Laporkan Masalah

Konflik kegiatan penambangan bahan galian Golongan C di Kabupaten Bima

AMNAH, Ir. Gunung Radjiman, M.Sc

2006 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Kegiatan penambangan pasir, batu dan tanah liat yang termasuk dalam bahan galian golongan C, merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan tidak memerlukan persyaratan pendidikan tertentu sebagai persyaratan tenaga kerja yang dibutuhkan, termasuk yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Kegiatan penambangan merupakan kegiatan yang memanfaatkan sumber daya alam dan terkait dengan penggunaan lahan. Semakin besar eksploitasi sumber daya alam akan mengakibatkan konflik kepentingan yang memicu terjadinya kerusakan lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan konflik-konflik yang terkait dengan kegiatan penambangan bahan galian golongan C dan menemukenali serta menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya konflik. Penelitian dilakukan secara induktif dengan metode kualitatif naturalistik yang berlandaskan paradigma fenomenologis. Kegiatan penambangan bahan galian golongan C di Kabupaten Bima dilakukan oleh penambang rakyat secara tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 (enam) jenis tema substansi konflik kegiatan penambangan bahan galian golongan C di Kabupaten Bima yaitu: (1) konflik lokasi, (2) konflik nilai ekonomis barang tambang, (3) konflik penggunaan lahan, (4) konflik pemahaman, (5) konflik perij inan dan (6) konflik pengelolaan kegiatan penambangan. Konflik yang dominan terjadi adalah konflik pemahaman dan konflik perijinan. Pelaku konflik terdiri dari penambang bahan galian golongan C, masyarakat non penambang dan aparat pemerintah. Berdasarkan akar permasalahannya konflik kegiatan penambangan di Kabupaten Bima terdiri dari 3 tipe konflik yaitu: (1) konflik kepentingan, (2) konflik nilai, dan (3) konflik kelembagaan. Faktor-faktor yang menjadi akar pemasalahan timbulnya konflik adalah, perbedaan nilai, perbedaan kepentingan dan tidak terlaksananya kegiatan pengelolaan dan pengawasan kegiatan penambangan bahan galian golongan C. Upaya penyelesaian konflik yang pernah dilakukan adalah penegakkan hukum, pemberdayaan penambang dan penyusunan peta zonasi wilayah penambangan. Pemberdayaan penambang melalui program penataan lokasi penambangan kurang berhasil karena kegiatan yang dilakukan masih bersifat penyuluhan, sedangkan penambang yang diberikan penyuluhan memilki tingkat pendidikan rendah.

Mining activity of sand, rock, and clay, which are categorized as mineral Class C, may be carried out by anyone and it does not require a certain level of education. It is also an activities often carried out by local people. Mining activity makes use of the natural resources and relates to land-use. The bigger the exploitation, the bigger the potential to trigger conflict of interests which causes serious damage to environment. The research aims to describe the conflict which relates to mineral class C mining activities and identifying the factors causing the conflict. It is conducted in inductive manner using qualitative naturalistic method based on phenomenological paradigm. Mineral class C mining activities in Bima regency are carried out by traditional miners. The research results show 6 types of conflict of interests, which are (1) conflict of location, (2) conflict of economic value of mineral, (3) conflict of land use, (4) conflict of permit, (5) conflict of understanding, and (6) conflict of mining activity management. The dominant conflicts are the conflict of understanding and conflict of permit issuance. The actors of conflict consist of mineral class C miner groups, non-miner groups, and government apparatuses. The conflicts are divided according to the root causes into 3, which are (1) conflict of interest (2) conflict of value (3) institutional conflict. The factors that become the cause of conflict are difference of values and interests, and paralyzed activity in managing and controlling mineral class C mining activities. The measures to settle the conflict include law enforcement, miner empowerment, and publication of zoning map of mining area. Miner empowerment through reordering of mining sites is less successful since it was conducted through giving information, which did not suit miner’s low level of education.

Kata Kunci : Penambangan Galian Golongan C,Konflik


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.