intervensi adalah kebijakan pemerintah daerah dalam bentuk aksi nyata dituang dalam Peraturan Daerah dengan melibatkan partisipasi aktif semua unsur terkait, tokoh agama, adat, masyarakat dan pengungsi dalam proses penyusunan kebijakan sampai aplikasi penerapannya ke masyarakat.
This research aimed to study reformulation of policy strategy of Buru District government in dealing with refugees, and to identify problem root of refuge aversion to return to their original location. It used sociological thinking frames on social conflict theory, refugee management and social policy and its implication. Key informants in this research were SATLAK PBS, related institution, religious figure, local figure, refugee, and public. Data was gathered using interview, observation and documentation study. It used qualitative approach, by describing all data from main informant and fo rmulates results from interview, observations and analysis of literary documents in real and logical sentences. Results of the research indicated that in relocation site there were empty settlement locations, because refugee are reluctant to return to their original location due to some factors such as (1) past experience/immaterial consisting of loss of land and house, security issue, and psychological traumatic feelings; (2) future expectation/material including less conducive social and economic conditio n, less communication and coordination between related parties, limited means and infrastructure, minimal public support, loss of occupation, and development of intra-religion social life.
Kata Kunci : Konflik Sosial,Kebijakan Penanganan Pengungsi, Social Conflict, Refugee Management, And Implementation Of Social Policy