Independensi Bank Indonesia dari masa Orde Lama dampai Orde Reformasi dan prospeknya ke depan
SUCIPTO, Harlik, Dr. Samsubar Saleh, MA
2007 | Tesis | Magister Administrasi PublikPeran Bank sentral dalam perekonomian di setiap negara sangat penting, Tugas utama Bank Sentral adalah menjaga stabilitas nilai uang secara teratur sesuai kebutuhan (orderly manner) dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara memadai. Pengalaman Indonesia sejak masa pemerintahan Orde Lama sampai pemerintah Orde Baru selama kurang lebih 50 tahun, Bank Indonesia sebagai Bank Sentral diposisikan sebagai subordinat pemerintah dibawah Presiden. Padahal sebagai otoritas moneter, seharusnya Bank Indonesia kewenangannya dipisahkan dari pemerintah sebagai otoritas fiskal. Terbukti dalam dua periode pemerintahan, yakni Orde Lama dan Orde Baru, mengalami kegagalan dalam membangun ekonomi negara, dan keduanya berakhir dengan adanya krisis ekonomi yang diawali dengan krisis moneter yang berakibat terjadinya inflasi sangat tinggi, dan nilai rupiah (Kurs) merosot secara tajam terhadap mata uang asing khususnya dolar AS Setelah memasuki era Orde Reformasi, Bank Indonesia diberikan kedudukan Independen sejak bulan Mei 1999 berdasarkan Undang-Undang No.23 Tahun 1999 tentang Independensi Bank Indonesia dan di Amandemen dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2004. Akan tetapi ternyata belum dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara optimal, walaupun indikator makro mulai membaik, yaitu inflasi cukup rendah, kurs rupiah mulai stabil terutama terhadap dolar AS, dan suku bunga kredit mulai turun secara berangsur. Tetapi sektor riil belum berjalan sesuai harapan atau target pemerintah. Oleh karena itu perlu dilakukan koordinasi yang lebih baik agar terjadi sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter, dan pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
The role of the Central Banking to the economic stability and growth is very important in every country. The main obyective of the Central Banking is maintaining stability of money. Indonesia has long experience, contrasts are often drown in Economic performance and structure among Indonesians main eras. The Soekarno period (Orde Lama), the government of Soeharto (Orde Baru) and current period of political reform the “reformasi†period. Bank Indonesia as Central Banking of Indonesia, in Soekarno and Soeharto eras, subordinated by the excutive power, this policy brought the government to the crisis in these eras. At the end of Soeharto era in 1997, started from Thailand, Malaysia and spread to Indonesia. The crash of the rupiah, the banking crisis, and the erosion of confidence decimated the real economy. To empower the Central Bank to achieve the monetary target in the “reformasi†era, the new Bank Indonesia law was enacted in May 1999 granting the Central Bank full autonomy to central all of its obyective. Indonesian economic growth is not affected by monetary policy but also very much influenced by other factors beyone the direct central of monetary authorities.
Kata Kunci : Ekonomi Politik,Independensi Bank Indonesia,Central Bank; Independent; Government