Persepsi masyarakat dan pemerintah terhadap bangunan bersejarah di Kota Salatiga
RUSLAN, Salman, Ir. Leksono Probo Subanu, Ph.D.,MURP
2007 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan DaerahBangunan bersejarah adalah suatu bangunan yang mempunyai nilai universal yang istimewa dari segi sejarah, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Sehingga dalam perkembangan suatu kota patut dilestarikan dan dikembangkan sebagai ikatan simbolis antara peristiwa terdahulu dan sekarang. Sedangkan pelestarian adalah upaya pengelolaan pusaka melalui kegiatan penelitian, perencanaan, perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan, pengawasan, dan/atau pengembangan secara selektif untuk menjaga kesinambungan, keserasian, dan daya dukungnya dalam menjawab dinamika jaman untuk membangun kehidupan bangsa yang lebih berkualitas. Fokus penelitian ini adalah melakukan studi persepsional dengan melihat antara fakta dan norma untuk menjawab tujuan utama penelitian ini, yaitu mengkaji hubungan antara sikap masyarakat dan sikap pemerintah terhadap bangunan bersejarah di Kota Salatiga. Dalam studi ini diperoleh temuan bahwa manifestasi persepsi sikap masyarakat dan sikap pemerintah terhadap upaya pelestarian sangat dipengaruhi oleh 5 (lima) faktor, yaitu: (1). Faktor sosial, berupa kesenjangan sosial masyarakat. (2). Faktor ekonomi, berupa tingkat penghasilan. (3). Faktor budaya, berupa apresiasi makna kultural dan nilai bangunan bersejarah, dan (4). Faktor kepentingan tertentu (politik), berupa banyak kepentingan yang bermain dalam penanganan bangunan bersejarah, serta (5). Faktor penyerapan teknologi, berupa transformasi teknologi, komunikasi dan informasi. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan mengenai hubungan yang significant antara sikap pemerintah dan sikap masyarakat terhadap pelesarian bangunan bersejarah, yaitu: secara empiris di lapangan bahwa komitmen pemerintah berupa himbauan kepada masyarakat telah mendapat simpati dan respon positif dari masyarakat yang sudah mengarah pada sikap yang lebih positif. Sehingga hubungan antara sikap pemerintah dan masyarakat adalah sudah ada pemikiran dan respons dalam memelihara bangunan bersejarah Kota Salatiga dengan kendala yang dialami masing-masing. Sehingga terbuka peluang untuk bisa saling bersinergi, berkolaborasi, dan bekerjasama serta berpartisipasi sesuai porsi masingmasing dalam kegiatan pelestarian yang bisa dilihat dari kecenderungan alih fungsi terhadap bangunan bersejarah. Salah satu peluang kerjasama yang dimaksud antara lain bekerjasama (sharing) untuk menyusun proposal bantuan dana pemeliharaan dan perawatan bangunan bersejarah yang bersumber dari dana APBD, APBN, PBB dan Bank Dunia serta dari negara lain yang konsen dengan cagar budaya sebagai trade mark kota. Pelajaran yang bisa diambil dari penelitian ini adalah: (1) penerapan konsep adaptive re-use atau pemberian fungsi baru pada bangunan lama kiranya layak untuk dikembangkan. Bangunan kuno bersejarah dipertahankan bentuk gaya, ragamnya secara fisik, tetapi ruang didalamnya diolah untuk mewadahi tuntutan kebutuhan ruang yang berbeda dari kegunaan aslinya. (2). Pendidikan publik melalui sosialisasi sangat diperlukan dalam rangka memberikan proses pemahaman dan kepekaan masyarakat tentang warisan budaya dan apresiasi makna sejarah karena kegiatan pelestarian merupakan kinerja budaya. Sehingga diharapkan dapat memberikan stimulan dan simulasi tentang penanganan bangunan bersejarah, oleh karena itu pengenalan akan pentingnya pelestarian bangunan merupakan sesuatu yang harus dikenali sejak awal.
Historical buildings are those with special, universal values from the view points of history, culture, and science. Therefore, in the development of a city, they deserve preserving and developing as symbolical bind between past and present events. Preservation is an effort of managing heritage through the activities of research, planning protection, maintenance, use, control and/or selective development in order to maintain continuity, harmony, and its support to answer the are dynamics to achieve better quality of nation life. Focus of this research is implementing perceptional study by observing facts and norms to answer the main objective of this research, which is to review relationship between community attitude and government attitude toward historical buildings in Salatiga City. This study reveals finding that manifestation of community attitude and government attitude toward the efforts of preservation are influenced by 5 (five) factors, namely: (1). Social factor, in the form of community social gap. (2). Economy factor, in the from of income level. (3). Cultural factor, in the form of appreciation of cultural and historical buildings values, and (4). Certain interest (politics) factor, in the form of many interests in the management of historical buildings, and (5). Technology absorption factor, in the form of technology, communication and information transformations. The result of the analysis suggests significant relationship between community and government attitudes toward historical buildings preservation, namely: the community are sympathetic and gives positive response to government’s suggestions as it is reflected from tendency of more positive attitude. The community and government share common idea and responsiveness to preserving historical buildings in Salatiga city, despite the hindrances they encounter. Thus, there are opportunities for cooperation, collaboration and participation according to their portion in the preservation activity. One of the opportunities is composing proposal of raising funds for the maintenance of such historical buildings from APBD, APBN, United Nations, and World Bank and other countries having concern for cultural heritance as a city trade mark. The lessons of this research include: (1). the application of adaptive re-use concept or functioning old buildings for new function deserve developing. Physically, the form and style of historical, old buildings are maintained but the inner space is rearranged to accommodate different need for space function from the original. (2). Public education through socialization is required for making the society to understand and aware of cultural heritance and appreciate historical significance since preservation activity is cultural performance. It is expected that it may give stimulant and simulation about the management of historical buildings. Thus, the introduction of the importance of buildings preservation must be done as early as possible.
Kata Kunci : Bangunan Bersejarah,Persepsi Masyarakat dan Pemerintah, Community and Government attitudes, Historical Buildings, Preservation.