Analisis kinerja sumber daya manusia (Perawat) dala pengendalian infeksi nosokomial di Irna I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
BADY, Agus Marwoto, Prof.dr. Hari Kusnanto J., DrPH
2007 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kebij. dan Manaj. PeLatar Belakang : Infeksi Nosokomial (Inos) adalah Infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di Rumah Sakit. Bagi pasien yang dirawat di Rumah Sakit ini merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung terhadap kematian pasien dan atau bertambahnya hari rawat. Tujuan penelitian : Adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja SDM Perawat dalam pengendalian Infeksi Nosokomial, kontribusi Perawat dalam menyebabkan terjadinya Infeksi Nosokomial, serta mengetahui sikap dan kinerja Perawat dalam pengendalian Infeksi Nosokomial. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian observasional (non eksperimental) dengan menggunakan rancangan crossectional (survey) dengan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang berupa : a). Data primer yang meliputi kuesioner karakteristik Perawat meliputi jenis kelamin, kepangkatan/bolongan, tingkat pendidikan formal, pelatihan Inos. b). Persepsi SDM Perawat tentang fasilitas Rumah Sakit dalam pengendalian Inos. c). Kinerja SDM Perawat dalam pengendalian Inos. Hasil penelitian : Dengan analisa deskriptif menunjukkan LOS Ruang Rawat Inap lantai II cukup panjang (9,16 hari). Hanya 9,85 % Perawat yang telah mengikuti pelatihan Inos, persepsi Perawat tentang fasilitas Rumah Sakit dalam pengendalian Inos (49,38 %) tidak tersedia ruang khusus untuk pasien menular, 44,45 % Alat Pelindung Diri (APD) tidak tercukupi, 37,04 % dinding dan kaca tidak bersih, 28,40 % sirkulasi udara kurang baik. Sedangkan nilai kinerja Perawat dalam pengendalian Inos didapatkan nilai rata-rata 85,96 (Baik Sekali), dengan sebaran nilai 70,32 % Baik Sekali, 27,16 % baik, 2,47 % nilai cukup, 0 % nilai kurang dan jelek. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kinerja SDM Perawat dalam pengendalian Inos dengan hasil R = 0,03 dan P = 0,788. Ada hubungan yang bermakna antara pelatihan dengan kinerja SDM dalam pengendalian Inos dengan hasil R = 0,233 dan P = 0,045 serta tidak ada hubungan yang signifikan antara fasilitas RS dengan kinerja SDM dalam pengendalian Inos dengan hasil R = 0,184 dan P = 0,100. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja SDM Perawat dalam pengendalian Inos sangat baik, kontribusi Perawat dalam menyebabkan Inos rendah/kecil dan sikap SDM Perawat dalam pengendalian Inos di RSUP DR Sardjito Yogyakarta cukup baik. Ada hubungan antara pelatihan/ pemahaman dengan kinerja SDM Perawat dalam pengendalian Inos dan tidak ada hubungan yang bermakana antara faktor pendidikan dan fasilitas RS dengan kinerja SDM dalam pengendalian Inos.
Background: Nosocomial infection is an infection which occurs to patients during hospitalization. Such an infection can become a serious problem because it may directly or indirectly lead to death of the patient or prolonged hospitalization. Objective: To identify nurses' performance in nosocomial infection control, nurses' contribution in the occurence of nosocomial infection, and nurses' attitude and performance in nosocomial infection control. Method: The study was observational (non experimental) with cross sectional (survey) design using both quantitative and qualitative analysis methods. Instruments used in the study were closed questionnaires comprising: a) primary data of nurses characteristics such as sex, rank, level of formal education, participation in nosocomial infection training; b) perception of nurses about hospital facilities for nosocomial infection control; c) performance of nurses in nosocomial infection control. Result: The result of descriptive analysis showed that average length of stay at Inpatient Room at Floor 2 was 9.16 days. Only 9.85% of nurses had participated in nosocomial infection training, 49.38% of nurses perceived that there was no special room for infected patients to control nosocomial infection, 44.45% found that self-protection facility was inadequate, 37.04% considered that wall and glass panel/frame were unclean, 28.4% perceived air circulation as less good. Average performance of nurses in nosocomial infection control was as much as 85.96% very good, with distribution value 70.32% very good, 27.16% good, 2.47% adequate and 0% inadequate. There was no significant relationship between education and performance of nurses in the control of nosocomial infection with r=0.03 and p=0.788. There was significant relationship between training and performance of human resources in the control of nosocomial infection with r=0.233 and p=0.045. There was no significant relationship between facilities of the hospital and performance of human resources in the control of nosocomial infection with r=0.184 and p=0.100.
Kata Kunci : Layanan Kesehatan,Kinerja Perawat,Infeksi Nosokomial